Hidayah Membayar Tagihan Pinjaman Orangtua Ku Part 8



Pagi menjelang. Aku terbangun oleh sinar matahari pagi yang menyeruak masuk lewat jendela berbentuk bundar di atas tempat tidur. | Cerpen Lucu Hidayah Membayar Tagihan Pinjaman Orangtua Ku Part 8

Cahayanya masih samar tapi cukup bagiku untuk mengamati sosok Barry.

Aku bertanya-tanya dalam hati. Kira-kira hal apakah yang membuat Barry menjadi begitu dermawan dan mau menolong aku ? Bersedia membayar seluruh biaya kontrak namun tanpa menggunakan jasaku? Aku melamun sambil terus bermain-main dengan fikiranku.

Tak lama terdengar suara Barry batuk. Aku khawatir dia menyadari bahwa aku sedang mengamati nya.

Cepat-cepat aku berpura-pura tidur. Sengaja aku berbalik menghadap tembok agar tak terlihat kelopak mataku bergerak-gerak.

Barry bangun. Merapikan selimut tebal alas tidurnya. Mengembalikan bantal di kasur tepat di sebelah tubuhku. Aku merasakan hembusan nafasnya di pelipisku. Namun tak lama.

Terdengar suara dia masuk ke dalam kamar mandi lalu suara air mengalir menandakan dia mandi.

Saat dia keluar kamar mandi dan berganti pakaian aku masih berpura-pura tidur.

Bahkan sesaat setelah dia keluar kamar dan pergi bekerja aku masih tetap dalam posisiku. Aku khawatir dia kembali ke kamar dan mendapati bahwa aku cuma berpura-pura tidur.

Setelah sekian menit berlalu aku memasang telinga dan memastikan tidak ada langkah kaki mendekati kamar.

Aku buru-buru bangun dan langsung mengunci pintu lantas duduk di pinggiran tempat tidur. Aku hanya khawatir Barry tiba-tiba berubah fikiran lantas kembali lagi dan menjamah tubuhku. Hiiiyyyy aku bergidik ngeri tanpa sadar.

Ah itu cuma fikiran ku saja. Nyatanya dia bener-bener tidak menyentuh ku sama sekali tadi malam. Semoga saja tetap seperti itu sampai kontrak ini berakhir, harapku dalam diam.

Aku beranjak mandi. Berganti pakaian. Berdandan sedikit. Lalu bingung mau ngapain lagi. Cuma sekedar duduk-duduk di kasur terasa begitu membosankan.

Aku berusaha membunuh waktu dengan membersihkan kamar Barry. Merapikan sprei dan selimut. Menyusun letak bantal dan guling. Merapikan buku-buku yang berserak di atas meja. Menyapu lantai. Mengumpulkan pakaian kotor di satu tempat. Melipat pakaian bersih yang hanya teronggok di sudut kamar.

Sudah selesai. Aku pandangi berkeliling ruangan dan merasa puas. Setidaknya ruangan ini jadi lebih baik dan rapi dari sebelumnya. | |Cerpen Lucu Hidayah Membayar Tagihan Pinjaman Orangtua Ku Part 8

Sebenarnya aku bisa saja keluar dan berjalan-jalan bila merasa bosan di kamar.

Namun Lena pernah bilang bahwa bila seorang cewek keluar dari kamar partner saat partner nya tidak ada maka dikhawatirkan dia menerima tawaran "Short Time" dari rekan-rekan partner nya.

Dan partner nya berhak memutuskan kontrak sepihak tanpa pemberitahuan.

Lena juga memberi tahukan bahwa kejadian seperti itu sudah pernah terjadi.

Karena itulah aku lebih suka berada di dalam kamar saja. Dan hanya keluar apabila partner ku mengajak ku.

Sedang asyik melamun tiba-tiba pintu diketuk. Ternyata Barry datang.

" Mau makan siang disini atau diruang makan? Kalo mau makan disini nanti aku ambilkan" tawar nya

"Di ruang makan aja. Aku bosan di kamar terus" sahutku.

"Ayo sudah kalau gitu" ajak Barry.

Dia mengambil kunci kamar sementara aku merapikan rambutku.

Setelah kami berdua keluar dari kamar dia mengunci pintu. Kami berjalan dalam diam.

Ketika bertemu rekannya Barry akan buru-buru merangkul aku dan bersikap begitu mesra. Mungkin merasa khawatir mereka mengetahui bahwa dia tak menyentuh aku sama sekali.

Kami makan bersama dengan rekan-rekan kerja Barry dan juga para wanita-wanita lainnya.

Usai makan aku meminta Barry untuk mengajak aku keluar dan melihat laut.

Aku ingin mengobrol banyak hal dengan dia. Lagipula aku sudah banyak belajar bahasa Inggris. Rasanya sayang jika tidak digunakan.

Kami menuju pintu Exit dan keluar ke buritan kapal.

Aku seperti merasa di film TITANIC . Kapal yang besar. Laut yang terhampar luas. Dan terlihat beberapa ekor ikan lumba-lumba berenang disisi kapal.

Barry hanya berdiri tak jauh dariku. Dia mungkin berfikir bahwa aku konyol. Aku mendekati nya dan mencoba memulai pembicaraan

"Lautnya indah ya ? Semoga saja tidak turun hujan " pancing ku berharap dia bisa berbicara lebih banyak lagi.

"Hemm yaaa indah" jawabnya dingin.

" Apakah kamu gay atau homo?" Tembakku langsung . Aku penasaran dan merasa percuma saja berbasa basi. Mending tanya langsung ya kan ? Barry terperanjat dengan pertanyaan ku dan memandang wajahku seakan tak percaya. | |Cerpen Lucu Hidayah Membayar Tagihan Pinjaman Orangtua Ku Part 8

- Bersambung -