Aku berlindung di balik tubuh Lena yang masih berusaha menenangkan mereka. Ketika mereka makin beringas merangsek maju sambil berteriak-teriak dan menuding wajahku. Lena menarikku menjauh lantas mengambil hp dari tasnya. | Cerpen Lucu Hidayah Membayar Tagihan Pinjaman Orangtua Ku Part 7
Lena menelpon partner nya. Tak berapa lama dua orang lelaki datang. Yang satu menarik tangan Lena dan yang lainnya menarik tanganku.
Aku betul-betul merasa terselamatkan saat itu. Bayangan akan gelap dan begitu dalamnya lautan masih membekas di otakku.
Partner Lena membawa kami ke kamarnya. Aku banyak-banyak berterimakasih. Sesungguhnya aku masih gemetaran dan merasa lemas karena kejadian tadi. Lena mengetahui keadaanku dan berusaha menenangkan ku.
"Sudah gapapa. Kamu tenangkan diri dulu Ka. Untung partner ku ada temennya yang mau jadi partner mu. "
Lantas Lena menoleh kepada teman partner nya
"Makasih ya. Gimana kamu suka sepupuku ? Mau kan jadi partner nya ?"
" Aku suka. Dia cantik dan masih muda sekali. Justru aku berterimakasih padamu sudah bawakan aku wanita secantik ini "
Dan mereka bertiga tertawa bersama.
Sebut saja partner Lena namanya Jhon dan partner ku namanya Barry.
Kami sempat mengobrol sebentar sebelum akhirnya mereka berdua pamit hendak melanjutkan pekerjaan.
Barry sempat menawarkan padaku untuk ke kamarnya beristirahat. Aku menolak. Aku masih shock dan ingin berada dekat-dekat dengan Lena.
Dia berusaha memahami dan meminta Lena mengantar aku ke kamarnya ketika aku sudah lebih tenang. Lantas mereka berdua pergi.
Lena memeluk aku dan tangisku langsung pecah.
" Aku terpaksa begini Lena. Kamu tau sendiri apa alasannya sampai harus seperti ini" isakku di pelukan Lena.
" Sabar Ka. Usahakan kamu dapat semua yang kamu perlukan kali ini sehingga kamu gak perlu lagi naik kesini. Cari pekerjaan baik-baik dan menikahlah dengan orang baik-baik. Kumpulkan semua uang yang kamu butuhkan dan gunakan dengan sebaik-baiknya. Janji ya ini yang terakhir kamu naik kesini?" Lena memaksaku berjanji.
Aku mengangguk. Sejujurnya aku juga berharap ini yang terakhir kalinya aku bekerja seperti ini. Aku udah bertekad pulang nanti aku akan mulai mencari pekerjaan lagi.
Seusai mandi dan berganti pakaian Lena mengantar ku ke kamar Barry.
Aku meletakkan tas ku dan berusaha merasa nyaman. Bahkan aku sempat tertidur sebentar.
Barry datang seusai kerja dan melihatku tertidur. Dia tidak mau membangunkanku.
Barry beranjak mandi dan berganti pakaian. Setelah rapi dia lalu membangunkan aku dan mengajak aku makan malam.
Aku merasa canggung dan malu. Kami beranjak ke ruang makan dan bertemu Lena serta wanita lainnya bersama dengan partner nya.
Mereka masih ada yang memandangku sinis. Untung saja ada Lena, Reka, Lia, Sinta dan Mona yang mencoba membela aku.
Usai makan malam aku tidak ingin berkumpul bersama mereka. Aku hanya ingin beristirahat . Entahlah apakah aku sanggup menghadapi Barry tanpa meminum minuman keras.
Ternyata ketika sampai di kamar Barry bersikap begitu sopan dan hormat padaku.
Dia bilang hanya ingin membantuku. Dia tidak berniat sama sekali menyentuh tubuhku.
Aku merasa sangat senang tapi aku juga bingung. Bagaimana aku mendapat bayaran kontrak jika dia tidak memakai jasaku ?
Ternyata Barry bilang dia akan tetap membayar sejumlah uang kontrak karena dia benar-benar ingin menolong aku.
Aku bersyukur dan berterimakasih atas kebaikan hatinya.
Barry menggelar selimut tebal di lantai dan mulai tidur.
Aku merasa tidak enak karena aku tidur di kasur yang empuk sementara dia di lantai.
"Tidak apa-apa aku disini. Ini cukup nyaman. Tidurlah kamu pasti capek" kata Barry.
Aku bener-bener merasa tidak enak tapi aku ga mau berdebat dengan Barry karena dia kelihatan lelah sekali dan ingin segera tidur. | Cerpen Lucu Hidayah Membayar Tagihan Pinjaman Orangtua Ku Part 7
- Bersambung -