Di Satu Hati Ternyata Terdapat Dua Cinta Part 7

Luka itu sudah tertancap kuat dalam hati Arnetha, meskipun seribu maaf tak mampu lagi bisa mengembalikan kepercayaan Arnetha pada Ardy. | Cerpen Cinta Di Satu Hati Ternyata Terdapat Dua Cinta Part 7

Padahal Arnetha sudah mulai mau membuka diri untuk Ardy.

Tepat pukul lima pagi Ardy bangun dari tidurnya, berjalan terhuyung menghampiri Arnetha di dapur yang sedang mencuci pakaian.

“Tha, maafkan aku,” ucap Ardy sambil menyentuh bahu Arnetha.

Arnetha tertunduk diam seperti menyembunyikan sesuatu, tanpa menoleh.

“Aku terbawa suasana, Tha. Nggak sanggup menolak ajakan mereka untuk minum,” jelas Ardy.

Arnetha masih tertunduk diam, tanpa bicara sedikitpun, hanya isak tangis yang mulai samar-samar terdengar. Dada Arnetha yang kembang kempis karena menahan sesak.

“Tha, aku mohon, beri aku kesempatan lagi, aku khilaf, aku mohon pengertian kamu.”

“Lalu siapa wanita yang mengantarmu semalam?”

“Hanya teman, tidak lebih dari itu. Aku akan telpon dia, supaya kamu percaya kalau aku tidak ada hubungan apapun dengan dia,” Ardy segera mengambil handphonenya di kamar.

Masih dengan terhuyung, Ardy kembali ke dapur menemui Arnetha.

“Kamu lihat handphoneku nggak, Tha?” tanya Ardy.

“Aku nggak tahu. Aku hanya menemukan ini!” Nada bicara Arnetha meninggi.

Sambil menyodorkan kemeja yang dipakai Ardy semalam dengan bekas lipstik di beberapa bagian, juga sapu tangan wanita. Ardy hanya terbelalak melihat kenyataan yang ditemukan Arnetha.

“Aku mohon percayalah, Tha. Tidak terjadi apa-apa antara aku dan Rini semalam. Dia pinjamkan sapu tangannya ketika aku muntah karena terlalu banyak minum,” Ardy menjelaskan.

“Kamu mabuk, Dy. Dipukul sama Aji saja kamu juga nggak ingat, kan? Mana kamu tahu apa yang sudah terjadi semalam?”

“Aku mohon pengertianmu, Tha,”

“Lalu aku juga harus mengerti kamu, ketika kamu sudah meniduri wanita itu dan kemudian dia hamil?”

Air mata Arnetha semakin deras mengalir di pipinya. Dadanya kembang kempis semakin cepat, wajah dan matanya memerah. Arnetha menahan isak tangis dengan telapak tangannya kemudian berlari menuju kamar.

Ardy tetap bersiap berangkat kerja pagi itu. Sedangkan Arnetha masih mengurung diri di kamarnya.

“Tha, aku berangkat ya!” ucap Ardy sambil mengetuk pintu kamar Arnetha.

Tak ada jawaban dari dalam. Ardy pun pergi dengan langkah yang teramat berat. Di kantor, sudah ada Rini menunggu di ruangannya. “Aku cuma mau kembalikan handphonemu, Dy. Aku lupa semalam,” ucap Rini.

“Aku butuh bantuanmu, Rin. Ikut aku ke rumah dan jelaskan pada istriku kalau kita tidak ada hubungan apapun,” pinta Ardy. | Cerpen Cinta Di Satu Hati Ternyata Terdapat Dua Cinta Part 7

“Istri kamu nggak percaya, Dy? Istri kamu nggak asik banget sih, Dy,” jawab Rini.

“Pernikahanku ada di ujung tanduk, Rin. Aku nggak mau kehilangan dia!” pinta Ardy sekali lagi.

Suara pintu diketuk menghentikan obrolan Ardy dan Rini.

“Maaf Pak, ada Pak Aji mau ketemu bapak, penting katanya,” ucap sekretaris Ardy.

Namun, sosok Aji sudah ada di depan pintu. Dengan mata yang membulat dan kepalan tangan, Aji berusaha tetap sabar dan menahan diri.

“Mau apa lo, Ji?” tanya Ardy sambil membelalakkan bola matanya.

Rini hanya terdiam menyaksikan keduanya tersulut emosi.

“Gue nggak main-main kali ini, Dy. Lo harus lepasin Arnetha!” Aji membentak.

“Sampai kapanpun gue nggak akan lepasin Arnetha!” jawab Ardy tidak kalah kerasnya.

“Arnetha nggak pernah mencintai lo, tau!” Aji semakin geram.

“Gue nggak percaya sebelum gue dengar langsung dari mulut Arnetha. Buktinya dia masih tetap bertahan jadi istri gue,” tukas Ardy.

Aji semakin naik pitam, kepalan tangannya yang sejak tadi siap dia arahkan pada wajah Ardy. Satu pukulan mengenai pipi kiri Ardy. Tapi kali ini Ardy tidak tinggal diam. Ardy pun melayangkan tinjunya pada wajah Aji. Mereka saling baku hantam. Rini yang menyaksikan kejadian itu langsung keluar dan berteriak memanggil security.

Keduanya berhasil dilerai. Kemudian Aji segera meninggalkan kantor Ardy dengan amarah yang masih memuncak.

Ardy pun segera pulang bersama Rini untuk menjelaskan tentang kejadian malam itu.

Di rumah Arnetha masih menangis dalam pelukan Mita.

“Sekarang keputusan ada di tangan kamu, Tha. Siang ini Aji berangkat ke Australia,” ucap Mita pelan setengah berbisik di telinga Arnetha.

Arnetha dan Mita yang tidak mengetahui kedatangan Ardy dan Rini saat itu.

“Kamu harus jujur pada dirimu sendiri, Tha. Siapa yang kamu cintai dan kamu berhak untuk menentukan pilihan hatimu. Pikirkan kebahagiaanmu, Tha!” Mita berusaha menenangkan hati Arnetha.

Ardy masih berdiri di depan kamar Arnetha dengan pintu yang terbuka.

“Aku masih sangat mencintai Aji, Mit!” suara Arnetha tercekat. Ardy mendengar jelas apa yang diucapkan Arnetha saat itu. | Cerpen Cinta Di Satu Hati Ternyata Terdapat Dua Cinta Part 7

~Bersambung~