Malam jumat. Suasana cukup mencekam akhir-akhir ini. Penduduk di kampungku digegerkan dengan penampakan Pocong yang kerap muncul di sekitar rumah warga yang kebetulan di rumahnya ada wanita hamil. Bukan satu dua orang yang mengaku sudah melihatnya, bahkan para warga pun sudah bersiaga untuk perang melawan pocong jadi-jadian itu. | Cerpen Misteri Teror Mencekan Di Malam Jumat Kliwon
Kebetulan istriku sedang hamil anak pertama kami. Usia kandungannya sudah memasuki bulan ke sembilan. Aku memang bukan orang yang percaya tahayul begitu saja, dan lebih percaya akan kekuasaan Allah. Namun mau tak mau karena desakan Ibu dan keluargaku aku pun bersiaga penuh, apabila ada sesuatu yang tak diinginkan terjadi.
Malam itu Aku dan beberapa orang tetanggaku berjaga di depan kamar istriku, di ruang tengah kami sambil menonton siaran langsung bola di televisi. Sedang istriku sudah sejak habis isya tadi masuk kamar dan tidur di tunggui Ibuku. Entah kenapa mata terasa berat, dan sangat mengantuk. Seolah tak tertahankan. Dan anehnya bukan hanya Aku yang merasakan, beberapa orang tetanggaku yang ada di ruangan itupun merasakan hal yang sama.
Jam berdentang dua belas kali. Mata ku semakin berat. Sementara beberapa orang sudah mulai terlelap. Kantuk kian tak tertahankan. Akhirnya Aku terlelap entah untuk berapa lama. Yang Aku ingat, Aku terjaga karena teriakan Istriku, Larasati dari dalam kamar.
"Aaaaaa......mas Ilhaaam, Tolooooong maaaaaaas "
Suasana mendadak riuh.
Beberapa orang yang semula terlelap pun ikut bangun dan memegang senjata yang sudah disiapkan sejak sire tadi.
Beberapa orang yang semula terlelap pun ikut bangun dan memegang senjata yang sudah disiapkan sejak sire tadi.
Aku yang langsung masuk ke kamar sekilas melihat sekelebatan bayangan putih yang menghilang di kelamnya malam dari jendela kamarku. Sontak Aku berteriak.
"Pocong !!!"
Orang-orang pun berhamburan, ada yang ikut masuk ke kamar, ada yang keluar lewat pintu depan menuju tempat bayangan putih itu menghilang. Masih dengan rasa panik Aku dekati istriku, dan mengulurkan air minum padanya. Sedang Ibu berusaha menenangkan Larasati yang masih menangis ketakutan.
Sebentar saja suasana di samping rumahku pun riuh rendah oleh orang-orang yang mencari bayangan putih yang hilang di kegelapan malam.
Kentongan pun ramai bersahutan. Kampung yang semula sunyi senyap pun berubah menjadi hingar bingar dalam sesaat. | Cerpen Misteri Teror Mencekan Di Malam Jumat Kliwon
Tapi hingga pagi menjelang bayangan putih itu tak ditemukan.
- Bersambung -