Teringat Segores Luka Ku Sewaktu SMA



Ketika harap tetap harap dan tak kunjung menjadi nyata. Ketika cinta datang, seakan dunia ini memilihmu untuk menjadi sang pemeran utama dalam sebuah kisah. Apa yang kau harapkan? karena ini adalah sebuah cerita seorang gadis SMA yang POBIA (Polos Biadab) yang selalu percaya bahwa kehidupan akan berakhir bahagia. Semuanya berawal dari. | Cerpen Sedih Teringat Segores Luka Ku Sewaktu SMA

Mentari itu bersinar cerah seperti memberikan segenggam asa untuknya bahagia hari ini. Pun burung-burung berkicauan tanda menyetujui harap. Senyumnya merekah dengan kedua tangan yang menggenggam tas gendong, ciri khasnya. Namanya Reandra Amalia, seorang gadis yang selalu bingung harus bagaimana ia bersikap ketika berhadapan dengan orang lain.

Seperti pada pagi ini, ketika ia berjalan dengan santainya karena sudah memasuki area sekolahan dan tak perlu takut akan kesiangan. Tiba-tiba, motor kuning lewat, hampir saja menyenggol lengannya. Kesal? tentu saja. Tapi, Reandra bingung harus meluapkan kekesalanya dengan cara apa. Teriakkah? ah sudahlah, yang penting sekarang Reandra harus tahu siapa orang yang hampir saja menyerepetnya tadi.

Ketika motor kuning besar itu sudah ada di parkiran, ia disambut oleh banyak sekali anak-anak perempuan kelas X seangkatannya. Dahi Reandra mengkerut, sebenarnya siapakah gerangan yang berada di balik helm hitam itu? artiskah? Deg-deg-deg! dan ternyata ... Kak Rama. Pantas saja anak-anak seangkatanku pada geger saat motor dia datang. Kak Rama adalah ketua MPK yang ramah, disiplin dan gantengnya minta ampun. Ia sangat terkenal semasa kami melakukan MOS.

Sekilas Reandra tersenyum simpul. Haruskah ia seperti anak-anak yang lain yang memberikan Kak Rama bekal, bunga, surat atau alat-alat sogokkan lainya. Seperti yang ia lihat di depannya sekarang. Ah, Reandra pikir tidak! Ia tak usah repot melakukan itu semua karena Reandra memiliki cara tersendiri untuk mendapatkan perhatian Kak Rama. Ya seperti itu ujar Reandra dalam hati. Kepalanya manggut-manggut, tak lupa memberikan senyuman evil untuk idenya barusan.

Saat Reandra tersadar dari pikiran aneh itu, Kak Rama sudah berjalan menuju ke arahnya. Reandra meneguk ludah bingung. Secercah cahaya datang dari bibir Kak Rama yang tersenyum simpul. Reandra hampir saja terhanyut. Namun, suara seseorang entah siapa, yang ada dalam hatinya berkata, ‘Jangan seperti perempuan murahan!’ seketika itu mata Reandra membulat, senyuman sinis terbit dari bibirnya. Reandra berjalan melewati Kak Rama dengan sangat tergesa. Dan perbuatannya itu berhasil menciptakan kerutan manja di kening Kak Rama, Reandra sempat melihatnya sekilas.

Tibalah Reandra di kelasnya. Ia memukul-mukul bangku yang ada di hadapannya, sambil sesekali merutuki dirinya yang bersikap bodoh di hadapan Kak Rama tadi. Wajah bingung Kak Rama terus saja terbayang. Kak Rama pasti membencinya, Kak Rama pasti menganggapnya perempuan sinis, bagaimana iniiiiii teriak Reandra dalam hati.

Reandra segera menundukan kepala di atas kedua tangan yang ia lipat ketika ia melihat Akira si biang gosip yang tak lain adalah teman sebangkunya. Untuk kali ini, ia sedang tidak bernafsu mendengarkan gosip terkini dari sahabatnya itu.

“Ekhem.” Akira pura-pura batuk.

Akira mengerucutkan bibir ketika melihat pendengar setianya tidak bangkit juga untuk menanyakan berita terbaru seperti biasanya. | Cerpen Sedih Teringat Segores Luka Ku Sewaktu SMA

Namun, bukan Akira namanya kalo tidak bisa membuat mangsanya tertarik untuk bertanya. Akira bernyanyi sambil menampilkan senyum merekah akan idenya.

“Dududududu ... bener nihh nggak mau tahu berita terkini?” tanya Akira sambil tak hentinya bersenandung. Tak kunjung ada jawaban, Akira melanjutkan aksinya, “padahal berita hari ini datang dari sang ketua MPK kesayangan seorang Reandra lhoo tapi ... ah sudahlah. Akan ku simpan berita itu sendiri.” Akira tersenyum mengakhiri perkataanya.

Satu detik ... dua detik ... tiga detik tak jua ada pergerakan yang berarti dari Reandra. Akira pikir usahanya kali ini gagal. Namun, beberapa detik kemudian, terdengar suara decakan dari dalam sana yang tentu saja decakkan itu membuat Akira girang bukan kepalang. Perlahan tapi pasti kepala yang tadinya menunduk itu kini mengangkat. Reandra menatap sipit ke arah Akira.

“Kenapa? Pfftt,” tanya Akira dengan sedikit menahan senyum.

“Apa?”

“Apanya yang apa?” pancing Akira.

“Apa berita baru hari ini?”

“Oh. Jadi gini, kemarinkan aku cari-cari akun kakak kelas SMA Permata Bangsa. Buat bahan berita hari ini. Dari mulai Kak Abi, Kak Jodi, Kak Juan, sampai Kak Rama-mu. Dan ternyata mereka ganteng hiii. Eh, bentar-bentar bukan itu. Ternyata Kak Rama itu suka nulis, malah dia jadi salah satu admin di group FB Kumpulan Penulis SMA Perbang.” Akira menjelaskannya antusias dengan tempo yang secepat-cepatnya.

“Terimakasih.” Reandra mencium pipi Akira. Senyumnya terbit lagi, pikiran polosnya-pun bekerja kembali, “besok aku tunggu berita terbaru selanjutnya.”

“Siap!” jawab Akira bangga pada dirinya sendiri, meski hatinya sakit ingin berontak.

Bahagia itu tidak selalu tentang laki-laki dan perempuan. Sahabat yang saling membantu-pun adalah bahagia yang tak kalah indah. Meski salah satunya harus berkorban untuk kebahagiaan yang lainnya. Karena yang dicari bukan bahagia namun arti hidup kita. | Cerpen Sedih Teringat Segores Luka Ku Sewaktu SMA