Sinar matahari mulai menampakkan silaunya. Suara bising kendaraan di jalanan, takkan mampu mengganggu tidur seorang lelaki tampan bermata coklat yang sedang anteng dengan dunia mimpinya. Haitsam Nadech, masih terbungkus dengan selimut tebalnya. | Cerpen Romantis Gadis Beparas Cantik Dan Mungil Itu Beby
Pukul 03.00 pagi tadi, ia baru saja pulang dari kerja part time nya sebagai DJ. Ia sebenarnya karyawan tetap di sebuah Perusahaan ternama di Kotanya. Lebih tepatnya ia di dapuk menjadi kaki tangan dari Bos besarnya.
Jika tidak ada lembur, Haitsam lebih sering menghabiskan waktu di sebuah club menjadi seorang DJ. Haitsam sudah terbiasa hidup mandiri sejak kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan sewaktu ia masih remaja dulu.
Dan kebetulan, ia tak memiliki saudara kandung. Mau tidak mau, Haitsam harus bekerja keras untuk menghidupi dirinya sendiri.
We don't talk anymore
We don't talk anymore
We don't talk anymore
Like we used to do
We don't love anymore
What was all of it for
Oh, we don't talk anymore
Like we used to do ...
We don't talk anymore
We don't talk anymore
Like we used to do
We don't love anymore
What was all of it for
Oh, we don't talk anymore
Like we used to do ...
Sepenggal lirik lagu dari Charlie Puth yang berjudul "We don't talk anymore" menjadi nada dering di ponsel milik Haitsam. Sang pemilik ponsel mulai menggeliat ketika mendengar ponselnya berbunyi dengan nyaring.
"Errrmmm." Ia mengerang dan meraba-raba meja nakasnya untuk mencari keberadaan barang kesayangannya itu.
Haitsam membuka kelopak matanya dan mendapati tulisan Fikri calling di layar ponselnya.
"Ngapain ini cecunguk pagi-pagi udah gangguin gue," gerutu Haitsam pada tingkah sahabatnya itu.
Tut ...
Haitsam : "Halo."
Fikri : "Bro, elu dimana? Ini dari tadi si Bos nelponin elu."
Haitsam : "Gue masih di rumah. Gue masih ngantuk, tadi gue pulang jam 3. Ada apaan sih, si Bos nyariin gue? Hari ini kan hari libur."
Fikri : "Elu dapat tugas baru dari si Bos. Suruh ngawal istrinya selama Bos pergi ke luar negeri."
Haitsam : "Bos udah punya bini? Kapan nikahnya?"
Fikri : "Yaelah ini karyawan satu, kudet banget sih. Pak Ramdan baru nikah satu minggu yang lalu di Solo. Elu kan dapat undangannya, malah elu gak datang."
Haitsam : "Waktu itu gue sibuk nge DJ, jadi gak inget kalau Pak Ramdan hari itu nikah."
Fikri : "Udah, gak usah kebanyakan ngeles. Buruan elu mandi, terus habis itu elu meluncur dah ke rumah Pak Ramdan, buat jemput Nyonya Besar. Katanya hari ini beliau pengen jalan-jalan ke Pantai."
Haitsam : "Iya iya, 20 menit lagi gue nyampe sana. Gue mandi dulu ya, dah!"
tut ... tut ... tut ...
Haitsam memutuskan sambungan telefon dari Fikri. Ia beranjak bangun dan segera meraih handuknya. Ada perasaan kesal ketika ia harus di paksa bekerja dalam keadaan masih mengantuk seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi, dari pada ia di pecat dan menjadi gelandangan kalau tidak mau melaksanakan perintah Bosnya. Pak Ramdan termasuk orang yang tegas dan sangat disiplin terhadap para karyawannya.
Saat ini, Haitsam sudah rapi dengan pakaian casualnya. Memakai kemeja biru tua dan di padukan dengan celana jeans serta sneakersnya yang berwarna putih, mampu menambah sisi ketampanannya. Belum lagi aroma wangi parfum dari tubuhnya, seketika membuat kaum hawa meleleh ketika berada di dekat pria kekar berusia 25 tahun ini. Namun sayangnya sampai detik ini, Haitsam masih betah dengan status jomblonya.
Entah lah, apa yang sebenarnya ia cari. Banyak wanita di luaran sana, yang mengejar-ngejar Haitsam dan mengantri untuk menjadi calon istrinya kelak. Namun ia hanya menanggapi dengan sikap cuek bebeknya, ketika para wanita itu berlomba-lomba memberi ekstra perhatiannya pada Haitsam.
Ia meraih kunci mobil sportnya dari saku jaket yang tergantung di balik pintu kamarnya. Mobil ini hasil dari jerih payahnya selama ini.
Haitsam tipikal pria yang pekerja keras. Ia di percaya menjadi Manager Keuangan di Perusahaan milik Ramdan Wijaya, pengusaha muda nan sukses yang usianya lebih tua lima tahun darinya. Selain itu, ia juga di dapuk menjadi orang kepercayaan di Perusahaan itu.
Karena kelihaian serta cekatannya dalam bekerja, dalam kurun waktu lima tahun, ia menjadi anak buah kesayangan Ramdan di Perusahaannya. | Cerpen Romantis Gadis Beparas Cantik Dan Mungil Itu Beby
***
Bremmm ...
Haitsam menghentikkan mobilnya di halaman rumah megah nan mewah milik atasannya. Ia bergegas turun dan mengetuk pintu rumah Bosnya.
Tok ... tok ... tok ...
"Permisi."
Ceklek
Salah satu pelayan di rumah megah ini membukakan pintu untuk Haitsam.
"Eh, Mas Hait," sapa seorang wanita paruh baya yang sering sekali menggoda Haitsam ketika ia berkunjung kesini.
"Ekhem, nama saya Haitsam Bu. Jangan panggil Hait Hait doang dong," protes Haitsam tak terima.
"Hehe, sama saja lah. Oh ya, ada perlu apa Mas Hait yang ganteng datang kesini? Apa kamu sudah mulai kangen denganku?" Goda Bu Dini yang berprofesi sebagai ketua pelayan di rumah ini.
Astaga. Mimpi apa gue semalam, bisa ketemu sama emak-emak tapi jiwanya jiwa ABG macam Bu Dini ini. Kelamaan ngejanda sih dia, jadinya kalau ada brondong tamvan kayak gue, langsung deh di serobot, batin Haitsam sembari menggeleng-gelengkan kepalanya karena pusing melihat tingkah genit seorang wanita yang lebih pantas menjadi Ibunya ini.
"Saya kesini di utus oleh Pak Ramdan untuk mengawal istrinya selama Pak Ramdan bertugas ke luar negeri," jelas Haitsam.
"Oh begitu. Ya sudah, ayo masuk. Nanti saya panggilkan Nyonya besar." Dengan sigap Bu Dini menggandeng Haitsam masuk ke dalam rumah.
Sembari menunggu kedatangan Nyonya Ramdan, Haitsam gunakan waktu untuk duduk di sofa empuk di ruang tamu. Ia merogoh ponsel dari sakunya dan segera berselancar dengan beberapa game di dalamnya.
Tuk ... tuk ... tuk ...
Deru langkah sepatu begitu merdu menuruni satu per satu anak tangga. Pemilik sepatu ini berhenti tepat di hadapan Haitsam.
"Permisi, dengan saudara Haitsam?" Suara seorang wanita yang begitu halus dan lembut.
Haitsam segera menyimpan ponsel di saku bajunya. Ia mendongakkan kepala dan mulai menatap seseorang yang baru saja menyapanya.
Berhenti. Ya, seketika detak jantung Haitsam seakan berhenti, ketika melihat wajah wanita bermata lentik di depannya. Haitsam nyaris tak percaya dengan apa yang ia lihat.
Beby. Di..dia ada disini, batin Haitsam tanpa mengedipkan matanya sedetik pun dari tatapan wanita mempesona itu.
Memori otaknya kembali berputar.
Sepertinya ia tidak asing dengan wajah wanita mungil ini. Bahkan, di setiap tidurnya, ia selalu memimpikan wajah wanita cantik yang saat ini tubuhnya terbalut dress mini lengan panjang yang warnanya senada dengan kemejanya. Ia benar-benar merindukan seseorang yang ia sebut Beby itu. Kira-kira siapa gerangan wanita yang di maksud oleh Haitsam? | Cerpen Romantis Gadis Beparas Cantik Dan Mungil Itu Beby
- Bersambung -