Seindah Akhlak Rasulullah Memberi Makan Tuna Netra

"Tuhan? Aku tak percaya! Jika benar tuhan itu ada, dimana dia?

Sampaikan padanya bahwa aku ingin mempunyai penglihatan, aku ingin hidup normal" lelaki setengah baya itu berteriak-teriak di tengah pasar. | Cerpen Islami Seindah Akhlak Rasulullah Memberi Makan Tuna Netra

"Tuhan itu ada!" Lelaki bergelar Al-Amine itu mnyahut lembut sambil memberi makan lelaki setengah baya tadi.

"Aku juga tidak percaya dengan ajaran Muhammad. Jika nanti kamu bertemu dengannya, tolong sampaikan padanya tentang kebencianku ini." Lelaki setengah baya itu terus mengumpat tak hentinya.

"Dia akan mengetahuinya" lelaki bergelar Al-Amin tersenyum dan terus menyuapi lelaki tuna netra itu dengan penuh kasih sayang.

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa lelaki setengah baya itu adalah lelaki tuna netra yang tak mempunyai pekerjaan dan tak memiliki keluarga. Dia mampu bertahan hidup dengan bantuan dan belas kasihan orang-orang yang berlalu lalang di pasar. Namun, tak banyak orang yang mau memberinya uang. Sikap serta perangainya yang buruk, membuat orang disekeliling pasar acuh padanya.

Pagi itu, lelaki bergelar Al-Amin kembali memberi makan dan menyuapi lelaki tuna netra. Dia merupakan satu-satunya orang yang mau peduli dengan lelaki tuna netra itu.

"Hei ... kamu yang sedang menyuapiku! Jika nanti kamu bertemu Muhammad, sampaikan padanya bahwa aku ingin sekali membunuhnya. Aku akan membunuhnya dengan tanganku sendiri." Lelaki tuna netra itu terus menghina nama yang disebutnya.

"Muhammad akan mengetahuinya," lelaki bergelar Al-Amin tersenyum.

Suatu ketika, lelaki bergelar Al-Amin tidak lagi mendatangi tuna netra itu. Lelaki tuna netra resah, dia mulai merasa lapar. Sudah seharian penuh lelaki setengah baya itu mengiba. Tak ada yang mau memperdulikannya.

"Aku lapar! Lapar! Di mana orang yang selalu memberiku makan itu? Tolong, siapapun yang ada di sini, beri tau aku sekarang! Beri tau aka di mana orang yang sering menyuapiku itu. Aku lapar!" Lelaki itu berjalan tertatih tanpa arah. Berharap lelaki yang selalu memberi makan dan menyuapinya segera datang dan memberi makan lagi.

Beberapa hari berlalu, datang lah seorang pengganti lelaki bergelar Al-Amin, dia menggantikan lelaki Al-Amin itu dalam berbagai hal. Termasuk juga memberikan makan lelaki tuna netra.

"Aku tak ingin tangan ini! Aku tak ingin disuapi olehmu! Aku ingin tangan yang biasa menyuapiku kemarin. Di mana dia? Aku ingin dia!" Lelaki tuna netra berteriak kencang.

"Makan sekarang! Lelaki yang kamu maksud tak akan pernah datang lagi selamanya."

Pluk ...

Mendengar ucapan lelaki itu, lelaki tuna netra melempar piring berisi nasi di tangannya.

"Aku tak ingin makan! Aku ingin disuapi oleh tangan yang penuh keramahan padaku, tangan yang menyuapiku dengan tulus. Pergi kamu! Pergi!" Lelaki tuna netra mendorong keras pengganti Al-Amin.

Bruk ...

Lelaki pengganti Al-Amin jatuh tersungkur.

"Hai tua netra! Tangan yang selalu menyuapimu dengan tulus itu tak akan pernah lagi datang menemuimu. Dia lah Al-Amin, dia adalah Muhammad, dia orang yang sangat kamu benci. Orang yang selalu kamu maki, dia juga orang yang ingin kamu bunuh. Sekarang dia telah tiada. Untuk apa lagi kamu mencarinya? Bukan kah ini yang kamu ingin kan?"

"Tidak! Tidak mungkin! Kenapa dia masih mau mengasihiku, tetap diam dan sabar dengan segala makianku selama berpuluh-puluh tahun. Tidak! Aku menyesal!" Lelaki tuna netra memukul-mukul kepalanya sendiri, menangis meraung-raung tak peduli dengan orang yang menyaksikannya. Dia bersimpuh di tanah dan bersujud.

"Untuk apa kamu meraung sekarang?" Lelaki pengganti Al-Amin menahan marah.

"Aku telah mengakuinya sebagai utusan tuhannya.

Asyhadu an laa ilaa ha illa Allah wa asy hadu annaa Muhammadar Rasulullah," lelaki tuna netra bersaksi dan mengucap syahadat. | Cerpen Islami Seindah Akhlak Rasulullah Memberi Makan Tuna Netra

Lelaki pengganti : Abu Bakar ash-shidiq