beberapa hari sebelumnya. Seorang pria terlihat kesal karna disuruh menunggu dibandara, menjemput kedatangan seorang yang ia benci. | Cerpen Sedih Rasa Sesalku Yang Tidak Pernah Berujung Part 7
Terlihat orang yang ditunggu melambai kearahnya dia Kendra Hermawan yang baru pulang dari perjalanan bisnisnya, pria yang menunggu tadi ia mendengus kesal, bukan nya balas menyapa.
kalau tidak diminta ibunya dia tidak akan Rela menunggu Kendra, orang yang selalu merebut perhatian keluarganya, maka dari itu ia sangat membenci Kendra.
Kendra hanya setahun lebih tua darinya.
"kenapa repot-repot jemput Ren?"tanya Kendra kepada Narendra sepupunya itu, anak dari adik ibunya.
"kalau nggak dipaksa gue juga malas kali jemput elo tau" ujar Narendra kesal.
"ini kunci mobilnya, lo pulang sendiri, gue ada urusan" Narendra berjalan keluar bandara lebih dulu.
Kendra geleng-geleng kepala melihat sepupunya itu.
Dia tak habis pikir kenapa Narendra selalu terlihat sangat membencinya, seharusnya diakan yang harus marah??, karna dia sudah merebut Tiara darinya dulu. Yah dia Naren alias Narendra mantan pacar Tiara.
keingat Tiara, Kendra jadi tersenyum sendiri
'abang kangen sama kamu pesek' gumannya. Sebelum pulang kerumah ia memutuskan akan mampir kerumah Tiara lebih dulu ia juga kangen sama Ray.
Gerak-geriknya tak luput dari pandangan Narendra yang memang belum pergi dari bandara ia tadi masih menerima telfon lebih dulu, ia penasaran siapa sumber kebahagian yang sudah mengembalikan kebahagian sepupunya itu, dulu setelah mengatakan pertunangannya ia batalkan, Kendra tidak pernah terlihat sebahagia ini lagi, bahkan Kendra tak pernah menjalin hubungan lagi dengan perempuan manapun.
maka kali ini dia juga akan merebut kebahagiaan Kendra bagaimanapun caranya, yah seperti yang pernah ia lakukan dulu, sepertinya ini akan menarik.
Diam-diam Narendra membuntuti mobil Kendra, ia menggunakan taxi karna ia tadi kebandara menggunakan mobil Kendra.
ia melihat mobil Kendra memasuki halaman rumah sederhana, terlihat disana ada seorang perempuan duduk diteras dan anak kecil berlari menghampiri Kendra, Naren membuka kaca mobil dan ia kaget melihat ternyata perempuan tadi Tiara dan anak kecil itu siapa?
Ia juga melihat Kendra tertawa bahagia.
ia pun tersenyum sinis melihatnya,
akan gue rebut kembali kebahagiaan dari lo Kendra.batin Naren.
Ia pun pergi. seribu alasanku setiap kali Ray dan bang Kendra mengajakku ikut dengan mereka berdua pergi.
namun kali ini aku terpaksa ikut keduanya, tak ada alasan lagi yang bisaku pakai menolak, pekerjaan? Tidak ada karna ini hari libur.
jadilah kami bertiga berkeliling mall, dari yang belanja, bermain dan menonton bioskop.
Hari sudah mulai petang ketika kami bertiga keluar dari mall, akupun mengajak langsung pulang.
"Ra, abang sudah cerita sama ibu, kalau udah ketemu kamu lagi"
bang kendra bicara saat kami sudah masuk kedalam mobil, posisi aku duduk disampingnya dan Ray dibelakang. Ray sedang sibuk bermain dengan mainan yang ia beli tadi,
"ya, terus?"
aku was-was mungkin saja ibu bang Kendra akan marah besar bila tau, anaknya berhubungan lagi denganku. Walau hanya sebatas teman | Cerpen Sedih Rasa Sesalku Yang Tidak Pernah Berujung Part 7
"ibu pengen ketemu kamu, kita kerumah ibu dulu, ya? Mumpung kita sedang diluar, kan kamu ga setiap saat mau aku ajak"
dia menyindirku, aku pura-pura bertanya kepada Ray, namun Ray malah terlihat antusias, iiisshh anak ini tidak tau situasi ibunya, aku berharap ia menolak tadi, huhf..
Terpaksa akupun mengiyakan.
mobil melaju dengan kecepatan sedang menuju rumah bang Kendra, sepanjang perjalanan diisi dengan celotehan Ray dan bang Kendra selalu menanggapinya, berbeda denganku yang berulang kali menghela nafas, yah jujur aku gugup, seperti akan bertemu CAMER ahh ralat mantan CAMER.
Yang ku tahu ibu bang Kendra baik, tapi masih kah dia baik?? jika bertemu denganku lagi setelah apa yang pernah kulakukan dulu.
Mobil berhenti digerbang yang menjulang tinggi, setelah pak satpam membuka gerbang barulah bang Kendra menjalankan mobilnya setelah sebelumnya berterima kasih kepada pak satpam kalau tidak salah namanya pak kardi.
Mobil berhenti di depan halaman rumah yang begitu luas aku sampai takjub melihatnya, setau ku dulu rumah bang Kendra bukan disini.
"Ini kediaman kami yang baru,Ra." bang Kendra bersuara, mungkin dia melihat raut kebingungan diwajahku.
"oh.."
bang Kendra empat bersaudara, yang paling tua bang Helmi sudah menikah, yang kedua bang Dorus dulu ia belum menikah tidak tau jika sekarang, yang ketiga kak Santi dulu dia juga belum menikah, yang paling bontot bang Kendra yang katanya dia juga belum menikah.
Mereka hanya punya ibu sedang ayah bang Kendra sudah lama meninggal.
Bang Kendra menggandeng tangan Ray dan menuntunku berjalan menuju pintu rumah, yang dari luarnya saja sudah terlihat mewah gimana dalamnya?
bang Kendra menekan bell , tak lama keluar seorang wanita yang berumur kira-kira Enam puluh keatas ia ibu bang Kendra, sejenak kulihat ia terkejut menatapku, kemudian menatap Ray.
Aku sudah bersiap kalau-kalau aku mendapat sambutan berupa tamparan atau jambakan.
Ya aku siap, karna aku pernah bersalah. | Cerpen Sedih Rasa Sesalku Yang Tidak Pernah Berujung Part 7
- Bersambung -