Prilaku Aneh Ada Apa Dengan Suamiku Part 5

Setiap hari aku terus berusaha membujuk suamiku agar mau datang ke rumah Mas Rey.

Tetap saja dia bersikeras enggan kesana. | Cerpen Misteri Prilaku Aneh Ada Apa Dengan Suamiku Part 5

Hingga akhirnya dia bersedia tapi tidak ke rumah Mas Rey, melainkan mengikuti acara ruqiah massal di sebuah tempat.

Aku pikir tidak ada salahnya aku mencoba mengikuti keinginannya.

Paling ga dia mulai ada sedikit perubahan.

Selang seminggu kemudian pergilah aku dan suami ke acara tersebut.

Tetap tidak signifikan hasilnya.

Yang ada malah kami ribut di mobil. Dia tidak mau lagi dibawa berobat. “ayah ini tidak sakit ma, ngapain dibawa ke tempat seperti itu?” kata suamiku memarahiku.

Sedang asik berdebat, aku langsung mencium sesuatu yang busuk dalam mobil. Dan bulu badanku merinding semua. Aku coba mengamati suamiku. Reaksi dia biasa saja, sepertinya dia tidak merasakan.

Aku yakin sepertinya ada sesuatu yang mengikuti kami.

“Yah, cium bau aneh ga?” tanyaku.

“Bau apa, mobil baru kemarin juga dicuci, tu perfume mobil aja masih baru.” kata suamiku.

Hmmm…baunya semakin menyengat, dan cuma aku yang menciumnya.

“AC ayah ga rusakkah atau freon nya belum diisi, kok hawanya panas ya?” tanyaku lagi.

“Ini sudah dingin lho ma, baru level 1 lho, apalagi sampai level 4, beku mah…”

“Emang mama kenapa sih kok aneh sendiri, bau lah, panaslah...” tanya suamiku.

“Perasaan mama aja kali yah…” jawabku sambil tersenyum.

Penasaran ku belum hilang, suami tetep fokus menyetir.

Aku belum berani menoleh ke seat belakang ku.

Aku merasa bau dan hawa panas tadi berasal dari belakang tempat duduk kami.

Kucoba melihat melalui cermin mobil yang ada di depanku.

Apa aku salah lihat ya, kucoba lihat lebih awas lagi…

Astaghfirullah… Astaghfirullah…Astaghfirullah…sambil ku pejamkan mataku, istighfar terus ku ucapkan.

Apalagi ini ya Gusti, ya Rabbi… sosok apa itu?

Seorang wanita yang… Astaghfirullah…

Wajahnya hancur, salah satu biji matanya terkeluar, cairan kuning seperti nanah terus keluar dari matanya.

Astaghfirullah…kenapa dia malah tersenyum?

Langsung ku tutup cermin itu didepanku.

Kubaca terus Ayat 4 dalam hati.

Lalu… “ma, bangun ma, sudah sampai rumah…” suara suami ku.

“Dimana kita yah?” tanyaku dengan tidak semangat.

“Mama tadi ketiduran, ayah ga mau bangunkan, kasihan mama sepertinya kelelahan” kata suamiku lagi.

Aku baru ingat, langsung ku beranikan diri melihat ke belakang seat ku.

Alhamdulillah sudah tiada, baunya pun kembali normal.

Beberapa hari berikutnya, ada teman-teman arisan pada ngumpul di rumahku.

Kebetulan hari itu giliran aku yang menjadi tuan rumah.

Suasana rumah menjadi ramai, padahal yang arisan cuma 10 orang tapi bawaannya yang bikin rusuh.

Hmm gimana ga rusuh, klo semua pada membawa buah hatinya.

Anakku pun jadi membaur dengan anak-anak mereka. Semua menu makanan dan minuman sudah siap untuk di hidangkan.

Ketika sedang asyiknya kami menyantap makanan tadi, ada seorang anak temanku yang menangis. Mungkin tanpa sengaja selisih dengan temannya.

Ku coba mendiamkan anak tersebut. Aku cari mamanya diantara teman-temanku. Ku tanya ke semua temanku, tidak ada yang melihat, kecuali “sepertinya tadi ke dalam, ga tau mau ngambil apa?” ada salah satu orang menyahut pertanyaanku.

Ku gendong anak temanku itu supaya dia agak tenang. Ku ajak kedalam rumah, supaya temui mamanya.

Sampai di dapur, aku lihat seseorang dari belakang dan sepertinya temanku, mama si bocah ini.

“Nah itu mama mu de…” kataku. | Cerpen Misteri Prilaku Aneh Ada Apa Dengan Suamiku Part 5

Si bocah yang menangis tadi langsung terdiam. Dan mengalihkan pandangannya ke belakangku serta memeluk erat.

Sepertinya ia ketakutan.

“Lho kenapa? Itukan mama mu de…” kataku lagi.

“Mama Kiki, ini Kiki cariin nah…” kusapa temanku itu. tapi dia tidak menjawab sedikitpun.

Kucoba sapa lagi “ma, Mama Kiki, ini Kiki tadi nangis nah…” bukan temanku yang menjawab sapaan tersebut, melainkan si bocah yang ku gendong ini.

Dengan suara pelan dan berat anak usia 2 tahun bisa bicara dengan lancarnya “dia bukan mamaku tante…”

Astaghfirullah…

Rasanya beban yang ku gendong ini terasa berat, berat dan semakin berat. Ya Allah jangan dekatkan aku pada ‘mereka’, jauhkan ya Rabb, doaku dalam hati sambil menahan badan yang gemetar ketakutan.

Mama kiki yang kulihat tadi masih tetap pada posisinya, membelakangi aku dan anaknya.

Karena aku merasa anak ini semakin berat, maka ku taruh dia di kursi dapur.

Anak itu hanya tertunduk, tidak menangis dan tidak menatapku juga.

Aku coba beranikan diri. Mengangkat kepalanya yang tertunduk.

Ketika kepalanya terangkat… Ya Allah, Astaghfirullah… Astaghfirullah… Astaghfirullah…

Wajah anak itu menua, penuh dengan keriputan, matanya tak ada, mulutnya bertaring dan berdarah.

“Itu bukan mamaku, tapi…” anak itu menunjuk aku.

“Ah bukan, kamu bukan anakku…” aku menjerit ketakutan.

Tiba-tiba...

“Mba, mba, mba Meli, bangun mba…” aku mendengar seseorang memanggil namaku.

“Eh mama Kiki, kenapa aku ma?” tanyaku. “Mba Meli kenapa kok terbaring di sini dan teriak-teriak lagi…” tanya mama Kiki sambil tersenyum.

“Ga tau ma, tadi anakmu si Kiki nangis, minta diantar ketemu kamu, ta kira kamu di dapur ma..”

“Kiki lho lagi didepan main dengan anak-anak yang lain, aku tadi lagi kencing, ga tau kenapa kok susah betul buka pintu kamar mandimu itu, makanya agak lama”

“Eh begitu kebuka kok aku melihat mba Meli baring di lantai?” kata mama Kiki.

“Tadi aku juga lihat di belakang ada seorang nenek lagi jemuran, tak kira mertuamu, sudah gitu yang dijemur semuanya serba putih, begitu ku sapa, dia menunjukkan wajah jutek, langsung aja tak cuekkin” sambung mama kiki.

Astaghfirullah, | Cerpen Misteri Prilaku Aneh Ada Apa Dengan Suamiku Part 5

Bukannya mertua sudah 5 tahun yang lalu telah tiada, dalam batinku.

- Bersambung -