Aku langsung terbangun, rupanya aku sedang bermimpi. Jika saja sosok bayangan hitam yang lebih menyeramkan tadi tidak hadir tiba-tiba didepan mataku, mungkin aku bisa melihat lebih jauh lagi kejadian tadi. Aku menarik panjang nafasku. | Cerpen Misteri Prilaku Aneh Ada Apa Dengan Suamiku Part 17
Aku melihat kedua malaikatku masih terlelap. Jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Beranjak aku dari tempat tidurku, bermaksud menunaikan salat malam. Baru keluar dari pintu kamar, mendadak langsung hidungku mencium sesuatu yang khas.
Bau itu sangat khas, bau yang pernah hadir berkali-kali dan selalu menghantuiku. Aku kira selama ini sudah menghilang dan tidak akan muncul lagi. Dugaanku salah, bau itu tetap ada. Dan biasanya ada sesuatu yang akan terjadi yang ada hubungannya dengan diriku. Atau dugaanku ini ada hubungannya dengan mimpiku dan keinginanku untuk pulang ke kampung.
Klontang!!
Belum selesai aku menduga soal bau tadi, mendadak aku kembali di kagetkan dengan jatuhnya panci kecil diatas bak cucian piring. Jantungku rasanya benar-benar serasa mau copot. Aku coba tenangkan dulu, aku atur nafasku perlahan-lahan. “Astaghfirullah!!” pekikku. Tiba-tiba ada yang masuk ke arah kamar pembantu, ada sekelebat bayangan hitam. Kembali berdegup kencang jantungku. “Ya Allah, cobaan apa lagi ini…” gumamku.
Aku coba kuatkan keberanianku, karena niatku tadi yang ingin menunaikan kewajibanku. Aku melangkah perlahan, karena arah tempat wudhu berada di ruang belakang dan harus melalui kamar pembantu dan dapur. Semakin dekat langkahku dengan kamar sang pembantu, maka semakin kencang degupan jantungku.
Begitu sampai di depan kamar tersebut, aku seperti mendengar suara seseorang sedang berbicara dari kamar tersebut. Suara itu walau pelan aku masih bisa mendengarnya. Aku merasa aneh dengan suara tersebut karena aku merasa tidak asing dengan suara tersebut. Ya aku baru ingat kalau itu suara pembantuku, tetapi bukankah dia hari ini ijin tidak bisa menemaniku di rumah. Lantas suara siapa dalam kamar.
Pikiranku semakin kacau, dan hatiku semakin gelisah dan takut, namun rasa penasaranku mengalahkan rasa takut itu. Aku berhenti sejenak di depan kamar itu. Ada sedikit keraguan untuk membuka pintu kamar itu. Antara yakin dan tidak, karena aku juga sedikit lupa apa benar pembantuku tidur diruang itu atau dia ijin. Sementara aku berpikir keras, bulir-bulir keringat perlahan mulai membasahi wajahku.
Demi menjawab rasa penasaran tersebut, aku nekat membuka kamar tersebut. Ternyata pintu kamar tersebut tidak dikunci. Begitu pintu itu terbuka, wangi bunga melati langsung menyeruak keluar begitu pekatnya. Berbeda ketika aku baru keluar dari kamar tadi. Suasana kamar tersebut sangat gelap karena lampu sengaja dipadamkan. Langsung ku hidupkan lampu kamar, dan… “Astaghfirullah!” pekikku.
Ku kira ada sosok penampakan di sudut kamar tersebut, ternyata hanya kain seprai yang tergantung. “Uhhh, bikin kaget aja” umpatku kesal. Aku atur nafasku sebentar sambil berpikir kenapa kamar ini bisa wangi melati yang begitu pekat, padahal tidak ada pengharum ruangan automatic. Penghuninya juga tidak ada. Aku coba hiraukan sesaat kejadian itu.
Aku bermaksud beranjak keluar dari kamar itu. Namun ada sebuah suara yang sepertinya membuat aku menunda keluar kamar. Kembali aku mendengar suara seseorang seperti suara pembantuku. Namun kali ini ada suara lawan bicaranya juga terdengar. Suara itu agak berat dan terkesan menyeramkan.
Aku langsung bergegas keluar kamar tersebut. Ku tutup pintu itu agar aku tidak mencium bau bunga tadi dan mencoba lupakan suara-suara tersebut. Ku lanjut langkahku ke kamar mandi. Dengan sedikit tenang aku membasuh beberapa anggota tubuhku sebagai syarat menjalankan sunahku. “Alhamdulillah, segarnya…”batinku bersyukur.
Beberapa bulan kemudian, masa iddah ku telah lewat masanya. Selama itu juga Pras terus mencoba mendekatiku, walaupun secara tidak langsung. Hampir setiap hari ia memberikan perhatiannya, walau hanya lewat WA. Bahkan tidak hanya aku yang diperhatikannya, kedua anakku pun tak luput dari kasih sayang Pras.
Hal begini yang tak mampu aku hindari, apalagi Pras adalah first love ku. Ditambah lagi aku merasa Pras sudah banyak berubah, sangat beda dengan beberapa tahun yang lalu. Jauh dari lubuk hati yang paling dalam aku masih menyimpan rasa itu. Dan sekarang orang tersebut sudah sangat dekat denganku.
Terkadang dikala kesibukannya ia masih sempat meluangkan waktu buatku dan anak-anak. Pras paling tahu betul mengambil hati wanita. Hubungan dengan saudara-saudara ku yang lain dia juga cepat akrab. Semua orang yang melihat kami, pasti mengatakan kami adalah pasangan yang serasi.
Namun sayang diantara sekian orang yang dekat denganku, hanya satu orang yang tidak menyukai Pras. Dia adalah pembantu rumahku. Entah kenapa setiap kehadiran Pras di rumah, pembantu ku selalu bertingkah kurang nyaman terhadap Pras. Walau Pras berusaha melempar berbagai joke, ia tetap tak bergeming. Ekspresinya tetap dingin. Bahkan tatapannya sinis.
Dan akhirnya secara tak langsung aku benar-benar membukakan pintu hatiku buat Pras. Karena jika dikatakan pacaran, rasanya aku sangat tengsin mengingat umurku dengan Pras saat itu yang sudah bukan ABG lagi. Hari-hari ku mulai berubah perlahan-lahan. Semuanya ku lalui bersama dengan Pras, meskipun bayangan mantan suamiku masih ada. Rencana untuk lebih serius mulai kami persiapkan.
Baik secara dzohir maupun batinku. Sementara Pras, karirnya pun mulai naik. Aku melihat dia tersenyum sangat bahagia ketika aku memberi support kepadanya. Semua teman-temannya dikantor pun telah mengetahui hubungan kami. | Cerpen Misteri Prilaku Aneh Ada Apa Dengan Suamiku Part 17
Ada yang mendukung secara langsung, ada juga yang hanya pura-pura mendukung, bahkan yang membenci pun ada. Aku dan Pras sudah sepakat tidak akan memperdulikan apapun selama kami berdua tidak merugikan orang lain.
Adapun pembantuku yang tidak menyukai Pras, berusaha ku bujuk. Karena walau bagaimanapun pembantu ku ini sudah ku anggap sebagai keluargaku juga. Dia sangat mengetahui luar dalam kehidupanku, maklum beliau sangat setia bekerja pada kami, apalagi pembantuku juga sangat dekat dengan almarhum suamiku. Aku berusaha keras merayu dia agar bisa menerima, walau sebenarnya dia tidak punya hak untuk melarangku.
Rupanya pembantu ku ini trauma dengan masa lalunya dan dia sangat care padaku, jadi dia tidak ingin kejadian itu menimpaku juga. Aku tersenyum dan mencoba menerangkan banyak hal pada pembantuku tersebut. Dan akhirnya dia mau mengerti dan mau menerima Pras sebagai calon suamiku.
Pernikahan kami berlangsung sangat sederhana, karena memang ini keinginanku. Semua konsep atas keinginanku, Pras hanya menuruti semua kehendakku. Aku bersyukur akhirnya kami bisa dipertemukan kembali dalam tali suci pernikahan. Undangan yang kusebar hanya sedikit, terbatas pada orang-orang terdekatku dan relasi Pras. Alhamdulillah semua yang ku undang bisa hadir hari itu.
Tak henti-hentinya aku dan Pras menebar senyuman pada tamu undangan. Semua yang hadir turut merasakan kebahagiaanku bersama Pras. Pembantuku juga ikut tersenyum, walau ku tahu itu bukan senyum yang ikhlas. Paling tidak ia mau menjaga perasaan dan menuruti keinginanku.
Di tengah-tengah kebahagiaan ku, ternyata ada satu lagi yang menjadi ganjalan di hatiku. Aku melihat sekilas sosok wanita yang pernah hadir di hari meninggalnya suamiku yang pertama. Semua orang tidak ada yang menyadari kehadiran wanita tersebut.
Termasuk suami baruku Pras. “Yank, yank… kamu kenapa?” tegur Pras menyadarkanku. “Oh, maaf mas, tidak apa-apa” kataku sambil memberi salam pada tamu. Sekejap kemudian kembali ku cari wanita tadi, ternyata dia sudah tidak terlihat di tempat semula. Penasaranku semakin menjadi.
Selepas selesai acara itu, aku dan Pras merencanakan berbulan madu. Bersama kedua anakku dan pembantuku yang ku bawa serta. Kurang lebih 2 pekan aku dan keluarga baruku menikmati liburan ke eropa. Pasca selesai bulan madu, aku dan Pras menjalani hari-hari seperti biasa. Aku benar-benar menikmati masa ini. Impianku selama ini akhirnya terwujud.
Masa suram ku seakan sirna. | Cerpen Misteri Prilaku Aneh Ada Apa Dengan Suamiku Part 17