Prilaku Aneh Ada Apa Dengan Suamiku Part 16



Singkat cerita kami pun menjadi sepasang kekasih. Aku seakan tak percaya juga bisa menjadi kekasih Pras. Terlebih para gadis yang menyukai Pras, semuanya memandang sinis diriku.

Seakan aku tak pantas bersama Pras. Aku memang harus menyadari keadaan tersebut, resiko mempunya kekasih yang di sukai banyak orang. | Cerpen Misteri Prilaku Aneh Ada Apa Dengan Suamiku Part 16

Pras pun coba memberi pengertian padaku mengenai situasi tersebut. Beberapa lama kami berhubungan, godaan selalu ada. Pras yang begitu banyak disukai wanita, semakin lama ia pun tergoda.

Mungkin memang sudah karakter Pras yang tak bisa menjauh dari sifat playboy nya. Bahkan salah seorang sahabatku pun dia embat.

Sebelumnya ada seorang sahabatku yang berkali-kali mengingatkanku mengenai sifat Pras, dan itu tidak pernah ku indahkan. Aku selalu berprasangka baik dengan Pras. Bahkan berapa kali kepergok sahabatku, Pras masih bisa berkilah.

Dan akhirnya dengan mata kepalaku sendiri, apa yang dikatakan para sahabatku memang benar, bahwa Pras memiliki hubungan juga dengan wanita lain. Aku langsung menjauh dan mengakhiri hubunganku dengan Pras. Meski ia terus berusaha untuk rujuk, aku tak pernah indahkan.

Semua kenangan langsung ku kubur dalam-dalam, walau itu cinta pertamaku. Sejak saat itu aku tak pernah lagi ada kontak dengan Pras. Walaupun ku tahu, setelah kejadian itu Pras telah berubah. Hingga akhir wisuda aku tak pernah berhubungan dengan Pras. Meski ia mencoba membujukku untuk balikan lagi, aku bergeming.

Semenjak pertemuan ku dengan Pras di kantor suamiku, aku jadi kembali berhubungan dengannya. Rupanya Pras tetap setia membujang. Aku baru tahu dari sahabat jaman kuliahku, kalau Pras masih setia dan tetap berharap bisa mendapatkan aku. Sedikit banyak hatiku ada tergerak, walau bagaimanapun Pras adalah cinta pertamaku. Namun di satu sisi aku berusaha tuk melupakan perasaan itu dulu. Aku masih mencoba mencari jawaban dari misteri kehidupanku.

Bayangan suamiku masih segar dalam ingatanku. Selain hasil kunjungan bertemu sahabat lama, aku juga sedikit mendapat clue dari salah satu staf di kantor suamiku yang memberitahuku secara diam-diam. Namun informasi ini masih belum benar-benar jelas.

Hanya saja ada nama yang membuat aku terkejut ketika staf tadi menyebutnya. Aku masih belum percaya, tapi jauh dari lubuk hatiku mengatakan ada benarnya walau itu kecil kemungkinannya. Meskipun kecil aku tetap meng-keep info tersebut, karena itu sangat berharga buatku.

Tak berapa lama terdengar nada dering dari gadgetku. Aku perhatikan di layar nya, sebuah nomor asing yang tidak tersave di contact hp ku. “Halo…” sapaku. “Halo, Meli?” suara wanita membalas. “Iya, maaf ini dengan siapa?” tanyaku. “Sahabatmu Mel di kampung” jawabnya.

Deg deg… Deg deg… Deg deg… Jantungku langsung berpacu lebih cepat dari biasanya. Langsung ku tutup pembicaraan tersebut. Aku berusaha menarik nafas, menenangkan sejenak. Aku berpikir keras tentang si Mimin. Masih jelas dalam ingatanku ketika kami berpisah di jembatan tersebut.

Kembali Hp ku berdering. Dan nomor yang muncul adalah nomor yang sama yang menghubungiku tadi, si mimin. “Hufff… Bismillah” ku coba tenang dan menerima telepon tersebut. “Assalammualaikum” sapaku, sengaja ku lembut kan suaraku, seolah-olah tak ada apa-apa. |Cerpen Misteri Prilaku Aneh Ada Apa Dengan Suamiku Part 16

“Waalaikumsalam, kenapa ditutup mel, aku belum selesai bicara kok…” ngomel si Mimin sesuai ciri khasnya. “Maaf Min, signal tadi sepertinya lagi error” jawabku beralasan. Mimin rupanya baru mendengar kabar duka mengenai suamiku, makanya dia ingin mengetahui keadaan ku.

Sepanjang obrolan kami di telpon, rasa takut itu perlahan memudar, apalagi di tambah joke-joke yang dilakukan Mimin. Aku jadi lupa kejadian dijembatan tersebut.

Malah aku jadi kangen akan kampung halamanku. Rindu akan suasana pedesaan, dinginnya air sungai, dan sahabat-sahabat masa kecilku.

Beberapa hari setelah Mimin menghubungi, aku kepikiran terus, dalam hati rasa ingin pergi. Belum lagi bisikan-bisikan halus terus bergelayut di telingaku. Membujuk aku untuk segera pergi ke kampung halamanku. Di lain sisi aku harus memikir tempat yang akan ku tinggali disana bila aku jadi pulang. Apa aku harus menginap lagi di tempat pakdeku. Sementara keadaan sewaktu terakhir aku disana begitu menyeramkan buat aku.

Hari semakin larut malam. Anak-anak sudah terlelap dalam mimpi kecilnya. Sementara aku masih dibayangi perasaan untuk pulang kampung. Dorongan itu semakin lama semakin kuat agar aku pulang. Tapi masih banyak yang jadi pertimbanganku untuk pergi kesana.

Masalah anak sudah terpecahkan, aku masih bisa minta bantu adikku untuk menjaga sementara. Dan tempat tinggalku disana bagaimana, bude ku apa welcome dengan ku? Apa aku menginap tempat Mimin? Wah kejadian dijembatan aja masih misterius, apa itu Mimin apa bukan. Jika memang Mimin bisa mati konyol aku dihisap habis darahku. Lalu… Ah sudahlah… aku coba lupakan sejenak. Tak berapa lama aku pun terlelap.

“Mel, pakde tunggu ya…” “Dimana aku, siapa yang memanggil namaku?” Suasana yang awalnya berkabut, perlahan mulai menampakkan sebuah pemandangan sebuah rumah yang tak asing bagiku. Ya, itu adalah rumah pakdeku, rumah yang pernah membesarkanku bersama seorang pria paruh baya yang sangat menyayangiku. Pria itu pakdeku. Dia hanya tersenyum tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Tetapi ia seperti bicara padaku, aku seperti di pinta oleh pakde untuk pulang ke kampung. Meski beliau tidak bicara tapi aku mendengar suara pakde. Belum lama ku pandangi pakde ku, tiba-tiba keluar dari rumah itu seorang wanita berpakaian hitam yang menyeramkan. Rambutnya acak-acakan, matanya hitam pekat, dan mengeluarkan gigi taringnya. Meski wajahnya sedikit hancur, namun aku masih bisa mengenali sosok itu, dia seperti bude ku, istri dari pakde ku. Jelas sekali pandangan wanita itu mengarah kepadaku. Ia menatap tajam, seakan menyuruhku untuk pergi dari rumah itu. | Cerpen Misteri Prilaku Aneh Ada Apa Dengan Suamiku Part 16

Huhhh huffff….huffff

- Bersambung -