Aku hanya melihat sebuah cahaya yang mengiringi kepergian dia. Tidak banyak yang dia lakukan jelang perpisahan itu. | Cerpen Misteri Prilaku Aneh Ada Apa Dengan Suamiku Part 15
Hanya sebuah senyuman dan itu mengandung beragam makna buatku. Aku yakin Allah pasti akan memberikan tempat yang terbaik buat umat-Nya. Begitu jua dengan suamiku. Tak ada setetespun air mataku yang jatuh.
Mungkin ia telah menyatu dengan ikhlasku. Kedua buah hatiku pun tidak ikut larut dalam kesedihan. Mungkin saja mereka belum tau jika ayahnya telah pergi meninggalkan mereka tuk selamanya.
Hampir semua sanak saudara dari ku mau pun dari pihak suamiku berdatangan silih berganti. Para relasi suamiku, sahabat suamiku dan juga sahabat-sahabat dekatku. Namun diantara tamu yang hadir mengucap bela sungkawa, hanya satu yang jadi perhatianku. Entah kenapa aku seperti dipaksa untuk melihat sosok itu. Sesosok wanita muda yang berpakaian berbeda diantara sekian pelayat.
Aku merasa belum pernah mengenal sosok wanita muda tersebut. Dari tampilannya yang sangat modis, aku menerka jika dia dari kalangan atas. Namun ada yang aneh pada saat aku berjabat tangan dengannya. Aroma khas yang pernah ku cium sewaktu kejadian di kampung.
Di tambah lagi dengan sengaja ia memberi senyuman, seakan-akan mengolok-olok kesedihanku. Aku tak sempat mengajak ngobrol sosok itu, karena tamu yang saat itu sudah mengantri ingin mengucapkan bela sungkawa denganku.
Setelah habis ku layani para tetamu, aku kembali memperhatikan orang-orang yang telah hadir. Sengaja kuperhatikan satu persatu orang yang hadir hari itu. Akhirnya ku temukan. Sosok itu memang begitu menonjol diantara tamu-tamu yang lain. Mungkin karena penampilannya yang menurut aku tidak sesuai dengan situasinya.
Namun ada yang aneh ketika mataku tertuju padanya. Sepertinya dia sengaja menatapku dan melempar sebuah senyuman lagi. Ia tak bergeming dan terus menerus menatapku. Entah apa yang dimaksud wanita itu. Sejenak ku alihkan pandanganku dan ketika arah mataku kembali ke tempat wanita tadi berdiri, ternyata ia sudah tidak ada.
Aku coba kembali fokus pada jenazah suamiku yang sudah siap di berangkatkan menuju pemakamannya. Sungguh rasa ikhlas itu memang sulit dilakukan namun sangat mudah ketika diucapkan. Aku benar-benar merasakan betapa beratnya rasa ikhlas itu. Apa daya air mataku juga sudah mengering. Ketika dia dimasukkan kedalam lubang itu, aku merasa semakin kuat. Sungguh perasaan yang aneh.
Waktupun telah berlalu. Seminggu telah lewat masa kepergian suamiku. Tersisa aku dengan kedua malaikatku. Masa-masa sulit mulai kuhadapi. Mungkin jika soal materi aku tidak terlalu pusing, karena almarhum suamiku meninggalkan warisan yang cukup untuk ku hidup bersama anak-anakku. Tapi hal yang paling sulit kuhadapi adalah ketika anak-anak mencari ayahnya. Aku bingung mencari jawaban yang benar-benar sesuai dengan kondisi mereka.
Semenjak suamiku pergi, aku mulai melangkah dengan kakiku sendiri. Aku harus menjadi ibu sekaligus ayah buat kedua buah hatiku. Pembantuku masih setia melayani keluargaku. Begitu juga dengan adikku yang terkadang masih ku minta untuk menemaniku bila dia libur kuliah.
Aku masih tidak begitu yakin dengan perkataan sang Ustad sewaktu di rumah sakit. Begitu juga dengan adikku yang sudah bersusah payah tuk meyakinkanku. Aku tetap tak bergeming. Aku harus terus mencari penyebab kejadian semua yang telah menimpa keluarga ku.
Walaupun sebenarnya ada lagi sosok yang tak kasat mata yang selalu menjadi temanku curhat. Meskipun dia hanya diam ketika mendengar curhatanku. Entah mulai kapan sosok tak kasat mata itu hadir menemaniku. Sosok itu tidak menyeramkan, justru sebaliknya. Hanya saja banyak diamnya dan tersenyum.
Sebulan telah terlewati. Godaan agar aku segera mendapatkan pasangan mulai menghampiriku. Semua mantan, baik itu mantan pacar, mantan teman kerja, mantan musuh, mantan bawahan dan juga mantan atasan mulai melakukan pendekatan, walaupun awalnya hanya menanyakan kabar atau just say hello.
Bahkan ada yang secara terbuka menyatakan perasaan dan tetap mau menanti masa iddah ku berakhir. Sementara aku masih belum memikir kearah itu, apalagi masa iddah ku belum lewat. Saat ini yang kupikirkan adalah menata kehidupanku kedepan bersama kedua buah hatiku.
Sambil ku mencari informasi mengenai pekerjaan suamiku melalui teman-teman di kantornya. Sungguh mengherankan ketika aku sedang berusaha mencari tahu, ternyata tak ada satupun teman sekantor suamiku yang mau membantu. Semuanya acuk tak acuh. Tak peduli dengan seorang yang telah menjanda, tidak prihatin dengan kedua anaknya yang telah menjadi yatim.
Bahkan ada yang memandang sinis ketika melihat kehadiranku. Hingga akhirnya ada salah satu staf yang mengajak aku ke ruang pimpinan, mantan atasan suamiku. Di ruangan tersebut aku disambut oleh seorang pria yang ku perkirakan seumuran dengan suamiku.
Namun begitu sosok itu membalikkan badannya menghadap diriku…aku sangat terkejut. Ternyata dia adalah seorang pria yang pernah hadir dalam kehidupanku semasa ku duduk di bangku kuliah. Waktu itu dia satu-satunya pria yang telah membuat aku harus memberikan hatiku dengan sepenuh hati.
Dia yang mampu meluluhkan hatiku saat itu. Aku diam terpaku melihat sosok yang ada di depanku. Seakan tak percaya dia hadir kembali di hadapanku. | Cerpen Misteri Prilaku Aneh Ada Apa Dengan Suamiku Part 15
“Apa kabar Mel, kok diem aja, ayo duduk sini” kata sosok itu menyadarkan lamunanku. “Sejak kapan kamu ada di kota ini Pras” aku malah tanya balik.
“Lha kok kamu malah tanya balik? Pertanyaanku aja belum dijawab, memang kamu ga berubah ya…” sambil tersenyum sosok itu membalas kataku. Sungguh senyum itu tak pernah berubah, membuat siapa saja akan tergoda bila melihat senyum manis itu.
“Aku baru sebulan ini menduduki kursi itu” dengan menunjuk kursi kerjanya. “Lantas kenapa tidak beri kabar?” tanyaku ketus. “Hahaha…” sosok itu malah tertawakan aku. “Memang aku tahu nomor contact mu, teman-temanmu tak ada satupun yang mau memberitahu aku nomor HP maupun medsos yang kamu gunakan” jawabnya. “Lalu dari mana kamu tau kalau aku tinggal di kota ini?” tanyaku lagi. “Udah deh kita bahas yang lain aja ya, ga penting dibahas. Oya aku ikut berduka ya dengan kepergian suamimu, aku baru tahu waktu seminggu yang lalu” kata pria itu.
Sosok itu adalah Anton Prasetyo, biasa di panggil Pras. Seorang pria yang dulu paling di gandrungi para gadis di kampusku. Wajarlah, karena dia di anugrahi fisik yang bisa dikatakan hampir sempurna sebagai cowok. Belum lagi fasilitas yang melekat di dirinya, mobil, pakaian branded. Sudah gitu kepintaran Pras diatas rata-rata. Jadi wajar bila Pras sangat di gilai para gadis di kampusku.
Namun sayang, sisi negatifnya adalah dia pria yang terkenal sering gonta ganti pasangan. Sering membuat terluka hati para gadis yang mencintainya. Namun seiring waktu ketika kami pertama kali bertemu, ada sesuatu yang lain yang terjadi pada kami. Entah mengapa sejak pertemuan itu, Pras seperti mengejarku.
Ada saja alasannya agar bisa bertemu denganku. Aku tidak ada firasat kalau Pras menyukaiku, aku pikir ia hanya ingin berteman. Apalagi aku hanya seorang gadis biasa, tidak juga cantik dan tidak juga terlalu jelek. Rasanya mustahil jika Pras menaruh hati padaku.
Hingga suatu hari, tak ada angin dan hujan, tiba-tiba Pras menghampiriku ketika aku sedang membaca buku di taman kampus. Pras mengungkapkan perasaannya padaku. Siang yang begitu terik, terasa seperti sebuah petir yang menyambar tubuhku. Aku begitu sangat terkejut dengan kata Pras.
Agar tidak terlihat nervous, aku menjawabnya dengan tertawa terpingkal-pingkal.
Sengaja ku tutupi perasaanku, menganggap dia hanya ingin membully aku. Pras pun mengulangi lagi dan menunjukkan wajah yang sangat serius. Aku terdiam sejenak, walau sebenarnya jauh dalam hati dari dulu aku juga memang menaruh hati pada Pras. | Cerpen Misteri Prilaku Aneh Ada Apa Dengan Suamiku Part 15
- Bersambung -