Keesokan harinya aku sudah memutuskan untuk pulang. Semakin lama aku disini akan bertambah runyam pikiran dan hatiku. | Cerpen Misteri Prilaku Aneh Ada Apa Dengan Suamiku Part 20
Belum lagi anak-anakku yang sudah semingguan ku tinggal. Aku sangat merindukan mereka, kecuali Pras. Rasa itu campur aduk. Semenjak dengar omongan Mimin, aku jadi bimbang, antara sayang dan benci. Baru saja hendak keluar dari rumah. Tiba-tiba Mimin hadir di depan rumah.
Kali ini pakaiannya lebih syar’i dengan tanpa menunjukkan lekuk tubuh seperti kemarin. Pakaian itu adalah oleh-oleh yang kemarin ku beri ke Mimin. Ada rasa haru yang timbul melihat Mimin berpakaian begitu. Rupanya dia ingin mengantarku sampai ujung jembatan lagi. Jreng… Mendadak aku teringat bola api yang tempo hari ku temui di jembatan.
Ada sedikit keraguan, dan Mimin sepertinya tahu kalau aku bakal menolak permintaannya. Namun dia meyakinkan aku, dengan alasan ada yang ingin dia sampaikan sesuatu kepadaku.
Sepanjang jalan Mimin mengisahkan mengenai pengalaman spiritualnya. Entah dari mana asal mulanya. Namun menurut kedua orang tuanya, Mimin menjadi anak pilihan dari keturunan kakek buyutnya yang seorang jawara dan sakti mandraguna.
Namun dasar si Mimin anak yang tomboy dan sedikit nakal, ia tidak begitu saja mempercayai atau mau menerima kenyataan tersebut. Aku pun bermaksud menanyakan mengenai sosok di jembatan tempo hari itu, namun satu sisi aku takut ia tersinggung. Mimin tanpa ku bertanya rupanya dia sudah tahu kegundahan ku mengenai sosok di jembatan itu.
Dia mengatakan bahwa sosok itu sebenarnya Kuyang, sewaktu kejadian malam pertama aku datang. Kuyang itu Demit Legend from Borneo. Dan kejadian kedua, sengaja Mimin menemani karena ingin mengawal aku dari gangguan kuyang tersebut.
Aku yang mendengar hal itu langsung meminta maaf pada Mimin karena sudah su’udzon padanya. Dan sekali lagi aku mengucapkan banyak terima kasih atas persahabatan dengannya selama ini. Di penghujung jembatan aku meminta sekali lagi pada Mimin, jika terjadi apa-apa yang darurat, aku minta ia segera hadir, entah bagaimana caranya. Mimin menyanggupi dan sepertinya dia sudah paham yang bakal terjadi nanti.
Setibanya di kota ku, sengaja tidak ku hubungi Pras. Dada ku rasanya nyesek berusaha menahan amarah. Sampai di depan rumah aku melihat suasana rumah begitu sepi. Tak terlihat aktivitas sedikitpun. Aku bertanya dalam hati “kemana pembantuku?” Pintu rumah terkunci, berarti didalam rumah pasti kosong. Beruntung aku ada membawa kunci rumah sendiri.
Ketika membuka pintu, tiba-tiba sekelebat bayangan hitam berlalu menuju kamar pembantuku. Dan sepertinya aku begitu mengenal sosok bayangan hitam tadi. Sekilas mirip Pras suamiku. Demi menjawab penasaranku, ku langkahkan kakiku ke arah kamar pembantuku. Tiba depan kamarnya ternyata pintunya terkunci. Mungkin halusinasiku karena terbawa emosi dengan Pras. Aku lanjutkan ke kamar ku untuk beristirahat.
Hari mulai bergerak menjelang sore. Aku telah terjaga dan berbaring santai di ranjangku. Sengaja HP tidak ku aktifkan sejak dari kampung. Tak berapa lama ada suara ketukan pintu. Dengan rasa malas yang masih menggelayut, terpaksa aku beranjak dari tempat tidurku. Pikirku pasti si Pras yang datang.
Ternyata benar, rupanya dia tidak bisa masuk karena kunci rumah yang kubawa masih nyantol di lubang kunci. Begitu ku buka pintu, aku tidak menyambutnya dengan antusias. Dia pun hanya diam mematung tanpa menyapa diriku. Aku kembali beranjak ke kamarku tanpa menghiraukan Pras. Ku rebahkan kembali badanku ke sisi lain dari arah masuk tadi. Sengaja ku ambil posisi membalik dari Pras jika nanti dia datang.
Tiba-tiba aku merasa ada tangan yang memeluk ku dari belakang. Sepertinya Pras tadi, mungkin dia sudah kangen dengan ku, sehingga tanpa berganti, langsung memelukku. Namun ada yang aneh, Pras tidak mengeluarkan suara sedikitpun. Dia terus mencumbui diriku.
Aku tidak bereaksi namun otakku yang bermain. Aroma tubuhnya pun berbeda dengan parfum yang biasa Pras kenakan. Aku berusaha untuk tenang. Ku pejamkan mataku dan perlahan-lahan ku bacakan Ayat 4. Kali ini hatiku lebih mantap membacanya. Seketika tangan berbulu lebat yang memeluk tadi mau melepasku, namun sengaja kutahan pegangannya.
Semakin aku keras membaca, semakin ia gelisah menarik tangannya. ‘Pras’ mulai mengeluarkan suara aslinya. Meraung dia seperti kepanasan. Sosoknya pun langsung berubah menjadi buruk rupa.
“Ampun, ampun… tolong lepaskan aku…” teriak sosok itu dengan suara beratnya. “TIDAK!!” suarakupun berubah seperti suara lelaki. “Kamu berani ganggu anakku! Sekarang pergi atau ku hancurkan!” lanjut suara itu mengancam sosok ‘Pras’. “Ampun… Ampun… aku tidak bisa pergi karena sudah diperintah dan diikat”.
“Aku akan melepas ikatanmu dan jangan kembali mengganggu anakku ini. Jika kamu kembali lagi aku yang akan menghancurkanmu beserta anak buahmu yang lain” pinta sosok dalam tubuhku. “Iya…iya aku pergi…” teriak si ‘Pras’.
Seketika keadaan kembali normal. Aku langsung sadarkan diri. “Astaghfirullah… Astaghfirullah… Astaghfirullah, apa yang terjadi barusan” tanyaku dalam hati. Siapa sosok yang hadir bersamaku. Mengapa ia bisa membantuku mengusir sosok ‘Pras’ tadi. | Cerpen Misteri Prilaku Aneh Ada Apa Dengan Suamiku Part 20
Aku segera meraih HP ku, dan ku aktifkan.
Baru beberapa saat ku hidupkan, berbagai notif bermunculan sahut menyahut. Tak berapa lama Hp ku berdering. Ku lihat dengan seksama di layar HP tersebut, nama Mimin. Tanpa berpikir panjang langsung ku terima panggilan itu. Akhirnya melalui Mimin aku tahu siapa yang barusan hadir membantuku.
Dia adalah Pakdeku. Orang yang sudah ku anggap seperti ayahku sendiri. Rupanya beliau dulunya memiliki kelebihan hanya tidak menampakkan diri. Malahan secara tingkat keilmuan, level pakde diatas dari ‘pendamping’ si Mimin. Bisa jadi karena kerendahan hati pakde, ia diberi ‘kelebihan’ yang luar biasa. Dan aku hampir sama dengan Mimin, menjadi ‘orang terpilih’ diantara keturunan yang masih ada hubungan dengan pakde.
Magrib hampir tiba. Segera ku membersihkan diri guna menjalankan kewajibanku. Sementara Pras belum juga pulang. Ba’da maghrib baru terdengar suara mobil yang memasuki pekarangan rumah. Kali ini aku yakin kalau itu Pras suamiku. Belum sempat ia mengetuk pintu, sudah ku sambut ia dengan senyuman dan ku cium tangannya.
Agak terkejut ia ketika ku sambut. Banyak pertanyaan yang timbul, tapi ku jawab nanti saja dan ku pinta ia membersihkan badannya dulu. Ku bantu membawakan alat-alat kerjanya. Sementara aku belum menunjukkan kecurigaanku. Raut wajahku pun ku pasang semanis mungkin. Sengaja ku biarkan ia istirahat sejenak dan membersihkan badannya.
Beruntung ia telah makan diluar karena tidak tahu jika aku telah pulang. Jadi aku tak perlu repot lagi melayani Pras. Selesai shalat Isya, kami pun santai di kamar sambil menonton sebuah acara di TV. Pras pun mulai membuka pembicaraan. Banyak hal yang ditanyakan, mulai dari kabar keluarga di kampung, apa saja yang dilakukan disana, sampai akhirnya aku pulang tanpa memberi kabar.
Setelah ku jawab semua, giliran aku yang bertanya ke Pras. Awalnya jawaban Pras pelan dan lama kelamaan setelah pertanyaan ku mengenai suamiku, ia langsung berubah. Pras mencak-mencak menjawabnya, bahkan terkesan memojokkan aku. Aku berharap masalah ini harus selesai malam ini. Aku pun meminta Pras untuk jujur kepadaku, meski nyawaku taruhannya. Aku telah menyiapkan segala kemungkinan, baik lahir maupun batin. Ku desak terus menerus Pras agar ia mengaku. | Cerpen Misteri Prilaku Aneh Ada Apa Dengan Suamiku Part 20
- Bersambung -