Prilaku Aneh Ada Apa Dengan Suamiku Part 12

“Mba…ojek mba, mba ojek?” suara seorang pria menyadarkanku. “Oya mas, terima kasih. Bisa antar saya ke pangkalan taxi ya mas…” jawabku. “Boleh mba, silahkan mba dipakai dulu helmnya…” kata bang ojek dengan ramahnya. | Cerpen Misteri Prilaku Aneh Ada Apa Dengan Suamiku Part 12

“Oya terima kasih…” jawabku. Aku tidak lagi banyak bertanya, baik soal ongkos dan lain-lainnya, yang penting saat ini dalam pikiranku, aku bisa keluar dari kampung itu dulu. Jarak waktu dari kampungku ke pangkalan taxi tidak begitu jauh.

Kurang lebih sekitar 5 menit bila dijalan tidak macet. Ketika aku mulai meninggalkan kampungku, aroma hangus mulai menyelimuti ku. Entah dari mana datangnya. Seakan-akan aroma itu mengikutiku. Sepanjang perjalanan aku coba bawa bicara sang ojek, agar mengurangi rasa takutku. Namun ojek tadi tidak membalas semua omonganku. Aku pikir mungkin ojek nya tidak mendengar suaraku. Hingga akhirnya tibalah aku di sebuah pangkalan taxi.

“Alhamdulillah akhirnya kita sampai mas…” kataku sambil turun dari motor. Si ojek tetep tidak turun dan tidak mematikan motornya. “Berapa mas?” tanyaku sambil siap-siap mengeluarkan dompet dari tasku. Tetap tidak ada jawaban. Aku sudah merasa lelah juga. Apalagi ditambah dengan aroma hangus yang sampai saat ini masih terus mengikuti ku. Aku coba menegur ojek itu, tetap dia tidak menjawab dan menoleh ke aku. Ku langkahkan kakiku ke depan ojek itu agar bisa melihat reaksi si ojek. “Astaghfirullah… Astaghfirullah…Astaghfirullah” langsung ku berlari menjauh.

Rupanya itu yang menyebabkan aku mencium aroma hangus tadi. Betapa sialnya aku. Hufffff… aku tertunduk sambil mengatur nafas. Di pangkalan sudah berjejer beberapa taxi. Namun semuanya sepi. Tidak ada satupun supirnya. Akhirnya dari sekian taxi aku dapat satu orang bapak, yang sepertinya beliau salah satu supir taxi di pangkalan tersebut.

Alhamdulillah akhirnya aku bisa keluar dari rumah budeku dan juga keluar dari kampungku. Aku benar-benar bersyukur. Tinggal aku fokus pada perjalananku ke penginapan yang dekat dengan bandara. Dalam sekejap, akhirnya aku dapat penginapan yang lokasinya tidak jauh dari bandara. Walaupun tempatnya memasuki gang, paling tidak aku ga melewati jembatan seperti dikampungku.

Tiba di depan sebuah penginapan. Aku pikir ini bukan penginapan, hanya rumah biasa yang disulap menjadi sebuah penginapan. Dari luar penginapan itu terlihat kumuh dan kusam. Mungkin karena bangunan itu sudah lama dan tidak terawatt. Ah sudahlah aku sangat lelah juga, seharian istirahat tidak begitu mulus. Langsung aja kuputuskan menginap di rumah tersebut. Begitu masuk rumah itu hawanya sudah beda. Samar-samar juga aku sempat melihat sesuatu, tapi karena factor kelelahan aku hiraukan saja.

Kamar yang kudapat ternyata di lantai 2. “O my God…aku harus menaiki tangga manual” dalam hatiku. Lengkaplah deritaku. Seharian diganggu demit, eh sekarang harus menapaki nasib di tangga ini. Perlahan melangkah dan akhirnya… Done! Aku sudah berdiri depan kamarku. Sebelum membuka pintu, aku atur dulu nafasku. Rasanya nafasku sudah ngos-ngosan naik tangga tadi. Sudah begitu barang pun ku bawa sendiri. Maklumlah ini hanya penginapan biasa, jangan harap ada OB yang mau membawakan barangku.

Sambil memutar kunci, ku ucapkan basmallah. Kriyeeeetttt… bunyi suara pintunya. Astaghfirullah suara pintu ini mengejutkanku. “Sepertinya kamar ini jarang dibersihkan, mungkin karena sepi pengunjung” dalam hatiku. “Hmmm…baunya luar biasa, ah sudahlah besok juga sudah cabut dari tempat ini” batinku lagi. Tanpa sempat ganti pakaian, aku langsung merebahkan diri ku di ranjang itu.

Baru terlelap sebentar. Aku pejamkan mataku, aku buka lagi kok samar-samar ku lihat diatasku seperti ada yang ganjil. Aku rasa sudah tak berdaya lagi. Lelah sudah menderaku seharian. Hanya saja apa yang kulihat ini benar-benar membuatku harus kembali on. Ya Allah…apalagi ini. Kamar ini pun berubah wanginya. Tidak ada harum lagi. Yang ada wangi hangus, sama seperti yang kualami hari ini. Sosok diataskupun hanya senyam-senyum seakan-akan memperolok aku atau . Aku pura-pura aja tidak melihat.

Langsung ku beranjak dari tempat tidurku menuju ke toilet. Langkahku sudah semakin berat, karena sudah begitu lelah. Aku masih ingat kata Ustad JH, bila hendak tidur kita di sunahkan wudhu. Karena pada hakekatnya wudhu itu menyucikan, begitu kata beliau.

Yah walau terkadang aku masih bolong-bolong dalam melaksanakan kewajibanku, apalagi saat ini kondisiku benar-benar kelelahan. | Cerpen Misteri Prilaku Aneh Ada Apa Dengan Suamiku Part 12

Tidak hanya secara dzohir, batinku juga turut lelah.

Selesai wudhu, kembali aku ke tempat tidurku. Sosok yang terlihat di atas plapon sudah tidak ada. Alhamdulillah, sedikit lega. Akhirnya aku bisa bebas tidur. Aku lihat jam di tanganku sudah menunjukkan pukul 12 malam lebih. Aku coba pejamkan mataku. Baru mulai terlelap, ada lagi sebuah suara yang arahnya seperti dari kamar mandi. Aku coba amati suara tersebut.

Suara air yang gemericik nya berbeda dengan suara air pada umumnya. Aku semakin penasaran dengan suara itu. Suara itu seperti air menetes, semakin lama semakin cepat. Perasaanku tadi waktu gunakan air sudah ku matikan kran nya. Mungkin aku lupa mematikan kran. Aku coba bangkit dan mendatangi kamar mandi lagi. Baru ku buka pintu kamar mandi… “Astaghfirullah… Ada sesosok wanita yang tergantung di kamar mandiku… Saat itu juga aku langsung tidak sadarkan diri.

Dok dok dok… Dok dok dok… Terdengar suara ketukan pintu yang begitu keras. Aku perlahan-lahan membuka mataku. “Dimana aku?” dalam hatiku. “Dok dok dok…mba sarapan pagi sudah siap.” Kata suara tersebut. Aku coba mengulang memory ingatanku.

Berusaha keras mengingat apa yang telah terjadi padaku. Yang ada malah membuat kepalaku tambah sakit. Aku bangkit dan membuka pintu kamarku. “Mana orangnya? Perasaan baru saja tadi ketuk pintuku,” gumamku dalam hati. Aku lihat sekeliling luar kamarku, tidak ada orang satupun. Hanya seporsi nasi goreng, segelas teh hangat dan… Wow, setangkai bunga mawar. Aku sedikit terkejut dengan bunga tersebut. “Darimana penginapan ini tahu kalau aku sangat suka dengan bunga mawar?” dalam hatiku.

“Ah sudahlah mungkin memang sudah tradisi penginapan ini setiap pengunjung pasti disuguhkan seperti ini” pikirku. Aku langsung menghabiskan semua suguhan dari penginapan tersebut. Mungkin efek kelaparan. Dari semalam waktu di kampung memang aku tidak ada makan. Baru pagi ini aku mendapatkan asupan, walaupun sebenarnya porsi tersebut masih kurang.

Setelah makan, aku langsung mengaktifkan Hp ku.Langsung berbunyi sahut menyahut notif dari Hpku. Karena sudah 2 hari Hpku tidak aktif. Alhamdulillah semua kabar yang kudapat baik semua. Kecuali dari suamiku… Dia tidak ada sama sekali memberi kabar.

Aku coba hubungi Hpnya juga tidak aktif. Kembali pikiranku melayang akan kejadian-kejadian yang menimpa suamiku. Aku kembali kepikiran tentang dia. “Aku harus segera pulang” dalam hatiku. Segera ku raih handuk dan mandi. Hari ini aku harus pulang. | Cerpen Misteri Prilaku Aneh Ada Apa Dengan Suamiku Part 12

- Bersambung -