Tidak tahan dengan yang kurasakan aku menceritakan kisahku ini ke kak Nisa. Sahabatku yang sudah seperti kakakku sendiri. | Cerpen Lucu Petualang Cinta Abang Admin Online Shop Part 8
"Jadi gitu kak. Harus gimana aku?."kataku pada kak Nisa
"Ren.. kau yakin dia itu orang yang sama dengan yang mengajak kau chating selama ini? , siapa tahu bukan Ren." Kak Nisa menanggapi
"Ih kak, yang si abang sering ceritakan itu banyakan sesuai dengan informasi-informasi yang Rena lihat tentang dia di internet. kalau dia bohong tapi kenapa kok selama ini dia selalu ada untuk Rena?"
"Ya sudah kalau begitu nikmati saja. Kan kau bilang hanya merasa nyaman ketika chating. Ketika dia menelepon kau tak nyaman bukan?Memangnya kau mencintai dia? Atau kau memang ingin menikah dengannya?" Kak Nisa memberondongku dengan pertanyaan.
"Iya iya enggak sih kak, tapi Rena takut kalau dia suami orang, kan Rena dosa dong berarti selama ini chating sama suami orang. Tapi kalau dia selama ini suami orang kok bisa chating dengan Rena setiap waktu. Bahkan sampai larut setiap malamnya?"
"Hmm bingung deh kak Nisa, kau ni ada-ada saja. Makanya cari seseorang tu di dunia nyata aja. Banyak tuh. Si Ray dan Fauzan bukannya masih ngejar-ngejar kamu? Pilihlah salah satu."
"Rena nggak nyaman sama mereka. Nggak nyambung. Si Ray memang baik, tajir. Tapi Alay. Kak Fauzan penganut islam aneh-aneh. Takut Rena."
"Ya udahlah dinikmati aja kalau gitu, sambil tetap hati-hati. Kamu kapan cuti jadikan kita naik gunung?" Kak Nisa mengalihkan pembicaraan. Aku dan kak Nisa memang sering pergi traveling berdua.
"Ya kak, sudah Rena pesan ke Abang. Tapi Cuti Rena masih 2 bulan lagi.. hehe."
Curhat dengan Kak Nisa tak banyak membantu. Aku bingung harus bersikap pada abang. Apa harus seperti biasanya atau berubah. "Kenapa harus stalking Ren!" Aku merutuki diri sendiri.
*****
[Lagi galau pasti...] chat abang ketika aku mengganti foto profil dengan gambar hitam. Seperti yang biasa aku lakukan saat galau.
[Dikit..] balasku singkat
[Kenapa abang perhatikan 3 hari ini kamu aneh? Salah makan?]
[Lagi nggak enak aja suasana dikantor] balasku berbohong.
[Jangan dipikirin. Dijalani aja. Hidup itu sederhana ndut. Kadang manusia yang buat susah sendiri] balasan abang seperti menyentil hatiku. Ku pikir "iya ngapain ku pikirin, toh nggak pernah ketemuan aneh-aneh sama abang, nggak pernah ngapa-ngapain. Chating pun nggak pernah yang aneh-aneh"
[abang, boleh tanya sesuatu?]
[Tanyalah.. selama abang bisa jawab.. abang akan jawab]
[Abang dulu cerita kalau abang resign waktu jabatan abang sedang bagus-bagusnya. Kenapa?] Tanyaku mengalihkan pembicaraan. Sebelum merintis perusahaannya sendiri abang bercerita menjabat sebagai salah satu petinggi di perusahaan retail multinasional terbesar di dunia. Yang membawahi seluruh cabang di Indonesia.
[Hmm.. setinggi-tingginya jabatan dalam karir jika perusahaan bukan milik sendiri itu tetap karyawan judulnya ndut. Kata Bob Sadino. Abang merasa sudah saatnya abang bangun milik abang sendiri. Yang sesuai passion abang. Ya yang abang jalani sekarang. Tidak mudah. Pernah hampir bangkrut karena abang belum paham benar alurnya. Tapi abang tidak menyerah. Akhirnya sampai seperti sekarang. Kenapa? Mau resign juga? Jangan dulu.. nikmati dulu pengalaman sambil mengumpulkan modal.] Lihat. Bijak sekali bukan. Bagaimana aku tak mengaguminya!
[Em lantas kenapa abang sering menghandle sendiri tidak di percayakan sama karyawan? Admin seperti ini contohnya]
[Dulu abang pernah percayakan sama asisten abang, tapi abang sering dibohongi. Abang ajak, abang didik dia dari bawah dari belum tahu apa-apa akhirnya dia setelah paham seluk beluk bisnis ini , ia membuka sendiri bisnisnya. Pelanggan abang banyak yang diambil sama dia. Mungkin abang terlalu percaya jadi tidak terlalu mengawasi. Usaha mungkin bisa ditiru , tapi loyalitas dan unsur rezeki tidak bisa ditiru. Pelanggan abang akhirnya kembali lagi karena tidak puas dengan pekerjaan mantan pegawai abang. Makanya abang sekarang mending handle sendiri. Karyawan tetap ada, tapi hanya sekedar membantu pelaksanaan saja. Abang lebih nyaman begini] chatnya membuatku menemukan kembali kenyamanan yang sempat hilang. "Ini hubungan simbiosis mutualisme. Mengagumi boleh. Terlena jangan! Tetap berhati-hati" aku berbicara sendiri.
Walaupun kembali seperti biasa , tapi aku sudah tidak pernah mengumbar kata cinta atau menggodanya. Aku takut.. sangat takut.
*****
[Lagi dimana?] Abang akhir-akhir ini lebih sering menanyakan keberadaanku.
[Lagi dimana?] Abang akhir-akhir ini lebih sering menanyakan keberadaanku.
[Lagi di bandara]
[Mau kemana? Kok nggak bilang mau pergi?]
[Pendidikan di pusdik pusat, siapalah aku harus lapor-lapor abang kalau mau pergi] balasku sedikit mengintimidasi. Pusdik pusat perusahaan tempatku bekerja ada di kota dimana abang tinggal.
[Hmm.. kok gitu balasnya] sepertinya abang menyadari penekanan kata-kata yang kukirim kepadanya.
[Ya kan aku memang bukan siapa-siapanya abang :)] balasku. Sebenarnya aku hanya ingin mengetahui reaksinya jika aku bersikap tegas. | Cerpen Lucu Petualang Cinta Abang Admin Online Shop Part 8
Lama abang membalas chatku. Aku gelisah di ruang tunggu bandara.
[Hmm ya sudah take care.. kalau sudah sampai kabari ya ndutsky.. i miss you] balasan abang membuatku semakin galau. "Ya Allah yang begini bagaimana bisa jadi sederhana."batinku.
Biasanya setiap aku menggunakan pesawat saat traveling, aku bisa tidur begitu pesawat lepas landas. Sampai terkadang tanpa sadar mulut terbuka karena terlalu nyenyak. Hari itu tak seperti biasanya. Aku tak bis tidur. Ku pasang earphone, ku nyalakan musik melalui gawai. Menatap keluar jendela pesawat seperti sedang shooting video klip lagu galau. Terdengar lagu listen milik Beyonce. Lagu kesukaanku itu terdengar lebih menyedihkan dari biasanya. "DRAMA!" batinku sambil tersenyum lantas menggelengkan kepala menyadari kelakuanku yang lebay.
Listen,
To the song here in my heart
A melody I've start
But can't complete
To the song here in my heart
A melody I've start
But can't complete
Listen, to the sound from deep within
It's only beginning
To find release
It's only beginning
To find release
Oh,
the time has come
for my dreams to be heard
They will not be pushed aside and turned
Into your own
all cause you won't
Listen....
the time has come
for my dreams to be heard
They will not be pushed aside and turned
Into your own
all cause you won't
Listen....
Listen,
I am alone at a crossroads
I'm not at home, in my own home
And I tried and tried
To say whats on my mind
You should have known
Oh,
Now I'm done believin you
You don't know what I'm feelin
I'm more than what, you made of me
I followed the voice
you gave to me
But now I gotta find, my own...
I am alone at a crossroads
I'm not at home, in my own home
And I tried and tried
To say whats on my mind
You should have known
Oh,
Now I'm done believin you
You don't know what I'm feelin
I'm more than what, you made of me
I followed the voice
you gave to me
But now I gotta find, my own...
Listen.. | Cerpen Lucu Petualang Cinta Abang Admin Online Shop Part 8
- Bersambung -