Petualang Cinta Abang Admin Online Shop Part 7

Perasaanku semakin dag dig dug melihat wajah abang melalui media online yang meliputnya. Selama aku chat dengannya aku selalu membayangkan wajahnya antara tampan seperti FTV di televisi-televisi itu atau kadang membayangkan om-om gendut botak berkumis dengan gigi emasnya. Yucks! Tapi kenyataannya kisahku bukan FTV. | Cerpen Lucu Petualang Cinta Abang Admin Online Shop Part 7

Dari fotonya terlihat wajah dan posturnya tipical lelaki dewasa. Tidak terlalu tampan. Gurat wajah tegas pria dewasa metro seksual. Tubuh dengan perut gendut tak ada. Yang terlihat tipikal tubuh yang proporsional. Tidak sixpack. lumayan lah Daripada ku manyun.hehe. He is real. Oh my God! Sugar daddy looks like.

"Ya Allah om-om tapi ganteng tapi om-om tapi ganteng, tapi om-om ya Allah, tapi ganteng. Gimana dong ya Allah?" Aku bicara sendiri. Seolah-olah ada 2 mahkluk yang berbicara di dalam otakku.

Aku tidak tahu harus senang atau sedih atau malah kecewa. Satu lagi hal yang menggoyahkanku adalah aku berpikir sosok seperti dia, tidak mungkin belum menikah. Aku berpikir mungkin aku terlalu polos atau bodoh selama ini. Mungkin dia telah beristri. Atau dia mempunyai banyak istri simpanan ditiap kota. Pikiran-pikiran itu mendorong ku untuk terus menstalking abang. Disatu sisi aku takut ketika aku terus mencari tahu aku akan kecewa, sedang disisi lain aku penasaran dengannya. 2 tahun bukanlah waktu yang sebentar.

Walau ragu, tetap ku klik hasil pencarian situs yang memuat informasi tentangnya. Dari informasi skripsi di salah satu perguruan tinggi negri kenamaan, deretan jabatan-jabatan dalam karir yang pernah dilalui, berita-berita tentang prestasi yang diraihnya. Seketika aku langsung ciut nyali. Siapalah aku ini jika memang aku mencintainya. Aku tak sebanding dengannya. Hanya anak baru gede beranjak dewasa labil yang baru saja memulai karir.

Aku tidak berani melihat kenyataan yang membentang didepanku. Kenyaman yang abang berikan walau hanya melalui komunikasi yang intens membuatku takut, aku takut jika tak menemukan sosok seperti abang jika aku melepaskannya..

Kisahku rumit sekali. Atau lebih kepada aku terlalu terbawa perasaan yang ku buat sendiri. Ini tidak wajar. Sepanjang malam ku lalui dengan menstalking tapi tak kutemukan akun media sosial atas namanya sendiri. Semua tentang bernama perusahaan miliknya. Lelaki misterius. Siapa dirimu sebenarnya???

*****

Sepanjang hari bekerja aku tidak fokus pada pekerjaanku. Aku galau.

Galau yang kubuat sendiri. Tipe ABG labil. Sedikit-sedikit galau. Ku lihat lagi foto abang yang ku unduh dari media online. "Ah abang, kenapa kau hadir menyapa dan memberikan kenyamanan yang tidak pernah aku rasa sebelumnya?" | Cerpen Lucu Petualang Cinta Abang Admin Online Shop Part 7

*Klung*

Sebuah pesan masuk disaat jam istirahat. Dari abang.

[Ndutsky.. istirahat belum?]

[Iya sudah] aku tidak semangat membalasnya. Minder. Takut.

[Puasa atau enggak?] Abang mengetahui bila aku sering puasa sunnah.

[Enggak]

[Lagi makan apa]tanya abang lagi

[Makan nasi]

[Hmmm.. kenapa ndut? Lagi dapet]

[Nggak.. lagi nggak mood aja] "oh abang pliss jangan lagi perhatian yang tidak bisa kutebak ujungnya" batinku.

[Ya sudah.. selesaikan dulu makannya.. nanti disambung lagi]

[Iya..] balasku singkat.

*****

Waktu seperti berjalan lambat sekali. Pulang kerja aku terserang hypoprenia. Menangis tanpa sebab. Memandangi foto abang. Seperti menangisi orang yang sudah meninggal. Ketemu aja belum. Drama sekali hidupku.

*klung*

[Ndutsky..] abang mengirim pesan

Lama sekali baru ku balas

[Ya..]

[Ada apa? Beda hari ini] abang seperti menyadari perbedaan ku dalam membalas pesan-pesannya. Biasanya pagi kami saling berkirim pesan hingga malam hari. Tidak setiap menit. Tapi aku rasa dia merasakan bahwa aku tak seperti biasanya.

[Lagi banyak kerjaan aja di kantor. Capek] aku beralasan.

[Mau abang hibur?]

[Jangan sekarang bang.. aku mandi dulu ya..]

[Oh belum mandi. Pantes hp abang terima pesan nggak pake bunyi, tapi bau asem hehe] dia melucu.

[:)] aku mengirim emoticon senyum dengan wajah asli muka datar tanpa ekspresi. Ah labil.

*****

Stalking itu seperti candu.

Sekali kau melakukannya maka kau akan terus mengulang-mengulang sampai kau temukan hal yang membuatmu sakit karena ulahmu sendiri. | Cerpen Lucu Petualang Cinta Abang Admin Online Shop Part 7

- Bersambung -