Mr. Jutek Orangnya Jutek Tapi Baik juga

Aku berlari menuju parkiran bus sekolah. Aku takut jika sampai tidak kebagian kursi atau lebih parahnya aku tertinggal. | Cerpen Lucu Mr. Jutek Orangnya Jutek Tapi Baik juga

apalagi keberangkatanya hanya tinggal beberapa menit lagi. Sebagai anak baru, aku tidak mau malu karena harus mengejar-ngejar bis. Jika bukan karena tugas yang menumpuk, aku tidak akan berlama-lama di perpustakaan, dan sekarang harus mengejar waktu seperti ini.

wajar saja sih sebenarnya, di sekolahku ini, kelas sepuluh dan sebelas justru yang paling banyak membuat tugas, jadi saat kelas dua belas nanti, tugas sekolah kami sedikit.

Saat aku melewati beberapa orang, cerobohnya aku menabrak salah satu dari mereka hingga tas miliknya jatuh. Duh, sepertinya anak kelas dua belas.

"ma-maaf kak" ujarku gugup, apalagi melihat orang yang ku tabrak menatapku tanpa ekspresi. Aku memungut tas milik kakak itu dan mengembalikanya.

"se-sekali lagi saya minta maaf kak".

Meskipun dia tidak bicara sepatah katapun, tetapi tatapan matanya begitu tajam dari balik kacamatanya.

"bro, lo bikin anak orang takut tuh" sepertinya teman kakak itu memahami keadaanku.

"udah dik manis, temen gue gak lecet kok, silahkan lari lagi" ujar senior itu lagi sambil terkikik.

Sial, ternyata dia mengejekku. Lihatlah bahkan si kakak yang aku tabrak tersenyum sinis, dan dia belum menjawab permintaan maafku. Dengan perasaan sedikit kesal karena di abaikan dan juga di goda oleh kakak-kakak itu, aku kembali berlari ke arah bus yang sudah stay di parkiran.

Untunglah masih ada banyak kursi kosong, dan aku beruntung mendapat kursi di dekat jendela, aku jadi bisa melihat jalan yang aku lewati. Baru saja aku berniat memejakan mataku untuk istirahat, aku melihat dua kakak tadi, naik ke bis yang sama denganku. Dengan segera aku memalingkan wajahku ke samping, berharap mereka tidak melihatku.

"eh dik manis, kita ketemu lagi! Kayaknya jodoh" seru kakak itu sambil duduk di kursi yang berada di depanku. Sedangkan kakak yang aku tabrak duduk tepat di sebelahku.

ah, aku malas meladeni orang-orang seperti ini, sudah yang satunya jutek dan satunya lagi memanggil nama orang seenak jidat. Akupun memilih pura-pura tidur. lalu karena kelelahan aku mulai mengantuk dan setelah itu aku lupa...

Aku kembali membuka mata saat seseorang menepuk pundakku pelan. Mengganggu saja sih! Gerutuku dalam hati. Lalu aku sadar sepenuhnya saat aku tau jika kepalaku sudah bersandar di pundak seseorang. Aku mendongak untuk melihat siapa orang itu, dan saat melihat tatapan datar tetapi tajam itu tubuhku seperti membeku. Aku menelan ludahku susah payah. | Cerpen Lucu Mr. Jutek Orangnya Jutek Tapi Baik juga

Kenapa kakak ini lagi?!.

"kamu turun di mana? bisnya sudah sampai tujuan ahir" ujar kakak itu seperti tak berminat bicara. Aku tertegun sejenak ketika mendengar suara bassnya yang berat itu.

"hah?!, tujuan ahir?" pekikku panik. Aku langsung menoleh ke sisi jalan, dan bus yang ku tumpangi sudah berhenti, sepertinya di terminal. Itu artinya..."rumahku udah kelewatan" entah kenapa rasanya aku ingin menangis, tapi aku tahan karena ada orang asing di sebelahku, aku malu jika sampai ada orang yang melihatku menangis.

Bagaimana?, jarak rumahku dari daerah ini kan jauh. Kalau naik angkutan umum aku tidak tau harus naik yang mana, yang warna apa?. Ada banyak sekali angkutan, jika aku salah naik, bisa-bisa aku nyasar. Bertanya?... Aku tidak seberani itu.

Ku lihat kakak itu beranjak dari duduknya. Mungkin rumahnya ada di sekitar sini. Lalu bagaimana denganku?. Tak terasa air mata yang aku tahan meluncur begitu saja. Jujur saja aku paling takut berada di tempat asing yang jauh dari rumah, apalagi jika tidak ada satu orangpun yang aku kenal.

"nggak usah nangis, gue udah minta supirnya buat puter balik" ujar kakak itu Datar, dia kemudian kembali duduk di sebelahku.

Aku hanya mengangguk kecil, lantaran malu karena ada yang memergokiku menangis. Pasti kakak itu pikir aku cengeng karena masalah sepele.

Baru saja aku berniat menghapus airmataku, kakak itu menyodorkan selembar tisu-ah bukan, ternyata itu sapu tangan. Berwarna biru muda, dengan tepian yang di bordir membentuk gelombang dari benang berwarna hitam, dan... Ada inisial huruf R di pojoknya. Aku jadi berpikir, memangnya masih ada ya orang yang membawa saputangan?. Dan setelahnya wangi mint mendominasi indra penciumanku.

"a-aku kembalikan besok kak, ini sedikit kotor"

"hn? Oke"

Hanya itu, dan kakak yang sepertinya berinisial R itu kembali hening. Dia hanya menatap lurus ke depan sambil melipat tangan di depan dada.

Dan saat bus itu sampai di gang dekat rumahku, aku segera turun. Tentu saja setelah berterimakasih pada kakak dan supir busnya.

"lain kali jangan sampai ketiduran yah neng" pesan supir bus yang dari name tagnya, bernama Ujang itu. Aku jadi kasihan dengannya, harus rela kerja dua kali untukku.

Saat bis itu berlalu pergi, aku menatap kakak 'R' yang bahkan tidak menoleh ke arahku. Memang orang yang cuek, tapi baik juga. | Cerpen Lucu Mr. Jutek Orangnya Jutek Tapi Baik juga