Laki Laki Lucu Itu Berkumis Polkadot

"Cukup! Dasar penghianat! Mana ada sahabat seperti lho ini, heh? Mulai sekarang kita sudah tidak sahabatan lagi. Tidak perlu mencari gue lagi. | Cerpen Lucu Laki Laki Lucu Itu Berkumis Polkadot

Oke?" Suara teriakan Tri terdengar semua orang yang berada di Emmol lantai atas. Sontak membuat mereka menoleh ke arahku dan Tri.

" Hai ... Tri Ningsih Kecebur Sumur! Gue yang lebih duluan kenalan sama dia. Setiap hari gue chatting dengannya. Siang malamku selalu menatap layar tepatku untuk online ... online. Hai ... online, online." Teriakan dan makian dari Tri kubalas dengan sebuah lagu dari saykoji.

"Hai ... Zahra Ronggeng Asem! Lho pikir suara lho itu keren, heh? Bikin puyeng!" Tri tetap memakiku dan tak mengakui keindahan suaraku.

"Nah ... puyeng kan lho" Busyet dah. Lho sebaiknya ngalah aja, ya? Gue yang pantas dengannya. Jangan sampai gue nyanyi lagi nih," aku mengancamnya setengah berteriak.

"Terserah lho, Ra. Bye!" Tri berlalu meninggalkan aku. Biasa dah entu si Tri, gak nahan tiap kali aku mau nyanyi, belum lagi kelar satu lagu, sudah hilang batang hidungnya.

Pernah suatu ketika, aku nekat mengikuti kompetesi menyanyi. Satu kalimat sukses kunyanyikan, 'aku tanpamu bagaikan ambulan tanpa uwiw ... uwiw ... uwiw ...

Tut ...

Bel salah satu juri berbunyi.

"Ga usah diterusin nyanyinya. Ambulan ada di depan. Silahkan pulang!" Kata juri itu.

'Aku yang bersujud memohon ampunan pada-Nya di pertengahan malam'

Status seorang pria dengan foto profil seperti artis Korea itu baru saja melewati berandaku.

Ting ...

Satu pesan masuk dari messenger.

'Kamu belum tidur? Kok masih on aja?' Pria itu mengirimiku pesan.

Lalu, kubalas pesan dari pria dengan akun 'Wasis Ion Positif Negatif' itu.

'Belum. Aku bingung. Aku dan Tri berantem gara-gara kamu.'

'Kamu menyalahkanku?'

'Tidak. Aku dan Tri memang selalu begitu.'

'Biarkan aku yang akan memilih nanti. Udah dulu, ya?'

'Wasis ... tunggu! Itu asli foto profilmu, kan?'

'Iya. Kenapa?'

'Ga papa. Selamat malam.'

'Sampai ketemu, Ra. Kutunggu kamu dan Tri. Aku akan menentukan pilihanku besok sore. Jangan lupa datang ke Emmol, ya?' Pria pemilik akun Wasis Ion positif Negatif dengan foto profil seganteng artis Korea itu mengakhiri obrolan.

Sore harinya, aku dan Tri sepakat berdamai sebentar.

'Aku sudah menunggu kalian' Wasis mengirimkan pesan padaku dan Tri.

Kami yang berada di parkir, sesekali menoleh ke arah kanan dan kiri. Hanya terlihat seorang laki-laki setengah baya berbaju coklat dengan kulit yang sudah terlihat kendur dan keriput, rambut yang sudah terlihat memutih dan berkumis polkadot. Tau kan polkadot? Ada item-item, ada putihnya juga.

'Kamu yang mana, ya?' Kukirimkan satu pesan ke akun bernama Wasis Ion Positif Negatif itu.

'Aku baju coklat. Temui aku sekarang!'

Benar. Lelaki setengah baya yang sedang duduk manis tidak terlalu jauh dari kami itu ternyata pemilik akun bernama Wasis.

Aku dan Tri tampak meragukan lelaki tua itu.

'Kamu kok tua? Beda dengan foto profil itu.'' Tri mengirimkan pesan padanya.

'Iya. Itu foto aku waktu muda. Kalian kan katanya mau nerima aku apa adanya?'

Gubrak ...

Kali ini aku dan Tri kembali menghebohkan Emmol, bukan karena pertengkaran kami. Tapi pingsan bersama-sama.

Persahabatan yang indah, kan?

Menyukai lelaki yang sama, ketipu juga bersama-sama. | Cerpen Lucu Laki Laki Lucu Itu Berkumis Polkadot