Aku Revita. Panggil saja aku, Re. Aku bekerja disebuah ruko untuk bidang fashion hijab. Berawal dari spg hingga menjadi spv ditempat ini. | Cerpen Cinta Kisah Cintaku Tak Semulus Pekerjaanku
Menakjubkan, bukan?
Rupanya percintaanku tak semulus pekerjaanku. Dimana aku terlibat dalam masalah yang cukup rumit. Dan hanya Allah yang tahu. Bisa dibilang pengagum rahasia sih...
"Hei, Re. Ntar dateng yaa di pesta ultahku. Jam 7." Ajak Vina, temen smpku.
Aku mengangguk saja sambil melihatnya berlalu dari tokoku. Ku berbalik hendak menuju ruanganku. Dan menemukan bossku sudah berdiri diambang pintu.
"Mau brangkat sama sapa kamu, re?"
Aku mengedikkan bahu.
"Pacarmu?"
Aku menggeleng.
"Putus?"
Aku menggeleng lagi.
"Ohh tengkar?"
Aku menggeleng lagi dan lagi.
"Jangan bilang kamu gak punya pacar."
Aku cengegesan. Bossku berjalan kearahku dan menjitak kepalaku dengan gemas.
Ce Ratna. Itulah nama bossku. Tak tentu dia datang berapa kali sebulan kesini.
"Nyari dong Re.. atau kalo ga mau pacaran ya paling nggak punya gebetan gitu." Ujarnya melewati badanku yang masih berdiri mematung.
Acara yang berlangsung cukup meriah. Aku sendiri turut berbahagia atas perayaan ultahnya ini. Ya, walaupun banyak sekali yang menceracau soal statusku.
Kata orang, kalau kita sering bertemu tanpa perjanjian awal. Itu namanya jodoh. Menurutmu gimana? Pria itu memunggungiku, dengan setelan jas hitam, sedang berbincang dengan teman laki-lakinya.
"Re..."
Aku terkesiap dan menoleh, vina menghampiriku.
"Makasih yaa udah mau dateng." Bisiknya sambil cupika-cupiki.
"Kamu dateng sama sapa?"
"Anu... aku..." aku melihat sekeliling dan mataku bertemu dengan mata pria itu, alis yang pekat, mata dengan iris gelap. Pria itu tersenyum. "Sama temenku"
"Cowok?"
Aku cengar-cengir sambil menggelengkan kepala.
Aku lihat kekiri pria itu masih melihatku. Aku buru-buru meninggalkan tempat itu segera.
Aku kembali pada rutinitas biasanya. Penat rasanya. Kulihat hapeku dan aku membuka fb. Ku ketik namanya dipencarian. Tak berteman rupanya. Kucari di-logCall, juga tak ada nomernya. Rupanya benar-benar tak ada. Kubuka fbku melalui uc browser. Yah.. walau agak beribet-ribet ria. Penting aku dapet dari linimasa-nya.
Aku keluar dari akun fb, lalu masuk ke whatsapp. Fotonya muncul dikontakku. Yesss!!! Aku hampir saja menjerit.
Aku ketikkan TC alias test contact. Agak lama menunggu. Akhirnya dibalas juga.
[Spa?] Pesan ku dibalas seperti itu.
Aku biarkan notifku seperti itu. Ya, memang dia tidak tahu itu nomerku. Karena aku menyembunyikan identitasku. Fotoku sengaja kupakai foto kartun muslimah. Dan nama whatsappku kuganti dengan gambar emoticon roti dan eskrim. Ya sebagai inisial saja. Agar tak mudah diketahui.
Aku tersenyum. Melihat pesan itu. Ku bawa hapeku dan pergi ke minimarket. Untuk belanja bulanan saja. Dan mulai mengantri diantrian untuk membayar. Hingga tibalah aku..
Ting.
Satu pesan masuk di whatsapp.
[Ok. Klo ga mw ksh tw.]
Aku senyum2 sendiri dan memasukkan hapeku. Antrian dibelakang rupanya mulai mengular.
"Totalnya tiga ratus ribu rupiah." Ucap mbak kasir.
Aku memberikan 3 lembar ratusan ribu. Dan hendak mengambil kresek itu.
"Hanya roti dan eskrim saja mas??" Tanya mbak kasir, membuatku menoleh ke pembeli selanjutnya.
Dia hanya mengangguk dan menatapku dengan seringaian. Seolah berkata "ini nama whatsappmu kan?" . Aku terhenyak. Dan berlari keluar.
Tiba2, ada tangan mencekalku.
"Mau terusan sembunyi?" Matanya memicing. "Takut?"
Dia terkekeh. "Mudah bukan menguaknya? By the way, masih ingin melanjutkan tengkar atau kita bina hubungan kita lebih serius.?" Suaranya melunak. Terlihat iris gelap itu mulai licin karna airmata.
Ku tarik tangannya hingga tubuhnya mendekat padaku. Wangi maskulin tercium hidungku. Aku mendekapnya erat.
"Maafkan aku yang begitu labil menyikapi masalah. Iya itu aku yg WA kamu."
Dia tak menjawab. Dan memelukku erat.
"Mbak! mas! Mau numpang lewat. | Cerpen Cinta Kisah Cintaku Tak Semulus Pekerjaanku
Jangan pelukan didepan pintu.!!" Ucap pegawai minimarket.