Kutunggu Jandamu Rani

"Udah shift malam lagi.." desahku sambil menghisap rokok dalam-dalam sambil menatap layar ponselku.

Masih sekitar satu jam lagi sebelum waktuku memulai kerja. Tapi karena deritaku sebagai lajang, aku mampir untuk makan dulu setelah satu harian aku habiskan siang sampai sore dengan tidur. Tragis.

Sampai pandanganku tertuju pada wanita yang baru memasuki pintu tak jauh tempatku duduk menghabiskan makan malamku. | Cerpen Lucu Kutunggu Jandamu Rani

Aku amati wanita itu yang tampak sedang memesan makan dan berbincang-bincang dengan kasir rumah makan ini. Sambil menunggu pesanannya, dia duduk di salah satu meja dan menatap layar ponselnya.

Tak lama dia langsung memandang ke arahku, mungkin karena tatapanku tak lepas darinya sedari tadi.

Nampak dia mengernyitkan dahinya, dan dengan pekikan kecil dia terburu-buru menghampiriku.

Aku hanya tersenyum kecut lalu mematikan rokokku. Sial.

"Ya ampun Radit, kemana aja?"pekiknya

"Aku kira kamu udah pulang kampung, karena udah lama gak pernah liat kamu lagi. Rupanya masih disini. Gimana kabarnya?"

Aku jentikan dahinya pelan.

"Hampir sepuluh tahun gak ketemu, masih sama aja cerewetnya" ejekku menertawakannya

Dia hanya tersenyum, namun membuat matanya hanya terlihat seperti garis lurus saja.

"Sendiri aja?" Tanyaku.

"Ah.. iya mas azka bentar lagi pulang kerja, jadi aku beliin ayam bakar buat makan malamnya."

"Hei... gayamu masih aja sama pake poni lempar sama jaket kulit. Inget umurlah.. udah om om gak usah sok kecakepan gitu. Kasian anak-anak abegeh entar jadi korban kena tipu cashing" candanya..

Buru-buru aku mencubit hidungnya.

"Kamu itu ya.. bawelnya makin keterlaluan. Kejam tau. Namanya juga usaha, kan biar cepet lepas status single." Hidungnya langsung semerah tomat begitu aku lepaskan.

"Hei.. serius kamu belum nikah? Masa gak ada yang mau sama temen aku yang makin ganteng ini, kan udah sukses. Kamu mau nyari yang gimana lagi?" Ditinjunya lenganku.

"Yang kayak kamu." Balasku singkat.

"Hahahahaha.. Radit.. Radit.. kamu tuh ya gak bakal ada lagi deh kalo mau cari yang kayak aku. Aku ini limited edition tau.. kalah start sih kamu dari mas Azka." Cibirnya..

"Iya.. nyesal aku. Makanya aku gak merubah apapun biar kalo kita ketemu kamu langsung nyamperin aku. Karena aku gak mau nyamperin kamu duluan." Ahhh rasanya ada sesuatu yang mencekik tenggorokanku.

"Sial... sok jual mahal kamu ah..."

"Mba Rani.."

Kata-katanya terpotong oleh panggilan wanita penjaga kasir.

"Bentar ya Dit.." pintanya.

"Apaan.. aku mau pergi kerja ahh.." ucapku siap-siap beranjak pergi.

"Ya udah.. nomorku masih pake yang dulu. Telpon lah.." katanya sambil berjalan menuju meja kasir.

Aku hanya tersenyum.

"Rani.."

Dia berbalik ke arahku.

"Kalo udah cerai kabarin aku ya" ujarku sambil melengos menuju parkiran.

"Radit gak lucu..!!!" Teriaknya.

Dari balik kaca rumah makan, aku masih melihatnya berkacak pinggang melotot ke arahku.

Ah sial..

Aku memang kecolongan dari Azka. Padahal berkali-kali aku mengungkapkan perasaanku, tapi kamu cuma menganggap itu lelucon. Sementara Azka yang baru mengungkapkan sekali langsung kamu terima. Hanya karena Azka mengungkapkan itu ditemani orang tuanya.

Aku jalankan motor besarku.

Sial, gak pernah ketemu katamu?

Aku selalu melihatmu Rani.. Saat kamu mengantar anakmu sekolah, saat kamu sedang di bonceng Azka, saat kamu sedang duduk-duduk didepan rumah dengan tetanggamu, saat kamu belanja, saat kamu menunggu anakmu bermain bersama Azka. Bahkan saat kalian bersanding dipelaminan.

Hanya saja aku memilih bersembunyi, karena aku sedang berusaha menyusun hatiku yang pecah berkeping.

Sialnya tadi aku malah lupa memalingkan badanku atau pura-pura sibuk seperti biasa dirumah makan itu. Yang ada aku makin menatapmu. | Cerpen Lucu Kutunggu Jandamu Rani

Bagaimana bisa aku disini meratapi kerinduan sedang kamu disana tengah berbahagia merajut masa depan.

Kabari aku Rani..

Kalo kamu udah pisah sama suamimu.

Aku benar-benar merindukanmu.