Kisah Perjalanan Hidupku Seorang Bailer

"Alin,lin... nak kamu dimana?" | Cerpen Kehidupan Kisah Perjalanan Hidupku Seorang Bailer

gadis itu berjalan gontai karna merasa namanya dipangil..

"iya bu, alin disini. Ibu butuh sesuatu?" tanyanya sambil menutup mulut yang kembali menguap ... "lin-lin, kamu kesiangan lagi ya? Kebiasan kamu ini, tidur malam terus!" suara ibu meninggi menekan kata tidur malam.. "iya bu maaf, alin semalam memang tidur kemalaman karna ini, jahitan baju Ibu Kades harus selesai hari ini juga!" ... Ibu meraba-raba kearah Alin mengisaratkan dirinya untuk duduk disamping ibu.. "a...a, Ada apa bu?? Ibu baik2 sajakan?" Alin mulai khawatir tak biasanya sang ibu seperti ini.. "Alin, kemari nak, duduklah lebih dekat dengan ibu... Ini, pegang kotak ini." alin menatap ibunya heran.

Mata ibu yang mulai menghitam menatap kesegala arah, mata yang dulu berbinar kini hanya kegelapan yang menyelimuti. membuat ku semakin nanar melihatnya, yakni setelah kecelakaan yang merengut ke dua matanya, Kini Ibu hanya mempunyai diriku untuk menjadi petanya.. "lin..,"

"ehmm iyah bu".. Ibu menangkup wajah alin dengan kedua tangannya sambil tersenyum pilu "kamu taukan bapak itu sayang banget sama alin." alin menganguk pelan "iya bu!" lirihnya "Isi kotak itu adalah wasiat bapak, amanah dari bapakmu untuk kamu!" .. Alin menatap kotak itu heran, kotak ini lumayan besar apa ya kira-kira isinya, Benaknya bertanya-tanya...

"apa isinya bu?"

"coba kamu buka nak." ku lihat ibu juga penasaran. Penasaran dengan reaksiku lebih tepatnya.

Perlahan dia membuka kotak itu nampak kertas usang dan selembar foto berada disana,

Sepucuk surat. untuk ALINA BEILER

itu adalah foto sepasang suami istri bersama ke dua anaknya, Bayi perempuan itu sangat manis dan anak laki2 yang kuperkirakan berusia 5 tahun itu benar2 memiliki paras yg sempurna terlihat juga dari hidung mancungnya yang terpahat sempurna pasti ia dapatkan dari orang tuanya, juga kulit mereka yang putih bersih, keluarga yang harmonis. keluarga yang terpelajar juga keluarga berada pastinya ...

"alin, apa kamu sudah liat suratnya?"

"belum bu, tapi ini foto siapa bu? Kok ada alin disana?" .. Sadar. bahwa bayi itu adalah diriku aku tak mengerti apa yang sedang terjadi sekarang ini. apa ini sebuah Pernyataan ataukah pertanyaan yang diperjelas ...

"ALINA BEILER adalah nama aslimu nak, dan mereka yang difoto itu, mereka semua adalah keluarga kandungmu."

dengan susah payah ku cerna semua kata demi kata ibu juga kata demi kata dalam kehidupanku yang selama ini tak pernah ku gubris..

Ternyata...

[bu'jum, alina kapan pulang kekeluarganya, anak itukan tidak seharusnya berada disini, dia itu anak orang kaya kan?]

lalu...

[eh pak rahmat! enda kasiankah melihat alina hidup tanpa pendidikan padahal dia dari orang kaya yg berpendidikan]

atau

[pak rahmat, kasian sekali ya alin, diterlantarkan di keluarga miskin seperti kita dan bahkan dengan teganya mereka juga tidak memberi bekal anak ini untuk masa depannya, saya benar2 prihatin]

tenggorokan ini terasa kerhing dan sesak...

surat itu berisi..

Pagi Anak bapak yang cantik rajin dan baik, saat ini kamu pasti kecewa, bapak tahu ini sulit untuk alin tapi alin layak mendapatkan kebahagian yg selama ini belum alin rasakan selama menjadi anak bapak dan ibu.. Bapak ibu tetap akan menjadi orang tua alin sampai kapanpun, sampai kapanpun nak, walau Bapak kandung alin yang asli bernama Ozan Bailer juga nyoya Sarah Bailer adalah ibu kamu. Mereka itu orang2 yg baik, mereka bukan tidak menyayangi alin tapi bapak tahu mereka punya alasan tertentu menitipkan alin kepada bapak juga ibu dikampung. Sekali lagi nak, bapak minta kamu untuk menghubungi mereka dan memulai kehidupan baru mu tanpa kami ...

Karna kebahagian kami adalah melihat anak bapak dan ibu ini bahagia tumbuh menjadi seorang yg berguna bagi sesama

sekian dari bapak... Jaga dirimu selalu ya nak..

Jadi Ini baru dimulai?

3 tahun kemudian .... | Cerpen Kehidupan Kisah Perjalanan Hidupku Seorang Bailer

- Bersambung -