Aku Terlena Dengan Pesona Rayuan Succubus

"Asslaamu 'alaykum!" | Cerpen Cinta Aku Terlena Dengan Pesona Rayuan Succubus

Suatu hari, rumah Pak kepala desa didatangi oleh seorang pemuda. Berwajah tampan, berpenampilan rapi, rambut pendek tersisir. Seperti ada kepentingan yang ingin disampaikan.

"Wa 'alaykumussalaam," jawab lelaki paruh baya di tempat duduk ruang tamu. Setengah terkejut akan penampilan orang ini. Koran yang sedari tadi dibentangkan di hadapan wajah dilipat seadanya dan diletakkan di meja. Tak lagi mendapat perhatian.

Lalu si pemuda mengutarakan maksud kedatangannya.

"Maa syaa Allah," tanggap Pak kepala desa setelah membaca sebuah proposal yang diberikan. Segera beliau memanggil seseorang di dapur, "anakku, ke sini sebentar."

"Sebentar, Yah. Lagi menggoreng."

"Ke sini dulu. Ada tamu penting."

"Oh, iya, Yah."

Sesosok perempuan bercadar muncul dari sebuah tirai yang membatasi ruang tamu dan ruang lainnya. Ia melangkah dengan baju gamis yang terseret di lantai. Mendapat ada seorang pemuda yang duduk di kursi tamu, si perempuan itu menjaga sikap.

"Lihat proposal ini, Nak. Bagaimana menurutmu?"

Sepasang mata berbulu lentik itu mengikuti perintah. Dibacanya sebuah selebaran dari atas sampai bawah. Tidak ada satu hurufpun yang terlewat. Pupilnya berpindah-pindah dari kiri ke kanan.

"Hmmm. Aku setuju," jawab si anak kepala desa sambil mengangguk.

"Jadi, bagaimana keputusan Bapak?" Sang pemuda mencoba menegaskan.

Diambilnya sebatang pulpen yang tergeletak di meja. Lalu Pak Kepala desa menandatangani selembar kertas itu.

"Saya sangat mengapresiasi usaha kalian. Dengan disahkannya proposal ajuan kerjasama dengan desa Daun, semoga desa kita akan semakin aman. Mengingat akhir-akhir ini banyak sekali tindak penyerangan pihak tak bertanggungjawab dari luar. Saya tidak boleh hanya mengandalkan puteri saya saja. Lagi pula dia belum menikah," guarunya di ujung kalimat.

Si gadis tertunduk malu.

Keesokan harinya rumah kepala desa kedatangan pemuda yang lain lagi. Penampilannya sangat jauh berbeda. Orang ini mengenakan baju besi dengan noda lumpur dan bercak darah. Ia datang dengan langkah tergopoh-gopoh. Kondisinya kritis.

"As...salaamu...'alaykum, Pak kepala desa."

"Wa alaykumus ... astaghfirullah. Hasan, apa yang terjadi?" Kejutan lainnya datang di rumah itu.

Segera pria malang yang dipanggil Hasan itu dibaringkan di kursi yang panjang. Lalu sang tuan rumah memerintah anaknya untuk mengambilkan kotak obat. Tidak hanya sang ayah, tetapi juga anak gadisnya ikut mengobati tamunya ini. Dalam urusan medis, laki-laki dan perempuan boleh berinteraksi, itu yang ada di pikiran gadis berusia 21 tahun itu.

"Aku melihatnya, mereka satu persatu dibunuh oleh siluman kelelawar.

"Malam itu, kami berjumlah 15 orang untuk mengirim proposal ke desa Daun. Tetapi belum sampai keluar desa, ketika kami melewati hutan, aku pergi sebentar meninggalkan rombongan. Lalu ketika aku kembali ada makhluk yang sangat aneh sedang berdiri di hadapan mereka. Berwujud perempuan dengan sepasang sayap di punggungnnya. Seperti sayap kelelawar. Anehnya mereka tak melawan makhluk misterius itu. Malah diam saja. Berulang kali kuberteriak, mereka seperti manusia tuli. Mereka semua memandang makhluk itu dengan wajah berseri-seri. Terlihat senang sekali."

"Terlihat senang?" sanggah kepala desa.

"Iya benar, Pak. Lalu air liur mereka berjatuhan.

Mereka seperti dihipnotis Lalu ketika mereka mencoba berjalan mendekati makhluk itu, mereka malah dibunuh satu persatu." | Cerpen Cinta Aku Terlena Dengan Pesona Rayuan Succubus

- Bersambung -