Hujan kian deras, wanita paruh baya berambut ikal sebahu itu mempercepat langkahnya. Membuka pintu asrama dan meletakan payung ke samping pot bunga. Dia berjalan pelan menyusuri lorong asrama untuk menuju kamarnya yang berada di ujung. Malam pukul sepuluh asrama nampak sepi, kejadian menghilangnya Anna dan Sarra berlahan mengubah suasana asrama. Dulu saat jam menunjukan pukul 12 malampun dia masih bisa melihat beberapa. | Cerpen Misteri Kisah Misteri Gadis Tanpa Rambut Part 4
ipenghuni asrama yang bercengkrama di lorong, melihat pintu kamar terbuka, dan mendengar suara tawa. Tapi kini sepi.
Wanita paruh baya itu
menghentikan
langkahnya tepat di
depan pintu kamar yang paling ujung. Dia
merogoh saku untuk
mengambil kunci dan
membuka pintu, masuk ke dalam kamar lalu
menyalakan lampu.
Semula dia berniat untuk langsung merebahkan tubuh ke atas kasur, namun dia
mengurungkan niatnya
saat tahu ada orang lain di kamar itu.
menghentikan
langkahnya tepat di
depan pintu kamar yang paling ujung. Dia
merogoh saku untuk
mengambil kunci dan
membuka pintu, masuk ke dalam kamar lalu
menyalakan lampu.
Semula dia berniat untuk langsung merebahkan tubuh ke atas kasur, namun dia
mengurungkan niatnya
saat tahu ada orang lain di kamar itu.
Wanita muda dengan
rambut tergerai menutupi sebagian wajah itu
menoleh, wanita paruh baya itu tersentak kaget.
rambut tergerai menutupi sebagian wajah itu
menoleh, wanita paruh baya itu tersentak kaget.
"Loh, kenapa kamu di sini, bukannya kamar tadi terkunci?"
"Bu Aida."
"Ada apa? Ini sudah
malam kembali ke
kamarmu,"
ucap wanita paruh itu
yang hanya di balas
dengan seringaian tajam.
*
"Pintu asrama masih
terkunci?"
Ucap Sella, dia baru saja ingin keluar namun saat melihat pintu asrama masih terkunci dia pun
berbalik dan memutuskan untuk menuju kamar bu
Aida, namun malah
bertemu dengan Cindy
dan Tia yang juga berniat untuk keluar asrama.
malam kembali ke
kamarmu,"
ucap wanita paruh itu
yang hanya di balas
dengan seringaian tajam.
*
"Pintu asrama masih
terkunci?"
Ucap Sella, dia baru saja ingin keluar namun saat melihat pintu asrama masih terkunci dia pun
berbalik dan memutuskan untuk menuju kamar bu
Aida, namun malah
bertemu dengan Cindy
dan Tia yang juga berniat untuk keluar asrama.
"Biasanya dari jam lima juga sudah di buka."
Sella mengangkat bahu mendengar ucapan Cindy.
"Aku mau ke kamar bu Aida mau minta kunci,"
lanjut Sella. Cindy dan Tia ikut berbalik arah
mengikuti langkah Sella.
lanjut Sella. Cindy dan Tia ikut berbalik arah
mengikuti langkah Sella.
"Ayo cepat aku ada kuliah sepuluh menit lagi!"
Cindy melangkah
setengah berlari dan
berhasil mendahului Sella.
Cindy melangkah
setengah berlari dan
berhasil mendahului Sella.
"Ada apa?"
tanya Lily yang kaget saat membuka pintu kamar dan melihat Cindy berlari.
tanya Lily yang kaget saat membuka pintu kamar dan melihat Cindy berlari.
"Pintu asrama masih
terkunci,"
Jawab Sella seraya
melihat Cindy yang telah jauh berada di depan mereka.
terkunci,"
Jawab Sella seraya
melihat Cindy yang telah jauh berada di depan mereka.
"Loh, ini kan sudah jam delapan."
Jenna pun turut keluar
dari kamar saat
mendengar suara
percakapan di depan
kamarnya, Sella
mengangkat bahu tidak tahu harus berkata apa.
Jenna pun turut keluar
dari kamar saat
mendengar suara
percakapan di depan
kamarnya, Sella
mengangkat bahu tidak tahu harus berkata apa.
Cindy menghentikan
langkahnya di depan
pintu kamar bu Aida,
mengetuk pintu, sekali, dua kali, tiga kali, masih
belum di buka. Cindy
menoleh ke belakang,
Sella dan Tia ternyata
telah menghentikan
langkahnya di depan
kamar Jenna, mereka
terlihat asik berbicara.
langkahnya di depan
pintu kamar bu Aida,
mengetuk pintu, sekali, dua kali, tiga kali, masih
belum di buka. Cindy
menoleh ke belakang,
Sella dan Tia ternyata
telah menghentikan
langkahnya di depan
kamar Jenna, mereka
terlihat asik berbicara.
Cindy kembali mengetuk pintu, sekali, dua kali, tiga
kali.
kali.
"Bu Aida."
kali ini ketukan pintu di iringi dengan panggilan, namun masih tidak
kunjung mendapat
jawaban.
kali ini ketukan pintu di iringi dengan panggilan, namun masih tidak
kunjung mendapat
jawaban.
Akhirnya Cindy memilih membuka pintu yang ternyata tidak di kunci itu.
Dan seketika, teriakan
pun keluar dari mulutnya.
Dan seketika, teriakan
pun keluar dari mulutnya.
"Daraah!"
*
Bu Aida hilang, hanya di temukan ceceran darah dan potongan rambut di kamarnya.
Seluruh penghuni asrama akhirnya di pindahkan ke
asrama lain. Asrama yang berada tepat di samping kampus itu hanya mempunyai dua kamar kosong, namun mereka
sepakat untuk berbagi.
*
Bu Aida hilang, hanya di temukan ceceran darah dan potongan rambut di kamarnya.
Seluruh penghuni asrama akhirnya di pindahkan ke
asrama lain. Asrama yang berada tepat di samping kampus itu hanya mempunyai dua kamar kosong, namun mereka
sepakat untuk berbagi.
"Dari pada harus tetap
tinggal di asrama ini"
ucap Tia seraya
mengangkat beberapa
barangnya keluar asrama.
tinggal di asrama ini"
ucap Tia seraya
mengangkat beberapa
barangnya keluar asrama.
Sore itu langit nampak mendung, seluruh penghuni asrama menunggu mobil yang akan menjemput dan
mengangkut barang-barang mereka di
pelataran asrama.
mengangkut barang-barang mereka di
pelataran asrama.
"Sebenarnya siapa
pelakunya, kenapa polisi kesulitan menemukan,"
ucap Tia lagi, kini dia
duduk di samping Lily
seraya menatap garis
polisi yang membentang di depan asrama.
pelakunya, kenapa polisi kesulitan menemukan,"
ucap Tia lagi, kini dia
duduk di samping Lily
seraya menatap garis
polisi yang membentang di depan asrama.
"Pasti orang di sekeliling kita, bahkan saat bu Aida hilang pintu asrama
terkunci,"
ucap Sella. Sania
menganggukkan kepala setuju.
terkunci,"
ucap Sella. Sania
menganggukkan kepala setuju.
"Mungkin pelakunya ada di antara kita?"
Cindy berkata seraya
berdiri menatap satu
persatu wajah temannya.
Cindy berkata seraya
berdiri menatap satu
persatu wajah temannya.
"Tadi malam kita semua tidur di kamar yang sama,"
ucap Jenna ikut berdiri
ucap Jenna ikut berdiri
"Kecuali Denna"
perkataan Lily langsung di sambung Sania.
perkataan Lily langsung di sambung Sania.
"ya! Denna!"
"Denna pelakunya?"
tanya Tia
tanya Tia
"Bukan, itu Denna
datang."
mendengar perkataan
Sania semuanya pun
menoleh, menatap Denna yang berlari menuju asrama.
datang."
mendengar perkataan
Sania semuanya pun
menoleh, menatap Denna yang berlari menuju asrama.
"Aku baru tau beritanya."
Denna menghentikan
larinya menatap teman-temannya yang berada di
pelataran asrama.
Denna menghentikan
larinya menatap teman-temannya yang berada di
pelataran asrama.
"Tunggu aku, aku mau
mengumpulkan barang-barangku dulu,"
ucap Denna lagi lalu
kembali berlari masuk kedalam asrama yang masih di jaga oleh beberapa polisi.
mengumpulkan barang-barangku dulu,"
ucap Denna lagi lalu
kembali berlari masuk kedalam asrama yang masih di jaga oleh beberapa polisi.
"Lihat, siapa suruh gak mau tetap tinggal di asrama sama kita, sekarang minta di tunggu," ucap Tia menatap Lily
yang berada di sampingnya. | Cerpen Misteri Kisah Misteri Gadis Tanpa Rambut Part 4
yang berada di sampingnya. | Cerpen Misteri Kisah Misteri Gadis Tanpa Rambut Part 4
- Bersambung -