Kisah Misteri Gadis Tanpa Rambut Part 3

"Potongan rambut dan ceceran darah," jawab Sania kemudian, yang langsung membuat  teman-temannya heboh, dan memuntahkan kembali bakso yang nyaris tertelan. "Serius?" tanya Sella dengan wajah ketakutan. "Iya, bu Aida sengaja gak ngasih tau tadi malam takut kita ketakutan. Sengaja gak heboh-heboh takut kita panik." "Potongan rambut dan ceceran darah," | Cerpen Misteri Kisah Misteri Gadis Tanpa Rambut Part 3
ucap Sella pelan

"Berarti Sarra itu korban?"

Sania menjawab
pertanyaan Tia dengan anggukan kepala.

"Aku gak mau tidur di
asrama malam ini,"
Ucap Denna lalu berdiri
"Aku perlu konsentrasi
untuk ikut lomba lima
hari lagi, aku gak mau
terbebani oleh masalah ini."
Denna meraih tasnya dan bersiap pergi namun Lily menarik tangannya dan memintanya kembali
duduk.

"Jadi kita harus tidur di mana?"
tanya Lily

"Ku pikir pelakunya orang yang ada di sekitar asrama, kita harus pindah!"

semuanya menyetujui
perkataan Cindy.

"Tapi kita pindah ke
mana?"
Lily mengedarkan
pandangan menanti
sebuah jawaban.
Hening. hingga akhirnya Lily kembali
mengeluarkan suara.
"Aku tinggal di asrama karena aku gak tau lagi
harus tinggal di mana di kota ini."

"Aku juga."
Tia mengangguk
menyetujui perkataan
Lily.

"Gimana buat sementara waktu kita tinggal di asrama dulu."

"Tapi Jenna, aku takut,"
ucap Sella menutup
wajah, Tangisnya kembali tumpah, Teringat kembali
kejadian saat Anna
menghilang.

"Kita bisa tidur di satu
kamar dan mengunci
pintu."
Sania berucap seraya
mengelus pundak Sella berusaha
menenangkannya.

"Setuju!"
Lily menjadi orang
pertama yang menyetujui perkataan Sania lalu di susul oleh yang lainnya,
kecuali Denna.

"Aku gak mau tidur di
asrama."
Denna berucap lalu
melangkah pergi.
*
Menghilangnya Sarra
membuat seluruh
penghuni asrama di
periksa, mau tidak mau mereka harus berhadapan dengan polisi untuk
memberikan keterangan,
tapi karena menurut
mereka Sarra adalah
wanita yang tertutup
membuat polisi menjadi semakin kesulitan menggali informasi.

*
Malam pertama setelah Sarra di ketahui menghilang suasana asrama menjadi mencekam. Tidak ada lagi
yang berani menyusuri lorong asrama sendirian,
tidak ada yang berani
keluar malam, bahkan
saat jam baru
menunjukan pukul tujuh semua telah berkumpul di kamar Sania, dengan
jendela dan pintu kamar yang terkunci rapat.

"Aku merasa berada di film horror."
Cindy membuka
percakapan.

"Ku harap bisa cepat
pindah dari tempat ini, seperti Nira dan Gina,"
ucap Jenna lalu meraih ponselnya, sudah sedari
tadi siang dia berusaha menghubungi orang
tuanya namun belum
tersambung juga.

"Sebenernya siapa
pelakunya ya?"
Tia berucap seraya
memeluk lutut, takut. Dia duduk di sudut kamar dengan selimut menutupi kepala. Sebenarnya dia
ingin berada di tengah tapi tempat itu sudah di tempati oleh Lily.

"Mungkin Sarra itu kabur."

"Gak mungkin, kacamata yang sering di pakainya masih ada di kamar, dia gak bisa pergi tanpa kacamata itu. Barang-barang lain juga masih | Cerpen Misteri Kisah Misteri Gadis Tanpa Rambut Part 3
ada di kamar, Kalau dia kabur dia pasti bawa barangnya. Dia itu di culik! Atau mungkin.."
Jenna menghentikan
kata-katanya
"Atau mungkin di bunuh, karena ada ceceran darah di kamarnya,"
lanjut Jenna. membuat suasana senyap seketika.

"Terus siapa ya
pelakunya?"
tanya Tia memecah
senyap.

"Kemungkinan besar
orang di sekitar kita, polisi juga kan curiganya seperti
itu, soalnya gak ada
kerusakan di pintu
kamarnya, pintu asrama juga,"
jawab Sania yang
langsung membuat Lily menoleh ke arahnya.

"Tadi di kantor polisi aku di tanya tentang bu Aida."
Lily berucap singkat
namun berhasil membuat seluruh mata tertuju
padanya.

"Tentang bu Aida,
kenapa?"
tanya Jenna ingin
memperjelas.

"Ku rasa polisi curiga
sama bu Aida, polisi tanya kedekatan Sarra dengan bu Aida. Ku rasa mereka
cukup dekat, bu Aida kan sering tanya keberadaan Sarra,"
jawab Lily

"Iya juga ya, dia kan
punya kunci asrama dan kunci kamar kita,"
lanjut Tia, lalu hening.

Di luar hujan kembali
turun.

"Tapi kita gak boleh asal nuduh."
setelah cukup lama
hening akhirnya Sella
kembali membuka suara, dari dalam balutan selimut yang hanya memperlihatkan
wajahnya.

"Tapi aku merasa ada
sesuatu dengan bu Aida, dia itu.."
Lily sengaja
menghentikan kata-
katanya, mengedarkan
pandangan menatap satu persatu wajah penasaran.

"Apa?"

"Dia itu gak punya
keluarga satu pun, dia
ngehabiskan puluhan
tahun cuma untuk jaga asrama, kita gak tahu asal usulnya."

"Terus?"
Tia kembali bertanya

"Mungkin aja ada sesuatu di masa lalunya,"
lanjut Lily

"Kita di sini juga gak tahu masa lalu satu sama lain, kita
kan kenal cuma karena tinggal di asrama yang
sama,"
ucap Sella membuat Lily terdiam

"Dasar penakut,
pikirannya jadi negatif terus,"
ucap Jenna seraya
menyenggol tubuh Lily.

"Jangan-jangan pelakunya ada di antara kita,"  ucap Cindy tiba-tiba dengan mata menerawang. Lalu kembali hening. | Cerpen Misteri Kisah Misteri Gadis Tanpa Rambut Part 3

- Bersambung -