Kisah Misteri Gadis Tanpa Rambut Tamat

"Cuma Denna yang tadi malam gak ada," bisik Lily pada Tia namun ternyata masih bisa di dengar oleh Jenna.  "Rasanya gak mungkin kalau Denna pelakunya."

Jenna berucap seraya  mengikat rambut  panjangnya, sore itu mendung namun karena sedari tadi dia bolak balik dari kamar ke pelataran  asrama untuk meletakan barang yang akan di bawa membuat dia  merasa gerah.

"Tapi waktu kita | Cerpen Misteri Kisah Misteri Gadis Tanpa Rambut Tamat
berkumpul di kamar Sella, sehari setelah Anna hilang dia gak ada,"
ucap Lily, Tia
mengangguk

"Dia juga nyuruh kita
berhenti bicara tentang Anna dan bilang biar itu
jadi tugas polisi aja dia juga.."

"Jangan asal tuduh,"
ucap Sella memotong
perkataan Lily

"Tapi dia juga gak ada di antara kita waktu bu Aida hilang,"
ucap Lily lalu berdiri

"Kalo gitu percuma kita pindah ke asrama lain kalo pelakunya ikut pindah juga."
Sania yang tadi hanya
diam ikut bersuara

"Kita lapor polisi biar dia bisa di tangkap!"
Tia memberikan saran yang langsung di tolak Sella.

"Kita gak punya bukti,"
Sella berucap pelan

"tuh, kalian juga curigakan Denna
pelakunya,"
Lanjut Lily, semua terdiam
berpikir. Sementara
Denna sedari tadi berdiri di balik
pintu sengaja
menghentikan langkah saat mendengar namanya
di sebut berkali-kali oleh Lily.
*
Lily melangkahkan kaki pelan menyusuri lorong asrama. Pukul tiga pagi
suasana asrama sepi,
namun di beberapa
kamar masih terdengar suara orang
bercengkrama.
Asrama yang baru di
tempatinya itu memiliki dua lantai, Lily melangkahkan kaki pelan menuruni anak tangga
menuju lantai satu. Di
lantai satu suasana jauh lebih
sepi, tidak ada suara
orang bercengkrama
lampu lorong pun di
matikan.

"Kamu mau kemana?"
Lily tersentak kaget,
menengok dan ternyata Denna
berdiri di belakangnya.

"Eh Denna, aku mau ke wc,"
ucap Lily seraya
mempercepat langkah, di
tatapnya jam di
pergelangan tangan.
Pukul 3:23.

"Aku juga,"
ucap Denna lalu berjalan di samping Lily.

"Kamu gak takut?"
tanya Denna, Lily tertawa kecil

"Takut, tapi gak ada yang mau nemenin ke wc,"
ucap Lily.

Setelah itu mereka tidak saling
berbicara hingga akhirnya masuk ke dalam wc.
Mereka berdiri di depan cermin menatap wajah
masing-masing.

"Aku dengar kamu bilang kalo aku adalah
pelakunya,"
Ucap Denna penuh
amarah dia sebenarnya
tidak berniat untuk ke wc dia hanya ingin berbicara
dengan Lily. Lily menoleh menatap wajah tirus yang
mulai memerah di
sampingnya.

"Kamu dengar?"

"Apa maksudmu!"
Denna geram dia
melangkah mendekati
Lily. Lily memundurkan
langkah dan menatap jam di pergelangan tangan pukul 3:27.

"Kamu mau cari
masalah?"
Kali ini Denna berucap
seraya mencengkram
tangan Lily membuat
wanita itu mengaduh.

"Aduh.. Lepas."

"Jangan pernah lagi
menyebarkan opini
bodohmu itu!"

"bukan gitu.."

"Karena bukan aku
pelakunya!"
ucap Denna melepaskan tangan Lily dan berniat
pergi, namun langkahnya terhenti saat mendengar
apa yang di ucapkan Lily.

"Sebenarnya ini bukan
waktu yang tepat,"
Denna menoleh menatap Lily yang tengah melirik
jam yang ada di
tangannya.

"Tentu aja bukan kamu pelakunya."
kemudian Lily berucap seraya tertawa.

"Apa maksudmu?"
tanya Denna. Lily tidak
menjawab dia hanya
tertawa.

"Kamu.."
ucapan Denna tertahan sebuah pikiran buruk
muncul di kepalanya,
membuat Denna tiba-tiba merasa ngeri dan
mengambil langkah
untuk lari, namun
terlambat sebuah pisau tajam menancap di
dadanya.
*
Potongan rambut dan
darah yang berceceran di
wc pagi itu membuat
seluruh asrama heboh.
Penjaga asrama langsung
mengumpulkan seluruh penghuni asrama. Semua
berkumpul kecuali Denna.

"Denna hilang!"

kesimpulan pun langsung di ambil saat sosok gadis
berwajah tirus dengan rambut sebahu itu tak di
temukan di antara
mereka.

"Semua ini bermula dari menghilangnya Anna saat pergi dengan Sella."
Lily berbisik pada Tia
yang masih berdiri
terpaku memandang
polisi yang kembali
datang ke asrama yang di tempatinya.

"Jangan-jangan Sella pelakunya,"
Lanjut Lily, Tia
mendengus.

"Aku gak tahan lagi, ayo kita pindah,"
ucap Tia lalu melangkah pergi.

Lily tersenyum lalu
mengambil ponsel yang ada di saku celana dan mengirimkan pesan
singkat kepada penjual
bakso di kantin kampus, Lek
Darno. | Cerpen Misteri Kisah Misteri Gadis Tanpa Rambut Tamat

"Di dalam karung di
depan rumah. Harga tetap dua juta. Tanpa rambut juga."

- Tamat -