Kisah Diantara Rasa Cinta Dan Istikharah

Hai kenalin namaku putri. | Cerpen Cinta Kisah Diantara Rasa Cinta Dan Istikharah

Umur ku sekarang sudah masuk 18 tahun. Aku sudah tidak sekolah lagi ... dulu waktu aku tamat dari Sekolah Dasar, aku nggak lanjut lagi karna waktu itu kami masih pindah-pindah, tidak menetap di kampung, orang tuaku biasa pergi merantau ... dan aku kesulitan untuk melanjutkan pendidikanku. Dan akhirnya orang tuaku memutuskan untuk tidak menyekolahkan ku saat itu. Aku masih ingat ... waktu itu aku menangis, aku sangat kecewa dengan keputusan mereka, padahal aku ingin sekali melanjutkan sekolah ku.

Kini aku sudah berada di kampung, di tempat kelahiranku. Bersama mamah dan adik-adikku ... papaku tetap berada di luar kota, untuk tetap mengurusi pekerjaan-pekerjaannya disana, di tempat di mana kami merantau. Semoga Allah memberkahimu papah.

Waktu itu adalah bulan suci ramadhan. Pada malam bulan ramadhan, aku suka ke masjit untuk shalat tarwih ... dan hampir setiap malam aku pergi. Kemudian entah kenapa, aku mengagumi salah seorang ustadz disana. Sebut saja dia Ustadz Muhammad Yahya, yang menjadi peceramah di setiap malam di bulan ramadhan. Aku benar-benar mengaguminya..

Kemudian di malam yang lain ... waktu itu, adalah waktu subuh. Setelah aku makan sahur bersama mamaku ... kemudian aku berwudu dan bersiap-siap untuk pergi ke mesjit, shalat subuh berjamaah disana, aku datang lebih awal bersama tanteku. Setelah sampai di mesjit, kami shalat tahiyat mesjit 2 rakaat. Kemudian kami duduk sambil menunggu waktu shalat subuh tiba. Setelah beberapa saat menunggu waktu shalat subuh, aku memalingkan wajahku ke arah jendela masjit, dan menatap jendela yang berada di sampingku itu ... aku kaget bukan main, aku melihat pemandangan yang indah hehe ... aku bertatap mata dengan ustadz yahya saat itu. Tak kusangka dia berada di situ, berdiri ... mungkin sedang menunggu temannya. Dan aku tak sengaja bertatap muka dengannya ... dan bertatap mata saat itu. Segera ku palingkan wajahku dan menunduk malu. Yah aku merasa malu, lalu kutundukkan wajah dan pandanganku. Dan aku tak pernah lagi menoleh ke arahnya. Tak kusangka aku akan bertatap mata dengannya ... dengan dia, seorang ustadz yang aku kagumi itu.

Selang beberapa hari telah berlalu..

Dan setiap malam aku tetap ke masjit untuk melaksanakan shalat tarwih. Dan entah, yang kutau saat ini, kurasa ... rasa kagumku itu sudah berubah menjadi rasa suka padanya. Yah kini aku sudah menyukainya, aku menyukai seorang ustadz. Namun apakah dia juga menyukaiku? pertanyaan ini mencul di diriku sendiri. Aku takut kalau cintaku harus bertepuk sebelah tangan. Oh Tuhan, aku sungguh takut itu.

Sungguh, perasaan ini telah menyiksaku. Entahlah, ia selalu menghantuiku. Kini ... ada rasa "ingin memiliki". Hingga aku berdoa, agar di jodohkan dengannya.

Kini, aku sudah mendapatkan alamat akun sosial medianya. Yang pasti bukan alamat palsu yah hehe. Dan aku mencoba untuk bertanya-tanya tentang dia pada sahabat-sahabatnya.

"Assalamu'alaikum". Aku menyapanya via inbox.

"Wa'alaikumussalam. jawab sahabatnya itu.

"Apakah antum sahabatnya Muhammad Yahya?" tanyaku.

"Iya" jawabnya.

"Boleh saya bertanya sesuatu tentang dia?" tanyaku kembali.

"Iya silahkankan" jawabnya.

Saat itu, aku bertanya banyak hal tentang dia. Di antaranya :

Aku bertanya tentang agama nya. Hubungan dia dengan Allah, "tentang shalat nya, juga tentang akhlak nya,prilakunya dan juga hafalan qur'an nya?" aku penasaran. Karna dia adalah anak pondok.

Di jawab "dia shalatnya di masjit, kecuali kalau lagi nggak enak badan, prilakunya baik, sopan, hafalannya sudah 7 juz". Kata sahabatnya. Aku bertanya lagi. "Apakah dia kasar?" tanyaku.

"Tidak, dia lembut" jawab sahabatnya itu.

Ah, aku makin klepek-klepek hehe..

Tak kusangka, ternyata sahabatnya yang tadi kutanya-tanya itu memberitahukannya pada ustadz yahya. Duuhh maluku ku rasa. Dia memberitahukan semua pertanyaan-pertanyaanku tadi. Lalu kemudian ustadz yahya mulai menyapaku via inbox.

"Assalamu'alaikum dek". Terlihat inbox dari ustadz yahya. Aku senang sekali dengan sapaannya padaku, untuk yang pertama kalinya. Dia belum mengenalku sama skali, mungkin dia penasaran denganku yg bertanya-tanya tentang dirinya.

"wa'alaikumussalam" kujawab pesan dari ustadz yahya.

"Tinggal di mana dek?" tanya ustadz yahya.

"Desa sebrang Kak" jawabku.

Kami pun berkenalan ... dan dia meminta nomer wa ku, lalu ku kirimkan padanya.

Lalu kami berkenalan lebih jauh via WhatsApp. | Cerpen Cinta Kisah Diantara Rasa Cinta Dan Istikharah

Ternyata rumah ustadz yahya jaraknya dari rumahku tidak begitu jauh ... hanya beberapa kilo saja. Cuma beda RT. Aku senang sekali. Akhirnya ... aku dan dia dapat saling mengenal. Aku tersenyum. :' )

Hari hari ini adalah hari idul fitri. Setelah pulang dari shalat id, aku mengirim wa ke ustadz yahya ... aku mengundangnya untuk ke rumah ku hari ini.

"Assalamu'alaikum" aku menyapanya.

"Wa'alaikumussalam" jawabnya.

"Kak, nanti kerumah yah.." pintaku.

"Iya insyaa Allah Dek" balasnya.

Sore harinya dia datang dengan mengendarai motor jupiter yang berwarna biru. Dia hanya sendirian. Aku keluar di teras rumah menyambut dia dengan senang hati. Dia menyapaku dengan salam "assalamu'alaikum". Ku jawab, "wa'alaikumussalam". Aku tersenyum malu dan menundukkan pandanganku. Ku persilahkan dia masuk ... "silahkan duduk kak" kataku.

"Aku duduk di kursi, tapi agak jauh darinya". Kami tetap menjaga jarak? iya itu harus.

Di ruang tamu, hanya ada kami berdua saat itu. Belum ada obrolan di antara kami. Entah, apa karna aku merasa grogi bertemu langsung dengannya, aku merasa gugup atau karna memang aku orangnya pendiam, entahlah.

Kemudian aku meninggalkannya bermaksud membuatkannya minuman. Saat berada di dapur, terdengar suara yg brisik diluar, kayak banyak orang yg datang. Saat aku keluar, ternyata memang di rumah ada tamu dari keluarga papahku yg berkunjung ke rumah. Dan sekarang mamaku yg membuatkan jamuan untuk para tamu.

Dan anehnya saat aku dan kak yahya bertemu, tak ada obrolan di antara kami saat itu. Yah mungkin dia malu untuk mengobrol denganku, terlebih ... di rumah lagi banyak orang saat itu. Kemudia datanglah tanteku, eh ini ustadz yang ceramah di masjit yah? kata tanteku, sambil melihat ustadz yahya. Aku hanya tersenyum

. Tanteku berkata kembali "ini yang ceramahnya bagus di dengar" sambil melihat ustadz yahya kembali.

Hari sudah mulai gelap. Tamu yg berkunjung tadi, sudah pergi. Dan tak lama kemudian, kak yahya bepamitan untuk pulang. Kak yahya bersalaman dengan keluargaku, tapi tidak dengan ku ... yah itu tidak masalah bagiku, karna aku juga tidak bersalaman dengan lelaki non mahrom. Dia memberi salam dan beranjak keluar, dan di jawab oleh orang-orang di rumahku saat itu. Saat kak yahya udah di luar ... aku keluar, dan aku berpesan pada kak yahya "hati-hati kak" ucapku. Kak yah menoleh ke arahku dan berkata "iyya dek". Dia juga berkata kepadaku "besok kerumah yah". Aku tersenyum dn menjawab "insyaa Allah kak".

Aku pernah bertanya pada kak yahya. Kak, masih ingat tidak ... saat di masjit, saat itu kita tidak sengaja bertatap pandangan?

"Iyye Dek, masih saya ingat ji itu" kata kak yahya.

Dan ternyata kak yahya juga suka padaku. Mengetahui hal itu ... aku senang sekali. Dan kini cintaku tidaklah bertepuk sebelah tangan. Makasih ya Allah.

Aku pernah bertanya pada kak yahya.

"Kak, kamu serius denganku?"

"Insyaa Allah" jawab kak yahya.

"Kak, apakah kamu akan melamarku?"

"Insyaa Allah Dek". Jawab kak yahya.

"Kapan?" tanyaku kembali. Kak yahya tidak langsung menjawab pesan dariku, yg kukirim via wa itu ... saat kutanya 'kapan'. Agak lama kemudian barulah kak yahya menjawab pertanyaanku tadi.

"Kumpul-kumpul dulu uang panaik, Dek" [1]

jawab kak yahya, saat kutanya kapan dia akan melamarku.

"iya Kak" balasku kembali, dengan pengertian.

Kami jarang berkomunikasi. Aku dan kak yahya saling menjaga jarak, walau di medsos. Biasanya kami berkomunikasi via pesan wa ... itu pun jika ada yang penting untuk di sampaikan.

Sekitar 7 bulan kemudian sejak aku mengenal kak yahya ... aku di hadapkan dengan pilahan yg berat.

Seorang lelaki yang tak kukenal, berasal dari keluarga papaku. Di melamarku. Dan aku sangat bingung ketika itu..

Aku meceritakannya pada kak yahya "Kak, ada yg melamarku, bagaimanami ini Kak?"

Dia malah balik bertanya padaku "kita bagaimana Dek? tanya kak yahya.

"Saya bingung Kak" jawabku.

"Saya juga bingung Dek". Balas kak yahya.

"Shalat istikharah dulu Dek" kata kak yahya.

"Sudah" jawabku kessel.

"Apa jawabannya Dek?" dari istikharah tanya kak yahya.

Aku tak ingin menjawabnya. Aku juga tau kalau dia harus melanjutkan kuliahnya. Rasanya aku sangat sedih, aku menangis.

Kamu yang kucinta namun tak kunjung bertamu kerumahku, dan dia yang membawa cinta serta datang dengan gagah tuk meyakinkan orang tuaku.

Antara cinta dan istikharah. | Cerpen Cinta Kisah Diantara Rasa Cinta Dan Istikharah

Saat yang di cinta dan didamba berbeda dengan apa yang ada dalam istikharah dari petunjuk-Nya.