Kisah Cintaku Yang Long Distance Relationship

Kurang dua bulan lagi Raka akan melakukan tugas magang untuk sekolahnya. Yang artinya ia harus meninggalkan sekolahnya dalam beberapa bulan berikut. | Cerpen Cinta Kisah Cintaku Yang Long Distance Relationship 

Sewaktu berangkat ke sekolah ia nebeng sama tetangganya yang beda sekolah, namun masih satu jalan jurusan. Tetangga Raka menuntut ilmu di SMA PGRI, sedangkan Raka duduk di bangku STM.

Tapi setelah sampai di area, Raka turun dan masih berjalan 100 meter dari sekolah SMA PGRI.

Bagi Raka selaku manjadi siswa STM jurusan tehnik elektro tentu mendambakan seorang pacar, karena langkanya perempuan dalam sekolahnya. Diapun beberapa kali mengalami kegagalan dalam hal percintaan. Meski di hatinya terbesit sedikit penyesalan yang kadang melintas di fikirannya, "andai saja aku dulu sekolah di SMEA, mungkin aku sudah dikerumuni oleh bidadari-bidadari putih abu-abu."

Banyak hal yang membuat lelaki pemalu itu mengalami kegagalan dalam berkasih. Tentu salah satu sebab sifatnya yang demikian. Raka menyadari akan hal itu.

Pagi itu dia menunggu tetangganya melintas di depan rumahnya.

"Kemana sih nih anak, sudah hampir pukul tujuh dia belum juga nongol. Nanti kalau sampai telat bisa dipetal nih rambutku kalau ketahuan panjang. Dia mana tahu kalau di gerbang sekolahanku dijaga sama kesiswaan. Dia sih bebas, secara sekolahnya kan swasta. Mau gondrong, sepatu warna putih, celana komprang dan baju tidak dimasukan masih bisa tampil gaul. Tentu kontras sekali dengan sekolahku, udah kepala digunduli lah, telat disuruh puss up lah, senam pagi lah. Duhh, ngalah-ngalahin militer," gumam Raka.

"Ayooo ka, berangkat".

"Nah itu dia, panjang umur nih dia".

Setelah sampai di SMA PGRI, Raka berjalan sedikit buru-buru, langkah kaki dipercepat karena takut telat. Dia berpapasan dengan siswi SMEA yang kebetulan juga berjalan kaki. Gadis SMEA berjilbab, wajahnya tidak terlalu putih namun senyumannya legit, manis bagai gula.

"Wah, aku sangat suka cewek itu. Apakah dia adalah awal dari bertemunya jodohku. Tapi kapan lagi coba aku bisa kenalan dengan cewek. Ini kesempatanku pedekate sama cewek. Tapi gimana ya caranya. Aduh pliiiss deh Ka, kamu kudu paksa nyalimu. Udah begitu berangkatku ngepres waktu mulu. Jadi aku tidak bisa berhenti sejenak berkenalan dengannya." Gerundel Raka.

Hari besoknya, laki-laki berkepribadian cukupan itu tidak lagi nebeng sama tetangganya. Dia mencari tebengan lain.

Pagi-pagi pukul enam dia sudah berdiri di gapura luar kampungnya menunggu siapa saja yang melaju ke arah sekolahnya untuk dia barengi.

"Mas mas mas, boleh nebeng gak".

"Boleh mas, tapi aku sekolah di SMA 2, kamu sekolah mana mas?".

"Aku STM mas".

"Wah gimana, nanti masnya gimana...?".

"Gak apa-apa mas, nanti selanjutnya aku jalan kaki saja. Itu udah makasih banget sama masnya."

Karena terlalu pagi, Raka tidak berjumpa gadis SMEA yang disukainya kemarin.

"Aku tidak boleh menyerah". Kata Raka

Besoknya lagi Raka rela menunggu cewek itu datang, dia duduk di trotoar persimpangan sekolahan.

"Nah itu dia cewek yang kutunggu-tunggu."

Jantung Raka bervibrasi lebih keras sampai menggetarkan dada. Dia begitu malu, semua rencananya hancur detik itu juga. Harapannya..... Memudar oleh kecanggungannya.

Tapiii... Gadis itu melempar senyuman kepada Raka, dengan kepala dianggukan menandakan salam sapaan kepada Raka.

Waktu berhenti seketika itu bagi Raka, berkecamuk dalam perasaannya, "benarkah gadis itu juga suka sama aku".

Malam hari di rumah, di kamar sendiri merebah dalam kenestapaan. Pikirannya kalut, berkecamuk tidak karuan. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam, tapi ia tidak lekas tidur juga. Masih memikirkan gadis itu.

"Aku lihat bet seragam cewek itu kelas III, artinya sebentar lagi dia lulus dan sebentar lagi aku juga magang, itu artinya aku tidak punya waktu banyak untuk kenalan sama dia. Atau, aku bakal kehilangannya." Gerutu Raka

Besoknya dia mencatat nomer WA-nya sendiri di kertas sobekan, untuk diberikan ke gadis itu. Cara ini tidak begitu memukul rasa malunya, tanpa banyak kata.| Cerpen Cinta Kisah Cintaku Yang Long Distance Relationship 

Raka menyodorkan kertas itu.

"Mbak ini nomer WA-ku, aku pengen kenal sama mbak. Nanti tolong mbak hubungin ya!".

Raka sangat lega, senyumnya mereka puas. Tinggal menunggu pesan WA dari cewek itu.

"Kalau dia hubungin aku, artinya dia juga pengen kenal sama aku. Kalau tidak berarti cukup sampai di sini saja."

Malamnya yang ditunggu-tunggu datang juga.

"Mas." Pesan tidak dikenal masuk ke WA Raka.

"Iya, ini siapa?"

"Cewek yang tadi mas kasih nomer."

"Oh iya. Hehe. Maap sudah lama aku pengen kenal mbak. Tapi aku malu mbak, nggak pede".

"Ooow, sama mas. Hehe. Maksudnya kenapa harus malu?. Nama mas siapa?".

"Raka. Mbak sendiri siapa namanya?".

"Miasih. Panggil Asih saja mas:)".

Tak lama, Raka dan Miasih sudah berpacaran. Namun mereka jarang ketemu. Hanya lewat WhatsApp mereka bisa bermesraan dalam jarak jauh.

***

Sudah sebulan menjalani ikatan kasih. Mereka berdua terlibat pertengkaran yang membuat Raka harus menemui Asih untuk menyelesaikan masalah mereka berdua. Raka mengapeli ke rumah Asih.

Sesampai di rumah Asih.

"Silahkan mas duduk. Di depan saja ndak apa-apa kan?".

"Oh! Gakpapa santai saja".

"Begini Asih, sebenarnya apa sih arti penyelesaian dari pertengkaran kita. Maksudku begini, jika akhirnya kalau Asih sendiri tidak menerima aku apa adanya. Apalah artinya kalau kita sekedar saling menyayangi. Ya Sih, keadaanku pas-pasan. Aku saja kalau sekolah nebeng tetanggaku". Kata Raka

"Lha emang motornya kemana?"

"Yaaa aku tidak punya motor. Cuma ada sepeda ontel saja di rumah. Ini saja aku pinjem Paklik.

"Oh, iya mas pakai saja sepeda ontelnya di rumah. Ndak usah malu-malu. Biar banyak yang pakai motor, yang penting mas ndak ngerepotin tetangga mas. Mas masih mending punya sepeda ontel. Aku malah belum punya. Nanti kalau sudah kerja kan bisa beli sendiri."

"Iya deh, besok bawa sepeda sendiri hehehe. Terimakasih ya atas pengertiannya. Aku bangga punya Asih yang bisa men-support-ku.

"Besok jemput aku ya mas, Kita berangkat bareng".

"Siap Asih sayang".

Mereka berdua masih memiliki momen langka itu. Tidak lama kemudian mereka sudah LDR-an, karena Raka sudah magang di luar kota. | Cerpen Cinta Kisah Cintaku Yang Long Distance Relationship