Kisah Cintaku Tak Semanis Buah Ceri Part 3

Hari itu hari pertama ujian kenaikan kelas tiga di sekolah Mia. Mia dengan ceria pergi sekolah, di antarkan oleh bapaknya yang juga akan berangkat bekerja. Bapaknya seorang guru di sebuah Madrasah Ibtidaiyah, berangkat mengajar seperti biasa. | Cerpen Cinta Kisah Cintaku Tak Semanis Buah Ceri Part 3

Tidak ada tanda-tanda akan terjadi hal buruk pada bapaknya itu, setelah menurunkan Mia di depan sekolah, bapaknya berpamitan seperti biasa kepada Mia. Namun baru beberapa langkah Mia memasuki gerbang sekolah, tiba-tiba terdengar bunyi benturan yang cukup keras dari arah luar.

Segera seluruh orang yang ada di sekitar situ menghampiri tempat asal bunyi tersebut. Dan ternyata bunyi nyaring tersebut adalah suara sebuah sepeda motor yang di tabrak oleh sebuah mobil mewah yang di kendarai ugal-ugalan oleh seorang anak SMA. Mia terkejut setelah melihat apa yang terjadi, dan seketika berlari menghampiri ke arah korban kecelakaan itu yang tak lain adalah bapaknya sendiri.

"Bapak....bapaaak,"panggil Mia sambil menangis berusaha membangunkan bapaknya yang tergeletak bersimbah darah di atas aspal.

Melihat bapaknya yang masih menggerakkan tangannya, Mia pun meminta tolong kepada orang-orang yang memperhatikannya namun tidak ada yang bergerak membantu.

"Paaaak ..., tolong bapak saya pak. Tolong mas...,bawa bapak saya kerumah sakit," ucap Mia mengiba.

Melihat orang-orang yg tidak merespon permintaannya, dia pun berteriak lagi.

"Paaak saya mohon...,tolong bapak saya."

Mendengar teriakan Mia itu, beberapa orang maju memberanikan diri menolong. Ada yang berusaha menyetop mobil yang lewat, namun tidak ada ada yang mau, ada juga yang menelpon ambulans. Ada juga seorang perempuan muda berbaju perawat yang juga melihat kejadian itu mencoba memberi pertolongan pertama, namun semua sudah terlambat, qodarullah telah berlaku, seketika pandangan Mia gelap dan diapun ikut tak sadarkan diri.

Saat Mia terbangun, dan menyadari apa yang terjadi sebelumnya, dengan segera dia bangun dan berlari ke arah luar. Di lihatnya di ruang tamu sudah banyak orang berkumpul mengurusi jasad bapaknya. Diapun segera berlari mendatangi jasad yang sudah di bungkus kain kafan dan menangis memanggil-manggil bapaknya.

"Bapaak....bapak...
Jangan tinggalin Mia sama ibu pak, Mia masih perlu bapak,"teriak Mia sambil sesenggukan.

Orang-orang yang melihat adegan mengharukan itu pun ikut menitikkan air mata. Sebuah pelukan dari belakang menahan. | Cerpen Cinta Kisah Cintaku Tak Semanis Buah Ceri Part 3
- Bersambung -