Tut ... tut ... tut ... | Cerpen Sedih Kisah Cinta 2 Insan Namun Berujung Maut
Kereta api mulai berbunyi. Semua orang yang tinggal tak jauh dari area perlintasan sudah mengetahui cerita kereta itu. Dua tahun sudah kereta tak pernah beroperasi. Namun selalu melaju tepat jam 01.00 malam tanpa satu penumpang pun di dalamnya. Tanpa ada yang memandunya.
Sebagai warga baru yang tinggal tak jauh dari perlintasan itu, aku baru mengetahui tentang cerita mistis di daerah tersebut.
Salah satu warga yang dulunya menjadi saksi mata dan menjadi sahabat korban bersedia bercerita padaku. Konon, dua tahun yang lalu terdapat percintaan yang dramatis dan berakhir tragis antara Rudi dan Zahra.
****
Waktu itu, sore hari di perlintasan kereta.
"Zahra! Aku bersumpah demi apa pun itu! Aku tak pernah mencintai perempuan-perempuan itu. Aku hanya untuk main-main sama mereka." Rudi berteriak dan berlari mengejar Zahra yang baru saja memergokinya sedang berselingkuh.
"Berhenti! Jangan mengejarku lagi! Aku sudah tidak percaya lagi dengan semua yang kamu katakan. Pergi!" Zahra terus berlari dan menangis di tepian kereta.
"Tidak, Ra. Aku tidak bermaksud begitu. Aku hanya mencintaimu. Hanya kamu!" Rudi berlari tergopoh-gopoh.
"Sudah beberapa kali kamu menyelingkuhiku, tiap kali itu juga aku memaafkanmu. Sekarang sudah tidak lagi, Rud! Kamu bahkan merangkul mesra perempuan itu dihadapanku. Kupikir kamu sudah berubah, nyatanya aku salah. Kamu pecundang! Kamu penghianat! Aku membencimu!"
"Zahra! Berhenti, Sayang! Berhenti sekarang!" Rudi menghela napas panjang dan berhenti berlari.
"Aku kecewa padamu, Rud. Kamu selalu beralasan sibuk saat aku ingin menemuimu. Kamu juga lupa bahwa hari ini merupakan ulang tahunku. Kamu bahkan tidak mengucapkan selamat atau apa pun itu. Kamu sibuk dengan perempuan lain." Zahra berlari gontai dan terus meracau.
"Zahra! Aku ingin memberikan lima tangkai bunga mawar ini padamu. Lima tangkai yang melambangkan lima tahun perjalanan cinta kita." Rudi berucap pelan dan berjalan mengiringi langkah Zahra yang sudah berlari jauh meninggalkannya.
"Aku membencimu, Rud! Aku benci!" Zahra terus mengulang-ulang kalimat itu.
"Zahra! Dia itu sepupuku yang baru datang dari luar kota dan menginap beberapa malam di rumahku. Dia juga yang memilihkan cincin ini untukku melamarmu. Aku sangat mencintaimu, Ra." Rudi berucap pelan berharap Zahra mendengarnya dari kejauhan.
Tut ... tut ... tut ...
Kereta api semakin mendekat. Zahra yang mendengar bunyi kereta sedang melaju itu sontak membalikkan badan dan menoleh ke belakang.
"Rudiii ...! Menyingkir, cepat ...! Menyingkir sekarang juga!" Zahra berteriak sekuat tenaga yang ada. Berharap Rudi mau menurutinya.
Bruk ...
Rudi tertabrak kereta dengan lima tangkai bunga mawar yang terbungkus rapi di tangan kanannya. Kotak berwarna merah di tangan kirinya terlempar jauh. | Cerpen Sedih Kisah Cinta 2 Insan Namun Berujung Maut
Seketika itu juga darah segar berhambur di area itu, mengucur deras di perlintasan kereta.
"Rudiii ... aku juga mencintaimu! Aku tak bisa hidup tanpamu! Jangan tinggalkan aku!" Zahra berteriak dan berlari menuju ke arah Rudi yang bersimbah darah.
Air mata keluar bercucuran dari kedua belah mata Zahra yang menyaksikan sendiri peristiwa tragis yang baru dialami oleh kekasihnya.
Zahra meraung menangis dan mengacak-acak rambutnya. Lalu matanya tertuju kepada kotak berwarna merah yang tidak terlalu jauh dari jasad Rudi. Dibukanya kotak itu, terlihat sebuah surat dan kotak kecil berwarna merah berbentuk hati.
'Sayangku, Zahra!'
Lima tangkai bunga mawar kurangkai apik sebagai tanda lima tahun sudah perjalanan cinta kita yang penuh lika-liku ...
Sebuah kotak kecil berbentuk hati yang berisi satu cincin telah kusiapkan khusus untukmu ...
Sebuah kotak kecil berbentuk hati yang berisi satu cincin telah kusiapkan khusus untukmu ...
Hari ini merupakan hari kelahiranmu, tepat di hari ini aku ingin menyatakan keseriusanku padamu ...
Mau kah kamu menikah denganku?'
"Aku mau menikah denganmu, Rud! Aku mau." Zahra berteriak di depan jenazah kekasihnya.
Orang sekitar yang menyaksikan peristiwa tragis itu hanya memandang. Bingung dan kaget.
****
Cukup lama menunggu, akhirnya mobil ambulan datang tepat pukul 11.00 malam.
Tak jauh dari kecelakaan yang merenggut nyawa Rudi, mobil ambulan oleng saat melintasi jalan terjal. Mobil jatuh ke bawah. Semua yang berada di dalam mobil itu dinyatakan tewas, termasuk Zahra yang menemani jenazah kekasihnya, Rudi.
Semua orang sekitar yang menyaksikan kejadian beruntun hari itu terlihat histeris dan panik. Itu merupakan kejadian pertama yang pernah ada di daerah tersebut.
Beberapa jam orang-orang mencari semua jenazah. Akhirnya tepat pukul 01.00 malam, jenazah Rudi dan Zahra ditemukan dengan kondisi saling menggenggam tangan keduanya.
Setelah beberapa tahun berlalu, kejadian itu terus dikenang dan menjadi misteri yang tak kan pernah dapat dilupakan oleh orang-orang yang menyaksikannya. Mereka trauma, sebagian memilih pindah rumah. Tak tahan dengan kondisi mencekam yang terjadi tiap malam.
Tak jarang orang-orang yang bertempat tinggal di daerah itu mendengar suara rintihan perempuan yang sedang menangis. Suara itu terdengar menyayat hati. Rintihan yang dapat membuat badan menjadi panas, kadang dingin disertai keringat. Bunyi ambulan yang sedang melintas dan bunyi kereta api yang melaju pelan setiap pukul 01.00 malam. Beberapa di antara mereka bahkan pernah melihat penampakan Rudi dan Zahra berjalan di perlintasan kereta. Lalu sosok mereka hilang bersamaan dengan melintasnya kereta api. | Cerpen Sedih Kisah Cinta 2 Insan Namun Berujung Maut