Kirimkan Jodoh Sejati Hanya Untuk Arushi Part 3

Sepanjang perjalanan gadis di jok belakang Erdogan hanya diam. Bibirnya sama sekali tidak bergerak. Kadang dia menghela napas berat. | Cerpen Cinta Kirimkan Jodoh Sejati Hanya Untuk Arushi Part 3

Lalu kembali menatap ke luar kaca dengan pandangan datar. Samar, mata gadis itu bersaput airmata. Tapi, buru-buru diusapnya kasar. Barangkali untuk menunjukan bahwa dia tidak cengeng apalagi sensitif pada prolem kehidupan.

"Rudra di belakang. Kamu mau ikut dia?" tanya Erdogan untuk memecah kesunyian antara mereka. Sejak tadi mobil berwarna hitam di belakangnya selalu mengikuti ke arah mana mereka menempuh jalan. Pasalnya, ia tahu kalau kantor mereka tak sejalur dengan tempat Arushi bekerja.

"Nggak usah. Aku jadi ngerepotin Kak Erdogan juga, ya?" Arushi bertanya hati-hati. Takut bila lelaki bertubuh menjulang dengan rambut dikuncir itu merasa direpotkan.

Sudut bibir Erdogan terangkat. Menampakkan senyum datar tanpa ekspresi ketulusan. "Apa aku sejahat itu?" Pertanyaan bernada normal dan tegas.

Mendadak Arushi menyesal. Seharusnya tadi dia tidak perlu nebeng dengan pria kaku seperti Erdogan. Bicaranya agak dingin. Kepada siapa pun sepertinya jarang tersenyum.

"Berantem sama Adiba?" Erdogan melempar pertanyaan lagi. Ragu.

Masih hening. Arushi sekadar menatap Erdogan sekilas dan menoleh lagi. Memperhatikan jalanan yang mereka lewati. Beban tak kasak mata seolah tengah menindas bahunya. Justru itu paling menyedihkan. Ditambah satu mobil dengan pria tanpa "warna" ini, hatinya semakin pilu.

"Aku pernah bilang, 'kamu nggak perlu ambil hati sama perkataan seseorang.' Kenapa nggak dengerin coba? Jangan cengeng. Eh, kamu nangis tiap hari," tukas Erdogan intens. Nadanya seolah menuduh.

"Aku nggak berantem sama Kak Adiba," Arushi menyahut singkat. "Aku mau turun di sini aja, Kak." Itu karena ia sudah merasa pengap meski baru beberapa menit di dalam mobil Erdogan.

"Nggak boleh tururin kamu di tengah jalan," kata Erdogan sekenanya.

Arushi melongo. Tumben banget Erdogan berniat mengantar sampai toko. Kemarin-kemarin ia disuruh turun di persimpangan yang sepi angkot atau kendaraan. Sekarang malah bersedia tanpa diminta.

"Ada Adiba di belakang," Erdogan memberi tahu karena melihat Arushi ingin mengajukan sesuatu lagi. "Nggak enak. Dia pasti mikir kalo aku udah tega sama adiknya yang cengeng ini."

Apa Erdogan meledek? Nadanya terkesan kaku di telinga Arushi. Terserah pria itu mau bicara, tapi semua nada dalam penuturannya dingin sekali.  | Cerpen Cinta Kirimkan Jodoh Sejati Hanya Untuk Arushi Part 3

"Turun!" perintah Erdogan begitu tiba di sebuah jajaran ruko-ruko besar tak jauh dari taman kota. Ia sengaja mengerem mendadak hingga badan Arushi menambrak jok depan sambil memegang keningnya. Meringis.

Dengan gerakan ligat, Arushi pintu dan keluar. Diempaskan pintu mobil Erdogan kuat-kuat. Menatap Erdogan yang tampak puas mengerjainya. Lantas Arushi pergi tanpa mengucapkan terima kasih terlebih dulu. Salah Erdogan karena tidak punya peri kemanusiaan.

"Kamu nggak bilang makasih, Arushi?" Ia berteriak seraya mengamati gadis berkerudung abu-abu itu berjalan tergesa. Tak mau menoleh ke arahnya. Berwajah masam.
.
Sebenarnya Erdogan bisa menduga. Adiba dan Arushi selalu akur. Bahkan tak pernah bertengkar. Keduanya saling mengalah untuk satu sama lain. Tapi, Tante Mira. Hingga kini dia sendiri bingung, kenapa Tante Mira caranya menyayangi Arushi berbeda. Terhadap Adiba, wanita itu jarang protes pada setiap hal yang dilakukan. Sedangkan Arushi telat pulang kerja selalu dikomplain.

"Gimana?" Rudra teringat sesuatu, "kamu udah bilang ke Arushi soal yang kemarin? Terus dia jawab apa?" Ia begitu antusias menunggu jawaban Adiba perihal penawarannya agar Arushi pindah kerja ke kantor.

"Dia nggak mau. Arushi merasa belum pantas dapat posisi jadi sekretaris dengan ijazah yang dia punya," jawab Adiba menjelaskan.

Perlahan keantusiaan Rudra pudar. Kembali tenang. "Aku udah mau bantu biaya dia kalau melanjutkan kuliah. Kenapa Arushi nggak mau?"

Putus asa. Bagaimana caranya supaya Arushi mau resign dari pekerjaan menjaga toko boneka dengan penghasilan tak seberapa? Rudra bingung. Adiba menemukan sesuatu berdasarkan gurat pria di sampingnya. Sebuah ketidakberdayaan. Yang lebih menakjubkan Adiba dan kali ini baru diketahui alasan pemberhentian Sekretaris Rudra. Apa karena dia bermimat menaruh Arushi dalam posisi itu? Tapi untuk apa?

"Kamu ... memberhentikan Kiara karena mau merekrut Arushi?" Adiba bertanya pelan. Memastikan perkiraannya.

Seketika Rudra menoleh, menatap Adiba. Lama. Gadis berambut lurus serta bermata bundar itu menunggu. Buru-buru Rudra memalingkan muka. Semua yang sudah lama dijalin akan hancur kalau begini.

"Bukan karena Arushi," sangkalnya pendek.

"Kamu suka perempuan berhijab?" Adiba sendiri terkejut bisa seberani itu mempertanyakan tipe wanita idaman Rudra. | Cerpen Cinta Kirimkan Jodoh Sejati Hanya Untuk Arushi Part 3

Begitu pun Rudra yang tampak tercengang mendapati pengajuan demikian.