Kamu Bagaikan Pesona Pelangi Di Ujung Senja Part 5



Kerasnya usaha Vania tidak juga mampu meluluhkan hati reza, lelaki itu terus sibuk dengan dunianya sendiri, pergi pagi pulang tengah malam dan hampir selalu dengan keadaan mabuk.

Vania menoleh figura besar tepat dihadapannya di dalam figura nampak sepasang suami istri berdiri lengkap dengan kebaya dan jas, sang wanita nampak cantik tanpa polesan make up dan sang pria berdiri gagah walau tanpa senyum di bibirnya seolah-olah mereka adalah pasangan yang saling melengkapi, sayangnya itu hanya sebuah figura dan tidak terjadi di dunia nyata Vania bahkan suaminya tidak pernah menganggap dirinya ada.

Vania merasa usahanya sia-sia, semua yang ia lakukan untuk Reza tidak ada artinya. Vania bangkit dari duduknya pergi ke kamar mencari secarik kertas dan ditulisnya sebuah memo.

"Hubungi aku jika mas butuh" kertas itu di tempel di dinding kulkas Vania berharap dengan kepergiannya, Reza bisa merasakan kehilangannya. | Cerpen Cinta Kamu Bagaikan Pesona Pelangi Di Ujung Senja Part 5

Rumah orang tua Reza menjadi satu-satunya tempat ia kembali mengingat dirinya tak lagi memiliki tempat untuk pulang, Vania memasukkan beberapa baju yang ia miliki kedalam tas ransel miliknya dipandangi baju-baju itu satu persatu " bahkan setelah menikah pun baju ku tidak bertambah" gumamnya dalam hati. Tidak membutuhkan waktu lama untuk mengemasi barang-barang nya wanita itu mulai melangkah pergi.

Langkah kaki Vania terhenti di teras depan rumah, bayangan ibunya seolah datang, semua kata-kata ibunya hadir di telinganya, janji-janji Vania kepada sang ibu terngiang-ngiang kembali dan bening-bening disudut mata Vania tumpah tanpa komando, mengalir deras menusuk ke jantung seketika itu lututnya lemas ia terduduk di lantai, hatinya sakit dan entah apa yang terasa sangat menyakitkan di batinnya, wanita itu menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan dan menangis sejadi-jadinyadan vania mulai memukul-mukul dadanya.

"Kenapa sesakit ini, bahkan pergi saja aku tidak mampu? Inikah karma? Kenapa harus dari dia? orang yang harus aku cintai tapi tidak membalas?" lirih suara wanita itu menyayat hati siapapun yang mendengarnya.

"Kak Nia?" Seseorang datang memanggil nama wanita muda itu.
" Rendy?" Suara Vania tercekat melihat orang yang ada didepannya, Vania langsung lari kedalam pelukannya, memeluknya erat seperti seorang anak yang ingin mengadu kepada ayahnya.

" Kak Nia kenapa?" Rendy mengalihkan pandangannya ke arah Reza dan Seno seolah meminta jawaban atas semua yang ada didepan matanya.

"Kamu kenal Vania, ren? Seno membalas tatapan Rendy.

"Aku adik papa kak Nia" Rendy membalas pertanyaan Seno tanpa melepas pelukan vania.

Sontak Reza kaget bukan kepalang, lelaki itu mulai salah tingkah, tanpa sadar Reza mundur kebelakang, kakinya perlahan berhenti bergerak, malu yang amat besar sedang ditanggungnya.

Seno yang melihat Reza tertunduk seakan tahu isi hati Reza, Seno membantu Vania berdiri dan mempersilahkan Rendy masuk, Vania seolah tidak ingin melepaskan pelukannya dari Rendy tapi rendi mencoba melepaskannya diangkatnya dagu Vania lalu dipandangi mata Vania yang bengkak dan tubuh wanita itu yang jauh lebih kurus dari yang terakhir kali ia melihat nya.

" Kak Nia kenapa?" Rendy kembali melontarkan pertanyaan yang sama namun yang ditanya tidak menjawab hanya mampu menggelengkan kepala tanpa sebuah kata pun keluar dari mulutnya.

" Kak Nia istirahat dulu ya!" Nanti kita ngobrol lagi." Rendy memberikan isyarat kepada Seno, Reza yang paham akan isyarat tersebut lalu bangkit membopong Vania kedalam kamar.

"Reza suaminya kak Nia?" Rendy langsung mencecar pertanyaan kepada Seno.

"Iya, Vania istrinya Reza, Lo sebaiknya istirahat disini dulu deh ren besok Lo tanyain aja semuanya sama reza gua mau pulang dulu, biar gua Anter Lo ke kamar tamu" Seno mengalihkan pembicaraan Rendy tentang Vania dan mempersilahkan Rendi beristirahat.

Rendi pun memutuskan menginap dirumah reza, rasa penasaran yag begitu besar tentang Reza dan keponakannya berputar-putar dikepalanya. Kenapa Vania bisa bersama Reza?

Bukankah Vania menjalin hubungan dengan Adam? Kenapa Vania bisa menangis sampai histeris begitu? Semua pertanyaan yang membuat Rendy tidak bisa tidur memikirkan nasib ponaanya yang sudah dianggap kakak kandung sendiri yang harus ia jaga. | Cerpen Cinta Kamu Bagaikan Pesona Pelangi Di Ujung Senja Part 5

- Bersambung -