Ternyata tidak ada siapa-siapa. Ruang tamu kosong... gelap mencekam. Suamiku berjalan perlahan menuju pintu depan. | Cerpen Misteri Jangan Bakar Terasi Saat Senja Di Kalimantan Part 2
Aku mengikuti di belakang sambil menjaga nyala lilin supaya tetap stabil.
Baru 2 langkah dia menoleh kepadaku, mengerenyitkan dahi sambil berkata.
"Jangan main-main nah dek, mati lampu ini"
Aku menjawab bingung "main-main apa yah?"
Dia hampir membuka mulut terlihat hendak mengatakan sesuatu. Lalu terdiam sambil tampak sedang mendengarkan sesuatu.
Lantas menatap ku kembali, kali ini raut wajahnya berubah kebingungan.
Lantas menatap ku kembali, kali ini raut wajahnya berubah kebingungan.
"Bukan kamu kah dek ?" Tanyanya galau...
"Apa yah? Apa sih ayah ini gak jelas lho, tadi katanya jangan main-main. "
Suamiku bergegas menuju ke pintu hendak memeriksa apakah pintu sudah terkunci atau belum.
Disamping pintu ruang tamu ada jendela yang berupa kaca seluruh dinding dan hanya ditutupi korden.
Ceklek... terdengar suara kunci diputar suamiku.
"Pantes dek, pintu belum dikunci nah" katanya sambil bersungut-sungut.
Lantas entah angin darimana tiba-tiba korden jendela tersibak.
Suamiku terdiam mematung, tak bergerak dan tak bersuara sama sekali. Matanya tertuju tanpa berkedip ke arah jendela kaca yang tersibak kordennya.
Aku berusaha mengikuti arah pandangannya dan tak melihat apa-apa.
Lantas aku guncang tubuhnya.
"Ayah sudahkah kunci pintunya... ayo sudah nah balik ke kamar"
Suamiku tersentak tampak terkejut, memandangiku sejenak lantas menarik tanganku masuk kekamar. Masuk kelambu.
Sementara lilin di taruh di lantai dekat pintu kamar, agak jauh dari kelambu.
Sembari memeluknya aku perhatikan suamiku tampak melamun.
"Kenapa yah?" Tanyaku perlahan.
"Kamu dengar gak tadi? Kamu liat gak tadi diluar jendela ?"
Aku bingung karena emang ngerasa ga ada liat apa-apa dan ga dengar suara apapun.
"Gak ada yah... kenapa emang?" Tanyaku penasaran campur takut.
"Ya udah gpp, besok aja ayah ceritakan. Klo sekarang nanti kamu takut, ayo tidur sudah"
Dan kami pun tertidur tanpa butuh waktu lama.
Sekian jam berselang. Aku terbangun kegerahan maklum mati lampu.
Aku pandangi kipas angin di pojok kamar sembari berharap lampu nyala lagi karena panaaaasssss.
Tiba-tiba aku dengar suara dari arah dapur.
Aku menoleh ke arah suamiku... Dia tertidur pulas sekali... ditambah ngoroknya bikin aku ga tega membangunkan.
Aku bebacaan terus menerus apa aja yang aku bisa... surat pendek, ayat kursi, apa ajalah.
Lantas di keremangan malam karena lilin yang makin pendek ditambah angin sepoi-sepoi yang tiba-tiba hadir entah darimana.
Aku menyaksikan seorang wanita bergaun putih semata kaki , berambut panjang sepinggang dengan wajah yang tak jelas karena temaramnya cahaya lilin.
Melayang dari arah dapur lantas masuk ke kamar... berusaha menggapai kelambu.
Aku berteriak histeris sambil memukuli badan suamiku, memeluknya sambil menangis.
Suamiku terbangun tergeragap.
" Aaa paaa... kenapa dek ? Lho kamu kenapa ?"
Aku menunjuk ke arah luar kelambu.
Ga bisa ngomong saking shocknya.
Suamiku bingung lantas melihat ke arah yang aku tunjuk.
"Ga ada apa2 dek" "Udah tidur aja lagi, bawa bebacaan aja" Lantas memeluk aku lagi sambil berusaha menenangkan. | Cerpen Misteri Jangan Bakar Terasi Saat Senja Di Kalimantan Part 2
Adapun aku ga berani buka mata hingga akhirnya jatuh tertidur.
- Bersambung -