Waktu itu tengah malam dan mendadak mati lampu. Rumah yang aku tinggali adalah rumah panggung dengan sungai dan hutan dibelakang rumah. | Cerpen Misteri Jangan Bakar Terasi Saat Senja Di Kalimantan
Di kanan kiri rumah masih banyak pepohonan buah elai, buah langsat, buah rambutan dan sawit... sementara rumah tetangga terdekat masih berjarak 300-500 meter.
Aku terbangun dan meraba samping ku... kosong.
Dalam hati berfikir kemanakah suamiku?
Dalam kegelapan aku meraba dan beranjak keluar dari kelambu.
Sekilas aku ambil korek gas dan bermodal cahaya api yang tak seberapa bergegas keluar kamar karena kebetulan rasa ingin buang air kecil.
Rumah panggung itu masih desain lama yang ruang tamu dan dapur nya luas untuk orang selamatan sementara kamar mandi nya diujung dapur.
Melewati ruang tamu aku melihat suamiku berdiri mengenakan kaos putih.
Ayah... yah... Panggilku.
Dia tidak menyahut, ah mungkin sedang merokok sambil main game di hp fikirku sambil bergegas ke kamar mandi...
Melewati dapur aku mendengar suara air berkecipak di kamar mandi.
Deg jantung ku rasa berhenti sekejap.
Kami cuma berdua dirumah itu.
Lantas siapa di kamar mandi ????
Seingatku saat itu aku masih hamil muda.
Jalan 3 bulan kalo gak salah.
Jalan 3 bulan kalo gak salah.
Dalam kepanikan dan ketakutan sementara api dari korek gas mulai terasa panas dijemariku.
Aku berusaha mengingat-ingat dimana terakhir kali aku letakkan lilin... ternyata diatas pintu dapur.
Aku berusaha mengingat-ingat dimana terakhir kali aku letakkan lilin... ternyata diatas pintu dapur.
Aku berbalik setengah berlari menggapai lilin dan segera menyalakannya bertepatan dengan pintu kamar mandi dibuka....
Nafas ku tertahan sejenak....
Ternyata....
Suamiku keluar sambil mengancingkan celana.
Aku tertegun lantas menyapanya.
"Yah... Ayah..."
"Yaaaa " jawabnya... "kenapa dek ?"
"Lho bukannya kamu tadi diruang tamu lagi merokok sambil main hp ????"
Aq bertanya sambil tak habis fikir.
Kok cepat betul dia mendahului aq ke kamar mandi ya ?
Kok cepat betul dia mendahului aq ke kamar mandi ya ?
"Mana ada... orang pas aku lagi buang air besar tiba-tiba mati lampu... untung kamu datang bawa lilin" katanya lagi.
Waduh jadi tadi siapakah? Fikirku ketakutan.
Aku memaksanya menungguku buang air kecil lantas sama2 kembali ke kamar.
Usai buang air kecil.
Baru saja keluar dari kamar mandi, aq mendengar suara anak ayam... nyaring suaranya.
Baru saja keluar dari kamar mandi, aq mendengar suara anak ayam... nyaring suaranya.
Aku pandangi suamiku.
"Kamu dengar yah?"
Tanyaku
Tanyaku
"Iya... ayam sebelah kali" jawabnya cuek
Tak lama suara anak ayam itu perlahan berubah jadi lamat2... pelan tapi terasa dekat....
Whuaaaaa....
Aku langsung menggandeng suamiku lantas setengah berlari menariknya masuk kembali ke dapur.
Sambil menutup pintu dapur dan mengganjalnya dengan kayu yang dipasang melintang di tengah pintu (suduk lawang) suamiku mengomel.
"Kamu tu lagi hamil muda dek jangan lari-lari"
Aku mengiyakan sambil berfikir.
Tetangga jauh semua.
Trus ga ada yang pelihara ayam.
Kalo pun ada malam gini pasti dah pada tidur semua... ayam kan rabun senja.
Tetangga jauh semua.
Trus ga ada yang pelihara ayam.
Kalo pun ada malam gini pasti dah pada tidur semua... ayam kan rabun senja.
Sontak teringat ceritanya mamakku, katanya suara anak ayam pertanda kehadiran miss kunti (sengaja disingkat soalnya aku takut klo menyebut namanya... hiiiyyyy)
Kalo suaranya nyaring berarti doi masih jauh.
Nah kalo suara tuh anak ayam lamat-lamat pelan terdengar seolah dari jauh... naaaaaa itu artinya doi dekat-dekat kita aja.
Nah kalo suara tuh anak ayam lamat-lamat pelan terdengar seolah dari jauh... naaaaaa itu artinya doi dekat-dekat kita aja.
Whuaaaaa aku merinding disko... makin ketakutan... makin erat aku genggam tangan suamiku.
Keluar dari dapur melewati ruang tamu aku tunjuk tempat dimana aku melihat sosok yang aku kira suamiku tadi.
"Tadi aku liat kamu berdiri disitu nah yah" ujarku sambil makin keras mencengkeram lengan suamiku.
Keringat dingin deras bercucuran...
"Salah liat kali kamu dek"
Aku ngotot... "beneran kok... ada temen mu kali datang "
"Ah gak mungkin sudah malam gini" Tapi suamiku tetap beranjak ke arah ruang tamu, berniat memeriksa pintu dan jendela. Sementara aku cuma ingin berlari masuk ke kamar dan masuk kelambu... cari aman. Cahaya hanya berasal dari sebatang lilin. | Cerpen Misteri Jangan Bakar Terasi Saat Senja Di Kalimantan
Terpaksa aku mengikuti langkah suamiku ke arah ruang tamu.
Dan ternyataaaaaaa....
- Bersambung -