Hidayah Membayar Tagihan Pinjaman Orangtua Ku Part 2



Aku pulang dengan hati senang.

Lalu memberitahukan kepada kedua orang tua ku bahwa besok aku akan pergi keluar kota untuk bekerja bersama Lena kawanku. | Cerpen Motivasi Hidayah Membayar Tagihan Pinjaman Orangtua Ku Part 2

Orangtua ku bertanya aku akan bekerja apa? Aku jawab tidak tahu yang pastinya pekerjaan ini kata Lena bisa menutup tagihan hutang renternir tersebut.

Uang gaji dan pinjaman dari keluarga serta sahabat aq kumpulkan didepan orang tua ku. Lalu menyerahkan nya kepada ibuku sambil memintanya untuk disimpan dan menunggu aku mencari tambahannya agar cukup melunasi hutang renternir itu. Aku sempat mengambil sebagian uang untuk ongkos perjalananku besok.

Keesokan harinya kami berdua pergi ke terminal Bis. Lena membayar semua ongkos perjalanan ku sehingga uangku utuh. Tujuan kami ke kota B. Aku begitu bersemangat. Memasuki kota B aku terkesima menatap keindahan kota tersebut. Aku baru pertama kali ini ke kota B. Kami stop di terminal bis lantas melanjutkan naik taksi.

Sepanjang perjalanan aku terus bertanya kepada Lena. Pekerjaan apa yang nantinya akan aku lakukan di kota ini ? Lena tidak menjawab pertanyaanku , dia hanya meminta ku tenang dan nanti akan tau sendiri. Taksi berhenti di pelabuhan. Kami lalu mencari makan di warung sekitar Pelabuhan. Lagi-lagi Lena yang membayar makanan ku. Praktis keseluruhan uangku utuh sejak aku berangkat dari kotaku karena semua biaya dan ongkos perjalanan dibayarkan oleh Lena.

Kami menunggu cukup lama di pelabuhan. Aku menanyakan apa yang kami tunggu. Lena bilang dia ada perlu dengan seseorang dan berjanji akan menemuinya disini. Sekitar setengah jam kami menunggu. Lalu seorang lelaki datang dan menyapa Lena dan aku. Aku berusaha tersenyum dan bersikap ramah. Bagaimanapun juga aku berada di kota orang dan tidak ada yang aq kenal disini kecuali Lena.

Lena terlihat asyik mengobrol dengan lelaki itu. Aku hanya berdiri tidak jauh dari keduanya. Tak lama Lena memanggil ku lalu memintaku berjalan beriringan dengan nya mengikuti langkah lelaki itu. Kami berjalan perlahan di belakang lelaki itu.

Tidak jauh berjalan aku melihat ada sebuah speed boat terikat di sisi dermaga pelabuhan. Lena menunjuk speed boat itu lantas mengatakan bahwa kami akan naik itu. Aku bingung. Aku kira kami sudah sampai tujuan. Belum sempat aku bertanya Lena sudah menarik tanganku menaiki speedboat tersebut.

Sesaat terdengar suara berderu. Kami pun berangkat. Benakku dipenuhi pertanyaan aneka macam. Namun tak mungkin bertanya pada Lena di tengah suara speedboat yang begitu memekakkan telinga. Sekitar 30 menit sampai 1 jam perjalanan.

Di kejauhan kami melihat ada sebuah kapal besar sekali. Aku baru pertama kali ini melihat kapal sebesar itu. Dari atas kapal ada beberapa orang dengan pakaian kerja yang berupa terusan dan salah satu diantaranya melemparkan seutas tangga tali. | Cerpen Motivasi Hidayah Membayar Tagihan Pinjaman Orangtua Ku Part 2

Aku semakin bingung dan ketakutan. Lena mendorong tubuhku. Memberi ku isyarat agar memanjat tangga tali tersebut. Aku ketakutan tapi menurut saja.

Dengan susah payah aku berusaha menaiki tangga tali tersebut.... kapalnya benar-benar besar sehingga jarak yang harus ditempuh dengan memanjat itu rasanya sangat tinggi sekali.
Aku memanjat perlahan karena ketakutan. Terutama ketika menatap ke bawah. Terlihat speedboat itu kecil sekali kelihatannya. Aku terus berusaha memanjat.

Dan ketika akhirnya sampai di atas aku jatuhkan tubuhku di lantai kapal yang kotor. Aku tak perduli lagi. Tubuhku gemetaran dan lutut ku rasanya lemas sekali. Lena membantu ku berdiri lantas berteriak kepada petugas di kapal tersebut meminta agar dibawakan air minum untukku.

Setelah lebih tenang aku bertanya lagi pada Lena.
" apa yang kita lakukan disini ? Bukankah kamu bilang mau ajak aku bekerja tuk melunasi hutang renternir tersebut? "
Lena tersenyum lantas menjawab " Eka hutang renternir mu itu terlalu besar dengan waktu yg terlalu sedikit untuk mendapatkan nya. Maafkan aku mengajakmu kesini. Aku kira ini bisa membantumu mengumpulkan uang dalam jangka waktu singkat untuk membayar hutang tersebut"
" tapi pekerjaan macam apa yang ada di kapal sini Lena ? " cecar ku . Lena kembali tersenyum lantas mengatakan kalau nanti aku akan tahu sendiri.

Kami pergi ke sebuah ruangan dimana sudah ada banyak wanita lain yang berkumpul. Semua memandangku. Entah apa arti pandangan mereka. Lena mengajakku mandi dan berganti pakaian. Lantas bergabung dengan wanita lain yang ada disana sembari memperkenalkan ku sebagai sepupunya. Aku lebih banyak diam. Sesekali tersenyum dan berjabat tangan memperkenalkan diri. Lena mengobrol dengan mereka akrab sekali. Sepertinya mereka sudah kenal lama.

Aku hanya memperhatikan ruangan itu. Ada tv, meja dan kursi. Sementara kami semua duduk lesehan di karpet yg sudah disediakan. Bahkan aku lihat ada beberapa wanita yang tertidur sambil berselimut sarung Bali dan berbantalkan tas mereka masing-masing . Aku terus menerus bertanya dalam hatiku. Kapal apa ini ? Pekerjaan macam apa yang sudah dijanjikan Lena kepada ku?

Sedang asyik berfikir sendiri. Terdengar suara pintu dibuka. Lalu masuk lelaki separuh baya yang berbeda dengan lelaki di speedboat tadi. | Cerpen Motivasi Hidayah Membayar Tagihan Pinjaman Orangtua Ku Part 2

Dia memanggil Lena dengan logat bahasa yang aneh. Lena langsung berdiri dan menarik tanganku sembari berkata " ayo...... kamu sudah ditungguin tuh "

- Bersambung -