"BRENGSEK !! AGHRR ! SETAN ! BANGSAT KAMU MAS ! ".
Teriakku memecah kesunyian. Aku ngamuk sejadi-jadinya, meleparin setiap barang yang ada dihadapanku. Kamar kami hancur berantakan. | Cerpen Kehidupan Hanya Jejak Setapak Kelam Yang Berbekas Part 2
"Tok...tokkkk...tokkk". Pintu diketuk dari luar.
"Nak ada apa ? Buka pintunya nak". Ucap ibuku cemas.
" aghrrr,dasar setan ! Biadab !". Aku tetap berceloteh mengeluarkan sumpah serapah kepada mas Ray suamiku.
"Braakkkkk!!..". Pintu di dobrak ayahku. Ibu lasung mengahampiriku.
"Ada apa nak ?". Tanya ibuku cemas. Sambil menhapus air mataku.
" istighfar nak.. Istighfar.. Ayo nak . astaghfirullah hal'adzim... ". Sambil menangis ibu menuntunku.
" Dia jahat bu.. Jahat. Apa salahku ? Katakan padaku. Kenapa dia bersikap seperti itu kepadaku. Dia tidak bermoral. Biadab . husir setan itu dari rumah ini bu ..."
"Istighfar sayang.. Istigfar... Astaghfirullah hal'adzim..Laa illahaillawllah"
Makin pecah tangis ibuku .
"Aghhrrrrrr..." aku teriak sejadi-jadinya.
Makin pecah tangis ibuku .
"Aghhrrrrrr..." aku teriak sejadi-jadinya.
"Plakkkkk!!!" aku ditampar.
"....." Aku diam tampa kata.
"....." Aku diam tampa kata.
"Sadar nak. Ray sudah lama pergi !! . Berhenti terpuruk seperti ini.. Kembalilah menjadi Alycka putri kami yang penuh tawa !! Hentikan keterpurukkanmu .. Hentikan nak.. Sadarlah . berhenti memikirkan Ray. Kasihan dengan dirimu. Kau mesti disuntik. minum obat. Harus berapa lama lagi kau terpuruk seperti ini." Panjang lebar ibuku menasehatin. Aku masih dengan diam ku.
"Maafkan ibu nak, ibu tidak bermaksud menyakitkan mu. Ibu rela kau membalas tamparan ibu. Tapi ibu mohon sayang sadarlah ".
Lanjut ibuku. Dan aku masih tetap dengan diamku. Hanya menatap kosong . Memutar semua keindahan setiap hal yang terjadi kepadaku bersama mas Ray. Yang tidak pernah kusangka membuatku berurusan dengan jarum suntik, yang entah telah berapa banyak membuat lubang di sekujur tubuhku.
Lanjut ibuku. Dan aku masih tetap dengan diamku. Hanya menatap kosong . Memutar semua keindahan setiap hal yang terjadi kepadaku bersama mas Ray. Yang tidak pernah kusangka membuatku berurusan dengan jarum suntik, yang entah telah berapa banyak membuat lubang di sekujur tubuhku.
Ya, aku bisa kau sebut wanita yang ber-Tuhan tapi lemah iman . Sehingga akal ku terganggu hanya karena kepergian mas Ray bersama wanita itu. Wanita bercadar itu, yang terpancar keindahan dari binar matanya saja. Pantaslah jika mas Ray meninggalkan aku. Seorang wanita yang biasa-biasa saja . Yang baru hendak berproses hijrah. Wanita yang baru mencoba baik. Yang terus berharap Mas ray menjadi ladang surgaku.
" Ahhh.." Tapi enyahlah setiap mimpi itu. Lima belas anak ? Mengurus bersama ? . Ah sudahlah aku muak mengingat semua itu. Aku benci Mas Ray. Aku benci semua kenanganku bersamanya.
"Alycka ? Bener kan ini alycka ?. Masya Allah Al. Cantik banget Al kamu sekarang. Udah lama gak ketemu makin syar'i aja . Alhamdulillah muslimah bener ya sekarang ". Celoteh Intan temanku waktu SMA. Tidak sedikitpun ada responku. Aku hanya menatap nya kosong.
" Hey Al. Diam aj loh ditanyain . Apa kabar ? Ngapain disini cek kandungan ya ?. Mas Ray mana kok gak keliatan ? " Lanjutnya lagi. Mataku terbelalak mendengar intan menyebut mas Ray.
"Mas ray.. Mas ray... " ucapku lirih berkomat kamit menyebut nama mas Ray tidak terasa air mata mengalir dipipiku. Intan hanya bengong melihatku.
"Emang kenapa Al dengan mas Ray ?
Semua baik-baik aja kan ? "Timbal intan .
Semua baik-baik aja kan ? "Timbal intan .
" emm,maaf nak intan. Kita pamit dulu ya. Kita lagi buru-buru . Assalammualaikum ". Ucap ibuku, sambil mendorong kursi rodaku dan beranjak pergi meninggalkan intan dengan puluhan pertanyaannya yang tidak satu pun dapat jawaban dariku atau pun ibuku.
Hahh malang sekali bukan ? Iya beginilah nasibku. Wanita hamil yang gila selepas kepergian laki-laki brengsek itu! Mas Ray. | Cerpen Kehidupan Hanya Jejak Setapak Kelam Yang Berbekas Part 2
- Bersambung -