"Kenapa Allah acapkali mendatangkan dia yang bukan takdir ku ?. Yang pada akhirnya akan pergi meninggalkan ku. Seolah mimpi seketika aku membuka mata. Tak mampu lagi aku melihatnya,jangan kan memeluk. Sekedar melontar senyum pun tidak kan bisa ". | Cerpen Kehidupan Hanya Jejak Setapak Kelam Yang Berbekas
Tangisku pun pecah. Kutatap hujan diluar jendela. Haah Menambah galauku saja.
"........"
Beberapa menit tanpa tangis. Aku terdiam. Menatap hujan.
Beberapa menit tanpa tangis. Aku terdiam. Menatap hujan.
"Belajarlah dari bumi dan hujan". Seolah ada bisikan halus memerintahku. Semakin lekat ku tatap hujan , berjatuhan seolah membabi buta mengeroyok bumi. Tidak banyak yang kutangkap dari tragedi itu. Dan entah pukul berapa.
"............" Aku tertidur .
Di pagi hari.
Kembali ku tatap diluar jendela. Takjub sekali aku dibuatnya. Rumput-rumput ,bunga dan pohon yang layuh seketika kembali segar .
Setelah hujan turun semalam.
Setelah hujan turun semalam.
" hmmm.." Kusunggingkan senyum.
"Aku harus seperti bumi!!" ucapku mantap.
Bayangkanlah. Setelah kepergian hujan, yang membuat sakit bumi ketika kedatangannya. Tapi setelahnya, bumi tidak hanya diam pasrah. Dia jauh lebih indah dari sebelumnya. Bahkan dia lebih mempesona.
"Terimakasih ya Rabb.. Dibalik yang terjadi padaku ada hikmah yang indah berkat kehendakmu". Lirihku.
_______________***________________
Delapan bulan kemudian.
Delapan bulan kemudian.
"Sayang,anak kita harus banyak ya" ucap suamiku.
"Emang mau berapa banyak bawelll". Kujawab gemes dengan mencubit pipi suamiku.
"Lima belas yang". Dengan cengir khasnya suamiku jawab santai.
" what?! Itu anak apa kucing beib ? Mau dikasih makan apa ? Hahhahahahah". Terbahak aku dibuat ulah suamiku.
"Ya nasilah sayang. Aha aku punya ide.."
"Ide apa ?" sedikit bingung aku dibuatnya.
"Kita kasih makanan ayam aja yang . hhahahahaha" sambil merangkul ku dengan tawa yang lepas suamiku berucap.
"Eh bloon, tega ngasi anak makanan ayam ? Gerutuku. Pura-pura ngambek.
" Dan terus kaloh mereka nangis. Serempak betul kayak paduan suara nantinya". Lanjutku.
"Gaklah sayang. Mamas mana tegalah. Kan mamas kerja,kita kasih makan nasi kok. Dan Mamas bantuin kok ngurus mereka.." jawabnya meyakinkan. Dikecupnya lembut keningku. Dan menatap mataku.
"Deugggg..." Rasa mau lepas jantungku. Kaget sekali aku dibuatnya. Maklum pengantin baru.
"Iya,iya beib,tapi aku gak mau ah . mamas aja yang ngurusnya. Jawabku manja,perlahan menjauhinya. Menutupin salah tingkahku.
" Yaudah, kamu yang kerja ya". Jawabnya sembari memeluk ku dari belakang.
"Okay, gak masalah aku yang kerja" jawab ku tegas. Melepaskan pelukannya . "wekkk". Ledek ku dengan menjulurkan lidah.
"Ih dasar istri yang kejam". Jawab nya dan Memancungkan bibir nya.
" Hahahaha". Tawaku pecah geli aku dengan ekspresi mukannya. Dia tidak menjawab apa pun. Hanya menatapku. Mendekat semakin dekat. Dekat dan. | Cerpen Kehidupan Hanya Jejak Setapak Kelam Yang Berbekas
- Bersambung -