Malam ini aku menghabiskan waktu dengan menatap layar handphone. Sepekan ini memang sudah menjadi kebiasaanku bermain dengan gawai kesayanganku. Padahal, dulu tidak pernah sekalipun untuk berseluncur ke dunia yang namanya Maya. | Cerpen Lucu Cukup Facebook Yang Diblokir Jangan Cintaku
Namun, itu semua berubah, ketika satu nama akun yang selalu terlihat On mengomentari apa yang aku posting; foto, status gaje, cerpen, dan lainnya.
Dino Waluya.
Itulah nama yang tak pernah absen hadir di kolom komentar hingga merangkap ke pesan messenger. Awalnya tak pernah kugubris lelucon, gombalan, atau sapaan yang ia lontarkan. Namun, suatu ketika dia memposting sebuah cerita yang sangat menyayat hati, seolah dia yang mengalami. Jariku tertarik untuk menuliskan satu kata penghibur.
"Sabar!"
Walaupun aku tidak tahu untuk apa. Tak lama dia pun membalas komentarku.
"Terimakasih"
Hanya itu. Tidak ada embel-embel bercanda atau pun emot menggelikan yang selalu membuatku terkikik sendiri. Dan kurasa dia memang sedang tidak baik-baik saja. Sampai aku beranikan diri untuk mengirimi dia inbox.
'Hai'
'juga'balasnya.
'Ganggu nggak?'
'Nggak.'
'Kamu kenapa?'
'Memangnya kenapa?'
'Statusmu tadi melambangkan jika kamu tengah bersedih.'
'Ah, mungkin itu hanya perasaanmu saja karena mulai peduli padaku. Hahaha.'
Dia tertawa, walau aku tidak tahu aslinya bagaimana. Namun, cukup membuatku kesal dan malu. Dia benar. Jika akhir-akhir ini aku selalu memperhatikan apa yang ia posting. Sesekali meng-upload foto dirinya yang tengah berkumpul dengan teman-temannya.
Wajahnya tidak terlalu tampan, dia manis, dan aku suka. Apa mungkin aku sudah tertarik padanya? Ah, masa.
Tetapi, semenjak keberanianku mengirim pesan padanya, kita menjadi semakin akrab. Setiap kami On pasti tak lupa saling mengabari lewat inbox, atau saling melempar lelucon ke postingan kami. Ada beberapa orang yang mengira jika kami berdua saling mengenal di dunia nyata dan ada pula yang mengira kami pacaran. Anehnya, aku tidak marah, senyumku justru mengembang terutama ketika dia menjawab.
'Belum, Bang. Saat ini hanya teman dumay. Tapi insya Allah nanti jadi pacar atau teman hidupku, alias nikah. Hahaha.'
Walaupun ujungnya tertawa yang menandakan dia hanya bercanda, tapi benar-benar membuatku bahagia. Apa aku salah berharap cinta pada sosok yang belum kukenal wujudnya. Sosok yang hanya menyapa dalam dunia Maya ini.
Hari berganti minggu sampai bulan ke 4 di tahun ini.
'Rin' dia menyapa via messenger.
'Apa, No?'
'Aku mau ngomong sesuatu.'
'h, silakan.'
'Aku suka sama kamu, mau nggak jadi pacarku. Aku tahu jika kita kenal lewat Maya, tetapi akan kuusahakan bertemu di dunia nyata.
Sebenarnya, dari awal aku sudah menyukaimu hanya saja aku minder saat kamu selalu mengabaikan pesan atau chat dariku. Hingga tiba-tiba kamu datang di saat aku benar-benar butuh teman curhat, aku bahagia saat ini. Dan sekarang aku tidak tahan lagi memendamnya. Mau nggak jadi pacarku, Rindu.'
Aku kaget sekaligus bahagia. Tetapi keraguanku tidak luput menyelimuti. Apakah benar jika aku menerimanya? Tetapi jika kutolak, rasa ini terlanjur jatuh padanya. Lelaki Maya yang hanya kukenal lewat sosial'media.
'Mau'
Satu kata itu akhirnya lolos dari mulutku. Tidak peduli logika berusaha menyangkal jika hati sudah terjamah jauh. Aku menyukainya. | Cerpen Lucu Cukup Facebook Yang Diblokir Jangan Cintaku
'Terimakasih, Rindu'
Aku tersenyum.
Waktu terus berjalan sampa satu minggu kita jadian.
Dia memposting ceritanya seperti lalu-lalu. Kali ini bertema kebahagiaan. Namun, ada sedikit curiga dalam benak, ketika paragraf demi paragraf dalam tulisannya terkesan 'sesuatu'.
'kenapa lagi' kutanya via messenger seperti biasanya.
'Tidak apa-apa. Oh ya, Minggu depan Facebook akan diblokir, kan?'
'lalu?'
'Ah, tidak. Hanya tanya saja.'
'oh, begitu.'
'heem'
Dan terbukti percakapan kami mulai hambar. Ada sesuatu yang berubah darinya, entah karena apa.
Kulihat postingannya ramai kembali oleh komentar-komentar pengagum tulisannya. Dan aku hanya tersenyum miris.
Ting!
Bunyi messenger berdenging. Ternyata itu dia.
'Aku mau ngomong sesuatu'
'iya, silakan!'
'besok aku tidak akan muncul di Facebook lagi. Bagiamana ini?'
'kenapa tanya begitu, kita bisa chat lewat WA ataupun sosial lainnya. Bukankah kamu juga berjanji akan menemuiku'
'Ah, itu ya, sorry. Saat itu aku tidak berpikir dahulu.'
'Maksud kamu apa?'
'Setelah dipikir-pikir, lebih baik hubungan ini sudahi saja. Toh, Facebook pun akan diblokir pemerintah. Aku belum siap untuk bertemu langsung denganmu.'
Hatiku mati seketika. Oh ini yang namanya sakit karena dijatuhkan setelah diajak terbang tinggi. Sungguh membuatku mati.
Hanya karena Facebook akan diblokir maka cintaku pun dia blokir.
'kamu tega. Ya sudah kita putus saja. Terimakasih.'
Setelah itu aku hapus semua chat dengannya. Baik foto unggahannya yang aku curi diam-diam. Akunnya pun langsung aku blokir tanpa pamit. Toh, dia yang menyuruh pergi setelah mengajakku menetap di sisinya.
Maya oh Maya. | Cerpen Lucu Cukup Facebook Yang Diblokir Jangan Cintaku
Duniamu sungguh membuatku tak berdaya. Cinta saja bisa palsu, bagaimana dengan yang lainnya.