Kami berjalan menuju masjid, Aku dan Paman berjalan menuju tempat wudhu pria dan memasuki masjid sedangkan dia berada di tempat wudhu wanita. Beruntung ada rest area dan kantin jadi dia bisa istirahat di sana.
Agak lama aku sholat sekalian minta kemantapan hati untuk mengambil suatu keputusan besar.
"Kita makan dulu?" Aku bertanya saat menemuinya di kantin.
"Nggak Usah, aku pengen segera di kost." Aku mengiyakan, mungkin dia sudah tak nyaman.
Kata artikel kalau wanita lagi halangan suka PMS, gak tahulah persisnya apa tapi suka emosi saja. Aku cuma membacanya sekilas. | Cerpen Cinta Cowok Misterius Itu Mau Menjadi Pacarku Part 12
Kami langsung ke mobil tanpa ada kata-kata, begitu juga saat di mobil . Dia kembali diam,
aku sengaja membiarkannya dalam lamunan, dan kulihat lagi dia tidur. Aku sudah membulatkan tekad.
aku sengaja membiarkannya dalam lamunan, dan kulihat lagi dia tidur. Aku sudah membulatkan tekad.
Aku hubungi Bapak sekali lagi dan orang tuaku apakah sudah sampai di tempat yang sudah aku tentukan.
Aku pernah menangani proyek hotel bintang 5 dan bosnya sangat puas sehingga memberiku vocher menginap sepuasnya dan tak tak terbatas. Letaknya di kota yang bisa dijangkau oleh keluarganya maupun keluargaku dalam waktu 1 jam. Sedangkan dari jarak aku sendiri saat ini butuh waktu 2 jam
Mobil sampai di kostnya, dia masih tidur, aku nggak enak dan ngak tega membangunkannya, aku turun dan minta teman kostnya untuk menyiapkan baju-bajunya yang akan aku bawa. Aku juga meminta Mbak Wati ikut bersamaku, untuk menemaninya.
Aku pindah duduk di depan. Aku ceritakan semua yang menimpa temannya itu dan aku ceritakan rencanaku selanjutnya.
Dia bangun saat mobil baru mulai jalan.
"Maaf ya, aku ketiduran. Lho...Mbak kok ada di sini?"
"Khalid kita mau ke mana?" Tanyanya padaku dengan wajah panik.
"Yang jelas tidak menculikmu, ikut saja ya. Istirahatlah."
"Mbak Wati pasti tahu sesutau, cerita dong Mbak." Dia menatap penuh harap pada temannya, untung tadi sudah aku minta untuk merahasiakan dulu.
"Nanti juga kamu akan tahu, lebih baik istirahat saja. Nih Mbak bawa cemilanmu."
"Nggak mau ? kalian saja yang makan, kalian sekongkol. " Dia ngambek, Mbak Wati memeluknya dan menenangkannya.
Isak mobil sampai di hotel. Aku keluar terlebih dahulu membawa pakainnya ke satu kamar dan menemui orang-orang yang sudah ada di sana. Kemudian aku pamit ke mushola sambil menunggu pesananku. Aku minta mereka menuju ke kamar yang sudah disiapkan.
Tepat jam 8 malam aku menuju satu ruang pertemuan yang sudah di setting dengan sangat cepat oleh pihak hotel.
Aku akan menghalalkannya malam ini, aku sudah tidak sanggup menanggung rindu dan kesedihan yang berkepanjangan.
Selama perjalanan tadi aku menghubungi Bapak dan orangtuaku agar menuju hotel yang tak begitu jauh. Aku juga minta Papaku untuk memanggil Ustdz yang akan menikahkan dan mendoakan kami. Dan Alhamdulillah mereka sudah sampai.
Kami menikah secara agama dulu.Yang penting akad dulu, baru nanti mengurus surat-surat dan resepsinya.
Dia menelponku berkali-kali, aku baru sempat membukanya.
{ Assalamualikum Shafi....}
{Waalaikumsalam Khalid...}
{Ada apa?}
{Kamu mau menikahiku tapi tidak bertanya dulu padaku.}
{Shafi.....Shafi......bukannya kamu bilang kalau semua sudah kamu serahkan ke Bapak?}
{Iya sih.}
{Terus masalahnya apa?}
{Terlalu cepat?}
{Apa lagi yang kamu tunggu, mikir saja kamu sudah gak bisa rasional masak iya mau di tunda lagi. Alhamdulillah tadi aku melihat kejadian tadi kalau gak? Apa kamu tidak suka denganku? }
Aku jadi agak emosi jadinya. Lama tidak dijawab. Aku sengaja menunggu jawabannya.
{Bertahun-tahun aku mengharapkan kamu yang diterima bapak, masak iya aku tidak menyukaimu, kamu itu Akbar dan juga Khalid kan?} | Cerpen Cinta Cowok Misterius Itu Mau Menjadi Pacarku Part 12
{MasyaAllha aku lupa, namaku Muhamad Khalid Akbar Hafizh}
{Ada lagi yang mau ditanyakan?}
{Nggak ada , aku mau ganti baju dulu, terima kasih bajunya sudah datang dan atas semua kejutan yang kamu berikan padaku. Cepat ucapkan Akadnya agar aku bisa .....}
{ Bisa apa?}
{Bisa....menumpahkan semuanya}
{Kok jadi kamu yang gak sabar?}
Wa nya of.
- Bersambung -