Cowok Misterius Itu Mau Menjadi Pacarku Part 8

Mobil hitam berhenti di dekatku, sopirnya membuka kaca dan bertanya padaku.

"Mau dianter Mbak?"

"Taxi online bukan Pak?" Aku lihat sopirnya yang sudah agak sepuh dan di belakangnya duduk seorang laki-laki yang tidak terlihat wajahnya. | Cerpen Cinta Cowok Misterius Itu Mau Menjadi Pacarku Part 8

Berarti bukan taxi online. Aku jawab dalam hati.

"Bukan Mbak, tapi bos saya minta menawari Mbak, mungkin sudah tak ada angkutan jam segini."

"Tidak Pak terima kasih, saya lagi memesan ojeg on line ini, semoga masih ada." Aku berkata sambil memperhatikan hp dan memegang payung. Tak lama aku dapet ojegnya dan langsung membwaku.

Jarak tempat bimbel dan kos sebenarnya tidak jauh, cuma karena hujan jadi pelan-pelan. Tiba-tiba tukang ojegnya berhenti kira-kira 100 meter dari kosanku.

"Ada apa Pak?" Aku bertanya sambil turun dari motornya, dia juga turun dan melihatku dengan tatapan tajam dan tiba-tiba memegang tanganku. Aku tak sempat mengelak.

"Aku sudah lama mengincarmu gadis sombong, mendekatlah padaku." Dia memegang kedua tanganku sdan menarikku, dengan tenaga yang tersisa aku berusaha untuk berontak.

"Maaf, jika aku pernah salah, tolong lepaskan aku....kamu siapa?"

" Orang yang sangat mengenalimu." Siapa dia? Dia tidak melepaskan helmnya jadi aku tak bisa mengenlinya. Aku meronta dan teriak minta tolong, dia langsung membekap mulutku.

"Jangan teriak, kamu terlalu baik jadi orang dan terlalu menjaga diri, kemarilah...." Dia menarik tanganku lagi lebih keras, aku jongkok agar dia susah menarikku ke pinggir jalan yang memang sudah sepi ditambh hujan gerimis begini. Aku sudah kehabisan tenaga, dan hanya mampu memohon pada Allah karena aku lihat dia begitu marah atau apaah say gak tahu.

Saat aku sudah pasrah dan tertunduk kurasakan pegangan tangannya lepas dengan sekali hentakan dan terdengar seseorng yg langsung menghajarnya dan menyuruhnya pergi.

Aku tak berani menatap kejadian itu, aku terus menunduk dengan berucap syukur ada yang menolongku. Dan aku dengar suara motor melaju dengan kencang.

"Masuklah ke dalam mobil kami akan mengantarmu, percayalah kami menolongmu."

Tanpa menunggu jawabanku laki-laki itu, langsung pergi menuju mobilnya, aku masih duduk dan beristighfar. Sampai terdengar bunyi klakson, aku lihat ke arah mobil pintu depannya sudah terbuka. Tanpa pikir panjang aku langsung masuk dan terus menundukkan wajahku.

"Tenang Neng, sudah aman, kami akan mengantarmu. Lain kali jangan sampai malam kalau beraktifitas."

Aku hanya mengangguk sambil berucap terima kasih lirih, mungkin hanya terdengar oleh sopirnya saja. Aku masih sangat ketakutan.

Tak lama mobil berhenti, di sini bukan kosannya? Pak Sopir bertanya padaku, aku mengangguk dan langsung turun dari mobil.

Aku berlari ke dalam pagar dan terus mengetok pintu dengan keras dan tak beraturan. Mbak Wati langsung kaget begitu membuka pintu aku langsung menubruknya dan memeluknya erat sekali.

Dia membawaku ke dalam, melepas jilbabku yang basah, menyelimutiku dan membiarkanku menangis dalam pelukannya.

Setelah cukup lama aku terdiam. Mbak Wati memintaku ganti baju. Aku mengikutinya dan terus beristighfar.

Sambil berurai air mata aku menceritakan kejadian yang baru saja aku alami.

Jadi akhirnya kamu naik mobil yang dari awal sudah menawari kamu?"

"Iya Mbak."

"Itulah Shaf....kadang kita berprasangka buruk pada orang padahal dia baik, begitu juga sebaliknya. Sudah ya, yang penting kamu selamat malam ini. Lain kali kalau kemaleman dan susah kendaraan kamu telpon Mbak saja ya, aku jemput.

"Iya Mbak."

"Btw, siapa pemilik mobil itu?"

"Aku tidak tahu Mbak, sepanjang mereka mengantarku hanya sopirnya yang bicara, aku tak sempat mengucapkan terima kasih apalagi bertanya siapa mereka. | Cerpen Cinta Cowok Misterius Itu Mau Menjadi Pacarku Part 8

pikiranku masih kalut dan shock Mbak."

Tiba-tibahp ku berbunyi, siapa yang menelpon malam-malam begini? Bapak....

"Waalaikumsalam Pak...Ya...ada apa Pak?"

"Kamu baik-baik saja kan Shaf? Bapak khawatir sama kamu"

"Iya...Pak, Shafi tadi...."Hampir saja aku keceplosan.

"Tadi kenapa?"

"Tadi cuma kehujanan, jadi dingin dech sekarang."

"Tapi sudah di kosan kan?"

"Sudah Pak.."

"Syukurlah, ya sudah istirahat saja. Bapak menutup telponnya,kenapa pas banget Bapak telponnya?

"Orang tua suka begitu Shaf.....kalau anaknya mengalami kejadian suka kesetrum jadi berasa begitu."

"O...gitu ya Mbak?"

"Iya....Sudah istirahat saja ya, sudah malam.

Iya...Mbak. Aku merebahkan tubuhku di ranjang, peristiwa tadi kembali berputar di kepalaku dan laki-laki tadi kenapa aku tidak sempat bertanya ya? Siapapun dia Ya Allah...berkahillah hidupnya yang telah menyelamatkanku atas kehendak-Mu tentunya. Terima kasih Ya...Robb.

Wa ku bunyi, dari Bapak.

{Shaf...bagaimana kalau kamu menikah saja? biar ada yang menjagamu, Bapak biar tenang.}

{Shafi ikut Bapak saja, apa Bapak sudah mendapatkan calonnya?}

{ Sebenarnya Bapak masih bingung Shaf karena masih ada dua orang yang sama kuat}

{Shafi......nunggu dari Bapak saja.}

Bapak tidak menjawab lagi, aku jadi tidak bisa tidur. Aku memang pernah dijahili laki-laki juga sebelumnya. Mengirim buka tanpa nama, mengirim puisi lewat wa, mengajak ke hotel dan lain sebagainya tapi malam ini paling parah. Apa ini cobaan yangvbelum menikah ya?

Apakah mereka orang yang sama? aku meman hanya membalas dengan balik tanya siapa dia? Dan tak ada jawaban lagi justru besoknya ada kiriman lain lagi. Kadang dengan nomor sama kadang juga beda.

Pikiranku berfikir keras sampai lelah tertidur dan suara alarm membangunkanku. Nampak sebuah kiriman wa yg baru saja dikirim. | Cerpen Cinta Cowok Misterius Itu Mau Menjadi Pacarku Part 8

{ Jika sudah merasa tak kuat jaga diri, relakan orang terkasih menjagamu }

- Bersambung -