"Shafiyah...aku tak menduga kita bisa ketemu di sini." Nuri memelukku, aku juga senang bertemu dia lagi walaupun beda kampus. | Cerpen Cinta Cowok Misterius Itu Mau Menjadi Pacarku Part 2
Tiba-tiba datang seorang cowok yang memelototi kami.
"Boleh duduk di sini? kamu kan...bidadarinya Khalid waktu itu?" Belum juga kami jawab, cowok itu langsung duduk di sebelah Nuri.
"Bener kan? kamu bidadarinya Khalid?"
"Bidadari apa?"
"Maksud aku yang menyelamatkan dia dari hukuman dan membuat dia berubah 360 derajat.Kemana dia sekarang?"
"Aku tidak tahu dengan yang kamu bicarakan dan tidak tahu dengan yang kamu tanyakan dan maaf akupun tak tahu nama kamu?"
"Nuri..kenalin saya sama dia dong?"
Ternyata Nuri kenal sawa cowok itu, sejak SMK mereka sudah berteman. Dan mereka sekarang satu kampus. Sebenarnya aku juga pengen tahu kabarnya Khalid tapi malu juga mau tanya. Sejak peristiwa di belakang sekolah kami tak pernah komunikasi intens, paling tegur sapa doang jika ketemu.
"Balik lagi ke pertanyaan saya? Beneran kamu gak tahu Khalid di mana?"
"Tidak."
"Kemana ya bocah itu ngilang? di group juga gak pernah nongol lagi padahal dulu paling aktif."
"Coba saja kamu tanya ke dia? Kamu sohibnya masak gak tahu?" celoteh Nuri.
"Gak pernah dijawab Nur? padahal wa nya aktif lho. Kamu kan bidadarinya Shaf...masak gak tahu sih, bukannya kalian sudah buat kesepakatan?"
"Kesepakatan apa?" Tanyaku penasaran.
"Waktu di belakang sekolah, aku pernah lihat videonya kok."
Aku ingat banget peristiwa di belakang sekolah tapi siapa yang memvideokan?
"Kamu diam berarti iya kan?"
"Videonya ada di siapa?" Tanyaku penasaran.
"Khalid...dapat kiriman dari Sely."
Aku kaget banget, tapi kenapa Khalid tidak pernah bilang ya? Nuri yang penasaran minta penjelasanku, tapi aku menolaknya sampai nanti aku lihat video itu.
Pertemuan tadi membuatku sangat gelisah, selain video itu juga keberadaannya yang tidak diketahui sampai sekarang.
-----<br>
Khalid pov
-----<br>
Khalid pov
Aku sengaja menghilang dari group wa sekolah, walaupun aku tidak keluar, karena dengan begitu aku tahu kabar teman-teman terutama dia, yah dia yang selalu kujaga dari jauh, yang selalu kusebut dalam do'a.
Aku sadar, hanya berharap masih bisa memilikinya nanti pada saat yang tepat. Walaupun sebenarnya hatiku sangat ingin bertegur sapa saat ini. Aku mencoba mengalihkan kegelisahannku dengan berwudhu dan membaca Alquran atau menyibukkan diri dengan kerja dan belajar. Aku masih harus mengejar impian.
---
Shafiyah pov
Shafiyah pov
Hari ini aku pulang ke rumah, rutinitas anak kos pulang habis bulan buat isi perbekalan. Alhamdulillah aku diterima di UPI jurusan pendidikan matematika. Guru memang cita-citaku, agar aku bisa terus memberikan ilmu dan bisa libur ketika anak-anak libur. Jam kerja yang tidak padat juga salah satu pertimbanganku.
"Shaf...seminggu yg lalu Bapak diantar teman kamu sampai rumah?"
"Siapa Pak? Kenapa bisa diantar?"
"Bapak kemalaman waktu ke kota ngurusi sim adek kamu, sudah tidak ada angkutan umum. Lalu muncul Nak Akbar bawa motor...ehm...motor vario hitam."
"Akbar...perasaan Shafi gak punya teman yang bernama Akbar Pak."
"Tapi dia tahu kamu, katanya tahu di group wa alumni gitu, dia juga tahu kok tempat kuliah dan kosan kamu."
"Orangnya bagaimana Pak?" | Cerpen Cinta Cowok Misterius Itu Mau Menjadi Pacarku Part 2
"Tinggi, rambutnya gondrong tapi mukanya bersih, badannya juga gak kurus-kurus amat."
"Siapa ya? setahu saya tidak ada namanya Akbar, tapi kenapa dia tahu banyak tentang aku?"
"Orangnya kuliah atau kerja sekarang Pak?"
"Justru itu Bapak lupa nanya."
"Yah...Bapak.Shafi gak inget Pak yang namanya Akbar, tapi baguslah dia baik sama Bapak."
"Bukan baik lagi Shaf, Sholeh banget. Pas di jalan kan terdengar azan, dia langsung cari masjid buat sholat tapi sebelumnya izin dulu sama Bapak. Sopan, kalem Bapak serasa dihormati seperti Bapaknya sendiri."
"Mantu kali Pak," adikku Rizal menyahut dari dalam.
"Iya...Bapak berharap bisa jadiin dia mantu hehe." Celoteh Bapak sambil melirik ke arahku.
"Bagaimana Bapak mau jadiin mantu, dia kerja atau kuliah saja Bapak tidak tahu? Apa Bapak tahu rumahnya?"
"Jadi kamu mau Shaf? Bapak langsung membelalakkan matanya."
"Lho...bukannya Bapak yang bilang, Shafi harus sarjana dulu? bagaimana tho?"
"Tapi kalau anaknya seperti Nak Akbar sih gak Papa Shaf, tanggung jawab.Memenuhi kriteria Bapak."
"Wah...wah..kesengsem pada pandangan pertama ni." Rizal nyahut lagi.
"Bapak tahu rumahnya tidak atau nomor telponnya gitu? Ibu ikutan komen."
"Belum Bu, tapi Bapak mau berdoa supaya ditemukan lagi. Kamu mau kan shaf?"
"Shafi ikut Bapak saja."
"Kawin...kawin....Bapak Ibu sudah merestui tu Mbak?"
"Ngaco kamu Dek".... Aku meninggalkan mereka semua di ruang tengah.
-----
Waktu cepat berlalu, kuliahku sudah masuk semester dua. Aku sudah mulai terbiasa dengan jadwal kuliah dan kegiatan lainnya. Teman kuliah dan teman kos sudah seperti keluarga.
-----
Waktu cepat berlalu, kuliahku sudah masuk semester dua. Aku sudah mulai terbiasa dengan jadwal kuliah dan kegiatan lainnya. Teman kuliah dan teman kos sudah seperti keluarga.
"Cari siapa Mas?" Aku dengar Mbak Wati bertanya pada seseorang, aku sudah hampir sampai pintu kos.
"Bengkel Mbak, motor saya mogok."
"Oh...Shaf....tahu bengkel gak?"
"Jauh Mbak, on line kan juga bisa buat siapa?"
"Mas Gondrong ni, butuh bantuan dia." Aku terpaksa balik lagi ke luar pagar.
"Mana orangnya Mbak?" Aku tak melihat siapa-siapa.
"Iya...kemana orangnya ya?"
Aku lihat ke jalan, ada orang menuntun motor vario hitam dan berambut gondrong.
Apa dia....? | Cerpen Cinta Cowok Misterius Itu Mau Menjadi Pacarku Part 2
- Bersambung -