Legah dech akhirnya kos-kosan yg di samping rumah kosku berpenghuni. Kabarnya yg ngekos di situ pria ganteng. Aku cuek aja walau teman-teman tetangga suka cari-cari perhatian sama abang ganteng, begitulah mereka memanggilnya. | Cerpen Lucu Aku Mencintaimu Abang Yang Ganteng
Ketika aku menjemur pakaian eh.. berpapasan dengan abang ganteng. Dia tersenyum. Ya ampun....senyummya itu kagak nahaaan. Manis banget. Kulitnya bersih dan terawat,hidungnya mancung dan tinggi semampai. Mirip Al anaknya Ahmad Dani.
"Neng..,pakaiannya jatuh,"katanya menyadarkan lamunanku.
"Eh..i..o..hmm...,"aku jadi gugup dan pergi meninggalkan Abang ganteng. Masih sempat kulihat dia tersenyum. Gak salah kalau tetangga Kosanku yg kebanyakan anak perantau sepertiku,memanggilnya abang ganteng.
"Eh..i..o..hmm...,"aku jadi gugup dan pergi meninggalkan Abang ganteng. Masih sempat kulihat dia tersenyum. Gak salah kalau tetangga Kosanku yg kebanyakan anak perantau sepertiku,memanggilnya abang ganteng.
Semenjak pertemuanku dengannya,aku jadi rajin menjemur pakaian. Sebelumnya aku paling malas mengerjakan pekerjaan yang satu ini. Berharap bisa berpapasan dengan Abang ganteng. Hanya sekedar melihat senyumnya saja.
Harapan bertemu Abang ganteng berbuah kekecewaan. Sudah 5 hari aku tak melihatnya. Aku kembali malas menjemur pakaian. Ditambah pekerjaan yang menumpuk di Sekolah tempat aku mengajar,perhatianku tentang Abang ganteng jadi teralihkan. Aku adalah tipe wanita yang gampang lupa dengan hal-hal yang ku anggap menarik. Apalagi tuk urusan Lelaki. Aku tak ambil pusing soal jodoh padahal umurku sudah 29 tahun.
Seperti biasa,setiap hari Minggu aku lari pagi dan pulangnya membawa sesisir pisang kepok. Biasanya aku rebus saja,tapi kali aku berniat mengolaknya.
Kupandangi kolak yang sudah selesai ku masak. Banyak banget. "Gimana cara ngabisinnya," gumamku. Ku alihkan pandangan ke arah rumah Abang ganteng,jendelanya terbuka pertanda dia ada di dalam.
Tok..tok..tok.. Aku mengetuk pintu rumah Abang ganteng. Pintu pun terbuka. Abang ganteng keluar dengan celana pendek dan kaos warna putih.
"Eh..ini aku tadi masak kolak pisang. Ini untuk abang," aku memanggilnya abang karena tidak tau siapa namanya.
"Terima kasih ya," dia menerima pemberianku sambil tersenyum. Ya ampun manis banget. "Oh ya namanya siapa ya?" tanyanya.
"Nadia.."
"Eh..ini aku tadi masak kolak pisang. Ini untuk abang," aku memanggilnya abang karena tidak tau siapa namanya.
"Terima kasih ya," dia menerima pemberianku sambil tersenyum. Ya ampun manis banget. "Oh ya namanya siapa ya?" tanyanya.
"Nadia.."
Aisss...aku nyesal tidak menanyakan namanya. Kok bisa lupa ya..? Tidak berapa lama terdengar suara ketukan pintu. Aku segera membuka pintu. Aku terkejut melihat yang datang. Abang ganteng berdiri di depanku dengan kantong plastik besar warna hitam di tangannya.
"Ini untuk Nadia. Kalo kebanyakan boleh bagi ke teman-temannya. "katanya lalu pergi begitu saja setelah kuterima pemberiannya tampa sempat aku berkata apa-apa
"Ini untuk Nadia. Kalo kebanyakan boleh bagi ke teman-temannya. "katanya lalu pergi begitu saja setelah kuterima pemberiannya tampa sempat aku berkata apa-apa
Aku tak sabar ingin melihat apa isi kantong plastik besar itu. Langsung saja kubuka setelah pintu kututup kembali. Dan...
"Huaahahaa...," aku tertawa ngakak melihat isinya.
"Huaahahaa...," aku tertawa ngakak melihat isinya.
Aku duduk di sisi tempat tidur sambil memandang geli pemberian abang ganteng.
Seumur-umur baru kali ini aku dapat hadiah seperti ini. Bahkan Mamaku pun tak pernah membelikan benda ini padaku. Abang ganteng ada-ada aja. Tapi tunggu dulu.. Kok bisa secepat itu dia dapatkan benda ini. Kan hanya beberapa menit setelah aku pulang dari rumahnya,dia sudah datang mengantar satu kantong plastik besar ini. Tak tanggung-tanggung ada 25 bungkus isinya di dalam. Ahahahaa... Luar biasa.
Seumur-umur baru kali ini aku dapat hadiah seperti ini. Bahkan Mamaku pun tak pernah membelikan benda ini padaku. Abang ganteng ada-ada aja. Tapi tunggu dulu.. Kok bisa secepat itu dia dapatkan benda ini. Kan hanya beberapa menit setelah aku pulang dari rumahnya,dia sudah datang mengantar satu kantong plastik besar ini. Tak tanggung-tanggung ada 25 bungkus isinya di dalam. Ahahahaa... Luar biasa.
Dugaan sementara mungkin ini milik mantan pacarnya yang yang ia simpan. Tapi udah ahh ngapain menduga-duga. Apa pun alasannya gak penting. Besok aku harus membagikan ini pada tetangga penghuni kos-kosan yang wanita. Perlu waktu setahun menghabiskan semua ini kalau tak kubagi-bagi.
Sama seperti aku ketika membuka pemberian abang ganteng, teman-temanku pun juga ngakak ketika kuperlihatkan kantong plastik pemberian abang ganteng. Benar-benar hadiah unik kata Maris. Abang ganteng emang ngerti banget sama wanita Kresia menimpali.
Asik membicarakan pemberian abang ganteng, eh dianya lewat. Kalau mau ke kosnya dia harus lewat depan kosku.Maris si super kepo langsung nyerocos
"Abang, makasih ya hadiahnya." Yang disapa hanya senyum saja. Itu membuat kami sesaat bengong dengan mulut mengagah karena terpesona akan senyuman manisnya.
"Kok bisa abang punya yang begituan?" Kresi bertanya.
"Dari tempat kerja. Disuruh bawak ke rumah. Bingung mau diapain. Makanya aku kasih sama Nadia." jawab abang ganteng.
"Abang, makasih ya hadiahnya." Yang disapa hanya senyum saja. Itu membuat kami sesaat bengong dengan mulut mengagah karena terpesona akan senyuman manisnya.
"Kok bisa abang punya yang begituan?" Kresi bertanya.
"Dari tempat kerja. Disuruh bawak ke rumah. Bingung mau diapain. Makanya aku kasih sama Nadia." jawab abang ganteng.
Hari mendung, sepertinya akan hujan. Aku buru-buru pulang. Jangan sampai hujan benar-benar turun sebelum aku tiba di rumah. | Cerpen Lucu Aku Mencintaimu Abang Yang Ganteng
Awan terlihat tidak bisa lagi menahan tetesan air hujan. Alhamdulillah aku tiba di rumah sebelum hujan turun. Dan... "Huahahahaa..." Lagi-lagi aku ngakak melihat apa yang abang ganteng lakukan untukku.