Aku Mencintaimu Abang Yang Ganteng Part 6

Abang ganteng menjemputku ke tempat kerja. |Cerpen Lucu Aku Mencintaimu Abang Yang Ganteng Part 6

Katanya dia kebetulan lewat dan sekalian mampir supaya pulang sama. Sampai di kos aku terkejut melihat siapa yang duduk di teras kosku.

"Assalamu alaikum Nadia."

"Wa'alaikum salam."

"Bagaimana kabarmu?"

"Alhamdulillah baik bang. Abang tau darimana alamat kosku?"

"Abang ke tempat Tulang Nadia yang di Cakung. Katanya kamu udah gak tinggal di situ lagi. Jadi Abang minta alamat kosmu."

"Bang Sobirin duduk dulu. Kenalkan ini bang Hafiz."

Aku memperkenalkan bang Hafiz pada Abang ganteng. Lalu mereka berjabatan tangan. Lalu aku masuk ke dalam untuk mengambil air minum. Lalu kami duduk bertiga.

"Abang balik aja Nadia," kata Abang ganteng

"Loh..., katanya tadi mau nunggu kolaknya masak."

"Besok ajalah. Abang masih ada kerjaan. Abang pamit ya?"

"Ya sudah kalau gitu."

Abang ganteng pergi.

"Dia siapa Nad?" tanya Hafiz

"Tetangga bang. Tu rumah kosnya," aku menunjuk rumah kos Abang ganteng.

"Beneran kan hanya tetangga?"

"Maksut Abang gimana?"

"Gak apa-apa. Abang cuma mau mastikan kalian ada hubungan atau tidak. Ya udah Abang gak bisa lama di sini. Nanti malam mau balik ke Medan. Abang cuma mau lihat keadaan kamu aja. Sekalian melepas rindu."

"Hmmm....."

*****

Aku mengetok pintu rumah Abang ganteng. Tidak berapa lama pintu dibuka.

"Kolaknya bang....."

"Owhh..., makasih ya Nad."

Abang ganteng mengambil mangkuk kolak pisang dari tanganku lalu meletakkannya di atas meja. Dia mengambil sendok dan memakannya sampai habis. Aku senyum sendiri melihat Abang ganteng makan kolak buatanku dengan lahap.

"Wiii..., cepat banget habisnya."

"Enak Nad. Manis kayak yang bikin."

"Ya gitu deh kalo yang masak orangnya manis. Rasanya jadi manis padahal tadi masaknya gak pake gula."

"Karna makannya sambil lihatin kamu."

Ahahahaa..... Aku dan Abang ganteng tertawa.

*****

Suara handphone berbunyi membangunkan tidurku. Kulihat nama Ayah memanggil di layarnya.

"Assalamu alaikum Yah..."

"Wa'alaikum salam. Bagaimana kabarmu Nad?"

"Sehat Yah. Ayah dan Emak gimana kabarnya?"

"Alhamdulillah. Kami di sini sehat-sehat aja. Ada yang ingin Ayah katakan."

"Apa itu Yah?"

"Hafiz udah balik dari Mesir Nad."

"Nadia tau Yah."

"Dan...."

"Dan apa Yah?"

"Hafiz melamarmu pada Ayah."

"Apaaaa?" Mataku langsung terbelalak mendengar ucapannya Ayah.

Langsung hilang rasa kantuknya. | Cerpen Lucu Aku Mencintaimu Abang Yang Ganteng Part 6

"Nad.... Nadia...," Ayah memanggil.

"Iya Ayah....."

"Kamu dengar gak apa yang Ayah katakan?"

"Dengar Yah."

"Hafiz datang bersama kedua Orangtuanya. Ayah bilang pada mereka untuk menanyakan padamu dulu. Bagaimana apakah kau menerima lamaran Hafiz?"

"Hmmm..... Aku... aku belum bisa jawab Yah."

"Ya sudah kamu pikirkan dulu. Tapi ingat Nad, umurmu sudah hampir 29 tahun. Sudah waktunya tuk membina sebuah keluarga. Hafiz itu orangnya baik, lelaki sholeh dan kitakan sudah lama mengenal keluarga mereka."

"Iya Ayah."

"Ya sudah. Ayah tutup dulu telponnya. Nad...., Ayah berharap kau bisa menerima Hafiz. Udah ya, Assalam alaikum."

"Wa'alaikum salam Ayah."

Aku meletakkan handphoneku begitu saja.

Aku bingung harus mengatakan apa pada Ayah. Aku dari kecil tidak pernah membantah semua ucapannya. Dulu disaat aku mengharapkan Hafiz jadi imamku malah pergi dengan alasan menuntut ilmu tanpa memberi kepastian. Dan disaat aku dengan susah payah berhasil melupakannya, dia malah datang melamarku. Apa alasanku nanti pada Ayah untuk menolak lamarannya. Sedangkan mereka sangat mengharapkan aku segera menikah. Jika alasanku karena punya calon, nyatanya aku tidak punya hubungan khusus dengan lelaki mana pun.

Dan..... Aku menatap ke arah rumah Abang ganteng lewat jendela kamar. Aku juga masih bingung tentang perasaanku padanya. Hubungan kami juga tidak jelas.

Bunyi suara notifikasi WA. Aku membacanya

[Assalamu alaikum Nad]

[Wa'alaikum salam]

[Apa Paman sudah memberitahu padamu soal lamaran Abang?]

[Sudah]

[Bagaimana keputusanmu]

[Hmmm... aku belum bisa jawab bang]

[Kapan bisa dijawab?]

[Aku masih butuh penjelasan]

[Soal apa?]

[Kenapa gak pernah ada kabar selama dua tahun ini?]

[Abang gak mau berjanji Nad.]

[Hmmmm...]

[Abang takut jika berjanji padamu gak bisa tepatinya. Abang gak mau nyuruh kamu nunggu Abang. Karna hati kapan saja bisa berubah. Bagaimana jika Abang jatuh cinta pada gadis Mesir sedangkan Abang sudah janji padamu.]

[Lalu....?]

[Abang yakin kalo emang kita jodoh, pasti takkan kemana.Dan nyatanya kamu masih sendiri.]

Huhhhh.... Aku menarik napas dalam-dalam. Hatiku membenarkan apa yang dikatakan Hafiz.

[Bagi Abang tidak ada hubungan antara pria dan wanita tanpa ikatan yang halal Nad]

[Abang benar]

[Lalu...? Jawabanmu apa]

[Belum bisa jawab]

[Cari jawabannya dalam shalatmu. Semoga Abang muncul lagi dalam mimpimu]

Luruh, bingung, aku tak tau harus bagaimana. |Cerpen Lucu Aku Mencintaimu Abang Yang Ganteng Part 6

- Bersambung -