Setelah luka abang ganteng selesai ku obati aku mengambilkannya segelas air putih.
" Minum dulu bang. " | Cerpen Lucu Aku Mencintaimu Abang Yang Ganteng Part 3
Abang ganteng mengambil air yang kuberi lalu meminumnya sampai habis.
" Nama abang siapa sich ? Kan lucu bang kita sudah lama bertetangga tapi aku gak tau nama abang. "
" Sobirin.."
"Apa..??? Sobirin..?" Aku tersenyum menahan tawa. Lucu nama Abang ganteng. Tak cocok nama Sobirin untuk lelaki sekeren dia menurut aku.
" Dulu ketikan Ibu mengandung abang, Ayah pergi meninggalkan Ibu lari bersama selingkuhannya. Setelah tiga bulan Ayah balik ke rumah. Tapi kelakuan Ayah pada ibu kasar sekali. Ibu sering dipukuli. Sebulan kemudian Ayah pergi lagi. Lalu terdengar kabar Ayah kecelakaan dan dirawat di Rumah Sakit. Ibu merawat Ayah selama sakit. Dan setelah sembuh, Ayah berubah jadi baik. Mereka hidup bahagia. Tapi... "
Abang ganteng berhenti bicara dan menarik napas dalam-dalam. Ku lihat raut kesedihan di wajahnya.
" Kebahagiaan itu hanya sebentar. Ayah pergi meninggalkan Ibu untuk selamanya tepat disaat kandungan Ibu berusia sembilan bulan. Seminggu setelah Ayah meninggal Ibu pun melahirkan Abang. "
Air mataku menetes. Cepat-cepat kuhapus dengan jari telujuk. Mata abang ganteng berkaca-kaca tapi dia masih bisa menahannya agar tidak jatuh.
" Kok abang jadi curhat ya? " abang ganteng menyebut dirinya abang. Dia tidak mau bilang Aku. Sopan sekali batinku.
"Ya gak apa-apa bang. Aku malah senang jika abang mau bercerita. "
" Selama mengandung abang, Ibu sangat menderita tapi dia jalani dengan kesabaran. Makanya abang diberi nama Sobirin agar abang mewarisi sifat sabarnya Ibu. Oh ya abang balik dulu mau mandi. "
" Terima kasih ya bang udah bantu aku benerin selang air. "
Abang ganteng hanya tersenyum lalu pergi. Aku pikir dia akan berubah setelah curhat denganku. Ternyata tidak. Masih saja diam dan hanya tersenyum jika kami bertemu. Pernah aku memergoki dia lihatin aku dari balik tembok pembatas Kosan kami. Dan bukan cuma sekali. Ketika kumelihatnya, senyum aja tanpa menyapaku.
Aku asik chatingan di grup WA di malam minggu. Terdengar ada yang mengetuk pintu. Dengan malas aku beranjak dari tempat tidur. Aku yakin itu pasti Maris atau Kresia. Aku malas kalau mereka ngajak jalan-jalan. Aku terkejut ternyata yang datang Abang ganteng.
" Mau gak ngawani abang menghadiri undangan pernikahan kawan kerja abang? " tanya abang ganteng.
Aku kembali terkejut dengan ajakan Abang ganteng.
" Abang ngajak Nadia supaya nanti di sana gak banyak cewek centil yang deketin kalo abang bawa teman wanita. "
" Gitu tu.. resiko orang ganteng bang. " jawabku. Abang ganteng tertawa. Baru kali ini aku melihatnya tertawa lepas gitu.
" Mau gak...? " tanyanya kembali.
" Boleh. "
" Ya sudah. Abang siap-siap dulu. Nadia juga ya ! "
" Siap.... " jawabku tegas sambil mengangkat tangan layaknya orang menghormat bendera. Abang ganteng tertawa lagi lalu pergi.
Lima belas menit kemudian Abang ganteng sudah berdiri di depan pintu Kosku. Dia memakai jas dan celana warna coklat dengan dalaman kemeja warna putih dan dasi motip garis-garis warna coklat juga. Rambutnya disisir rapi sekali dan sepatu yang mengilap. Perfeck deh penampilannya malam ini. Aku sempat bengong melihatnya. Aku jadi malu dengan penampilanku yang polos tanpa make up dan jilbab sederhana. Tak cocok berdampingan dengannya.
" Udah ayok...! "
" Eh..aku..tapi bang. " aku jadi ragu
" Udah tenang aja. Nanti kita singgah dulu di salon. " sepertinya Abang ganteng mengerti kekhawatiranku.
Kami berjalan menuju tempt motornya parkir. Dia memberiku helm dan aku naik lalu kami pergi. Kami singgah di salah satu Mall dan Abang ganteng membawaku ke bagian Salon. Melihat kedatangan kami mereka menyambutnya dengan penuh hormat. Sepertinya mereka sudah kenal dengan Abang ganteng. Abang ganteng bicara dengan seseorang. Tidak berapa lama orang itu membawaku dan menyuruh aku berganti pakaian. Dia memberi aku baju gamis yang sangat cantik.
Setelah itu aku dirias dan dipakaikan jilbab. Setelah selesai di make over aku pun menemui abang ganteng. Abang ganteng lihatin aku dari atas hingga ke bawah. Aku jadi salah tingkah.
Setelah itu aku dirias dan dipakaikan jilbab. Setelah selesai di make over aku pun menemui abang ganteng. Abang ganteng lihatin aku dari atas hingga ke bawah. Aku jadi salah tingkah.
" Aneh ya bang? " tanyaku.
"Cantik. " jawabnya singkat lalu dia menarikku keluar. Kami berjalan menuju sebuah mobil.
"Naik. " kata Abang ganteng lalu membukakan pintu mobil untukku.
" Gak naik motor bang? "
" Nggak.. Mobil pinjaman. "
Aku menuruti perintahnya dengan penuh keheranan. Kami sampai di sebuah rumah mewah. Aku tercengang melihat dekorasi pestanya yang begitu indah dan mewah. Abang ganteng menggandeng tanganku memasuki pekarangan rumah tersebut. Kami langsung disambut seorang wanita dengan gaun pengantin.
" Hai Rin... akhirnya kau datang juga. Kirain gak akan datang. "
" Selamat ya.. Abang ganteng menyalami wanita tersebut. " Mana Vicky? "
" Ada di dalam bersama rekan kerjanya. Ini pacar kamu ya? "
" Kenalkan namanya Nadia. " Abang ganteng memperkenalkan aku dengan wanita itu. Aku menyalaminya sambil tersenyum.
Kami mengikuti wanita itu ke sebuah tempat. Abang ganteng menggandeng tanganku. Lalu kami disambut beberapa pria dan wanita. Mereka saling bersalaman.
" Wow.. pacar kamu ya Rin? " tanya seseorang yg Abang ganteng panggil Roy.
" Cantik bro.. Pantas kau selalu menolak Sarli. " Sahut seseorang lagi
Lalu datang seorang wanita cantik dan seksi. Dia menatapku dengn tatapan yang sinis.
" Hai Rin... " | Cerpen Lucu Aku Mencintaimu Abang Yang Ganteng Part 3
" Hai Sarli. Kenalkan ini Nadia. "
" Siapa dia ? "
" Dia pacarku. " Jawab Abang ganteng. Aku terkejut. Abang ganteng mempererat genggaman tangannya. Aku paham maksutnya. Aku tersenyum. Lalu wanita itu pergi. Abang ganteng dan teman-temannya ngobrol. Aku diam aja. Aku merasa tidak nyaman berada di sini. Abang ganteng menatap aku. Lalu dia mendekati aku
" Nadia gak betah ya di sini? Kita pulang aja yuk ! " Abang ganteng paham kegelisahanku.
" Tapi bagaimana dengan teman-teman abang? "
" Ya gak apa-apa. "
Abang ganteng pamitan dengan teman-tannya. Lalu kami pergi meninggalkan pesta itu. Abang ganteng menyinggahkan mobilnya di sebuah taman.
" Masih jam sembilan. Kita duduk-duduk sebentar di sini. Ayo keluar. " Abang ganteng membukakan pintu mobil lalu aku keluar dan mengikutinya. Kami duduk di sebuah bangku.
" Wanita tadi cantik bang. "
" Iya tapi abang tak suka cara berpakaiannya. "
" Kawan-kawan abang ganteng semua. " aku tertawa. Abang ganteng tersenyum.
" Udah lama ngekos di situ? " tanya Abang ganteng
" Udah dua tahun bang. Sebelumnya tinggal di rumah Paman. "
" Emangnya Orangtua Nadia di mana? "
" Di Medan bang. "
" Kenapa tinggal di sini? "
" Pengen mandiri aja bang. "
Kami terdiam. Abang ganteng memandang ke atas.
" Bagaimana kalo kita main tebak- tebakan? "
" Apa? " abang ganteng tertawa.
" Seandainya binatang sekolah, binatang apakah yang sering terlambat? "
Abang ganteng berpikir sejenak lalu berkata, " Siput.."
" Salah. "
" Hmmmm...apa ya?? Nyerah dech..."
" Kluwing atau kaki seribu? "
" Kok bisa? "
" Kan kakinya banyak jadi lama pakai sepatunya. "
Hahahahaa... Abang ganteng tertawa.
" Ini lagi bang. Binatang apakah paling kecil? "
" Kutu, tungau.."
" Salah.. "
" Apa dong? "
" Cacing. "
" Kan lebih besar cacing daripada tungau. "
" Iya tapi kalau tungau cacingan? Besaran mana ayoo.??? "
Abang ganteng tertawa lagi. Kali ini tawanya lebih keras.
" Ada-ada saja kamu Nad. "
" Satu lagi bang. Kue apa yang bungkusnya di dalam? "
" Mana ada kue yang bungkusnya di dalam. "
" Ada bang. "
" Ahh... Abang gak tau. Taunya cuma makan kue. "
" Kue salah bikin. "
Abang ganteng tertawa lagi. " Pulang yuk ! Udah malam, " ajaknya
Kami pun pulang ke Kosan. Sebelum ke Kos kami singgah lagi di Mall yang tadi untuk mengganti mobil yang kami pakai dengan motor yang biasa Abang ganteng bawa.
Semenjak malam itu aku tidak pernah melihat abang ganteng. Jendela Kosnya tidak pernah terbuka. Biasanya tiap pagi dia membukanya. Kami selalu bersamaan membuka jendela. Dan dia akan tersenyum. Aku jadi rindu dengan senyuman abang ganteng yang tiap pagi ku lihat. Kemana ya dia. Sudah dua minggu sejak malam itu. Hidup Abang ganteng emang penuh misteri. | Cerpen Lucu Aku Mencintaimu Abang Yang Ganteng Part 3
- Bersambung -