Dia, laki-laki yang sangat aku cintai. Masih teringat dalam ingatanku bagaimana kami bertemu. Saat itu diawal tahun 2013 aku yang baru menjadi karyawan subcont di salah satu perusahaan BUMN, baru dua bulan aku bekerja dan rezeki jodoh datang kepadaku. | Cerpen Romantis Abi Dia Laki Laki Yang Sangat Ku Cinta
Ya, pertemuan pertama kali kita dikantor yang aku sangat ingat saat itu aku sedang duduk didepan loby dan kau berjalan ingin mengambil sesuatu diatas meja loby. Kau berjalan dari jarak 100 meter sambil tersenyum, aku yang saat itu tidak tau kau tersenyum untuk siapa jadi ku acuhkan saja dirimu. Semakin kau dekat, semakin kau tersenyum. Dan aku baru sadar kalau senyum itu untukku.
Apakah aku tersanjung saat itu? Tidak. Aku mengira kalau kau ingin sok kenal sok dekat. Sampai akhirnya kau berlalu, dan temanmu yang ku kenal Bu Yeyes menghampiriku.
"Tisha.. ada pesan dari Abi, dia ingin meminta nomer telponmu" Bu Yeyes mengatakan itu, dan disitu aku tau kalau namamu Abi.
"Untuk apa bu?" aku menjawab tanpa heran, karena bagiku sudah biasa sering dimintai nomer telpon.
Tidak berapa lama datang lagi teman mu yang lain, Pak Yanto.
"Tisha... Abi mencari calon istri, kamu sama dia kelihatannya sangat cocok, berikan saja nomer telpon mu. Dia orang yang baik kamu gak akan rugi kenalan sama dia." Ah bapak apaan sih, aku lagi sibuk nih, nanti aja deh nomer telponnya sergahku.
Dan kemudian datang lagi temanmu Bu Ijah.
"Tisha.. terima Abi ya. Dia udah mapan lho, udah punya rumah sendiri. Kamu bakalan enak jadi istri dia, orangnya baik dan mandiri." Bu Ijah ikut menimbrung menceritakan tentangmu.
Sebentar-sebentar... Ini maksudnya ada apa bu/pak, kok jadi ngebahas ini sih. Aku kan karyawan baru disini.
"Anggap aja kami sedang melamarmu" Bu Ijah langsung menanggapi.
"Apa? Ibu ah ada-ada aja"
"Yaudah kamu kenalan aja dulu, tulis nomer telponmu" Bu Yeyes menyodorkan kertas dan pulpen.
"Makasih ya" Serentak mereka mengucapkan terimakasih sambil pergi ke ruangan meninggalkan aku yang masih terbengong di depan loby.
"Assalamualaikum tisha, ini aku Abi dari departemen SCM, yang tadi kita bertemu di loby."
Malam pukul 08:30 aku mendapati sms dari Abi. Sebenarnya niat hati ingin ku acuhkan sms itu karena teringat ocehan Bu Ijah dan Pak Yanto tadi siang. Tapi karena kau adalah bos, jadi terpaksa aku harus menghormati.
"Walaikumsalam pak." Ku jawab sms mu sesingkat itu.
Lama kau tidak membalasnya, dan pada jam 10:30 sms mu masuk lagi.
"Aku mau melamarmu menjadi istriku"
Aku yang sudah mulai mengantuk langsung melek lagi gara-gara isi sms mu. Saat itu aku berpikir kamu sangat aneh, baru bertemu tadi siang dan kau langsung ingin melamarku. Kau aneh Abi.
Kau Aneh Abi. Bukan, bukan hanya kau yang aneh. Tapi aku juga Aneh, setalah sebulan berlalu aku resmi menjadi istrimu yang sah.
Aku aneh, kenapa bisa aku jatuh cinta kepadamu dengan perkenalan yang singkat.
Aku aneh, kenapa bisa memilihmu yang belum pernah mengungkapkan cintanya padaku.
Aku aneh, kenapa bisa perkenalan singkat kita membuatku yakin menerimamu menjadi suamiku.
Setelah kupikir ternyata Allah yang memudahkan hati kita. Allah yang menumbuhkan rasa cinta itu.
Ingatku ketika kau menemui orangtuaku aku berdo'a
"Ya Allah Kalau dia memang jodohku, tumbuhkan rasa cinta dihati kami, dan permudahlah jalan cinta dan ibadah kami"
Doaku sangat mujarab, Allah langsung mengabulkannya. Tanpa proses pacaran kita sudah saling mencintai.
Dan benar apa kata Bu Ijah, kau orang yang mapan dan mandiri. Tiga hari dari acara resepsi kau langsung memboyongku kerumahmu, perabotan rumah tangga sudah lengkap tersedia didalam rumah, yang aku hanya cukup membawa diri dan pakaian saja. Membuatku bangga padamu Abi.
Pernah aku bertanya kenapa kau memilihku.
"Karena Allah yang memilihmu untukku, Allah yang berhak atas hambaNya, Allah yang maha bisa membolak-balikan hati hambaNya. Dan Allah sudah menetapkan hatiku untukMu, jadi aku bisa apa."
Abi.. jawaban mu saat itu membuatku menangis, aku merasa Allah sangat baik padaku memberi pasangan sepertimu. | Cerpen Romantis Abi Dia Laki Laki Yang Sangat Ku Cinta
Aku mencintaimu Abi...
~Bersambung~