Syean masih merasakan kedongkolan yang teramat sangat. Dia tidak menyangka, rekan kerja yang sudah bersamanya selama setahun ini ternyata memiliki niat kotor. Dia akui Raka memang tampan. Tidak bakalan ada perempuan yang tidak suka kepadanya. Selain tampan dia juga anak orang kaya. Acara tadi saja itu dibiayai oleh Raka. Selama ini Raka terlihat sopan dan santun. Entah kenapa hari ini dia menunjukkan belangnya.
"Seharusnya aku tidak percaya pada monyet satu itu. Di mana-mana laki-laki sama saja. Hanya mikirin selangkangan dan seks semata. Brengsek!" Syean mengendarai motor matic-nya tanpa arah. Dia biarkan angin menuntunnya kemana saja. Kerlap kerlip lampu kota sedikit banyaknya membuat pikirannya bisa teralihkan dari Raka. | Cerpen Cinta To Make You Love Me Part 2
Sehingga tanpa dia sadari hembusan angin laut membuatnya harus berhenti di tepi pantai. Langit terlihat cerah merona. Tebaran bintang berkerlap kerlip menghiasi permadani malam.
Syean memarkirkan motornya di dekat sebuah warung tenda. Memesan satu botol air mineral dan berjalan menyusuri batu-batu besar yang menjorok ke tengah laut. Tidak terlihat siapa-siapa di bebatuan ini. Padahal ini malam minggu. Pada kemana anak-anak muda kota ini? Tanya hati Syean.
Syean mengitari pandangannya dan matanya tertumbuk pada beberapa sosok tubuh yang berada dalam kegelapan. Wajahnya memerah seketika. Sepasang muda mudi terlihat duduk dempet-dempetan di balik batu besar yang hanya bisa terlihat dari tempat Syean berdiri.
"Anjing!" Syean memaki tidak suka melihat apa yang tersaji di depan matanya. Dengan tanpa berpikir dia mendekati dua anak muda yang sedang dimabuk cinta tersebut.
"Heh!" Syean membentak kedua pemuda tersebut yang langsung terkejut melihat kemunculan Syean. Si pemuda dengan cepat merapikan celananya. Sedangkan si perempuan merapikan pakaiannya.
"Apa ... sih, Mbak? Mengganggu orang saja!" Si perempuan terlihat marah begitu tahu kalau perempuan juga yang menggebrak mereka.
"Mengganggu kau bilang? Apa perlu aku panggilkan Satpol PP biar kalian dihakimi massa? Anjing, kalian berdua! Perbuatan hina seperti ini yang membuat kota ini hampir dihancurkan bencana!" Syean mengacakkan pinggangnya.
"Kalian masih pelajar-kan? Mana KTP kalian? Cepat? Atau aku akan teriak memanggil orang-orang untuk membakar kalian hidup-hidup!"
Kedua orang tersebut pucat pasi. Syean bahkan dengan berani memukul kepala si lelaki yang hanya bisa tertunduk takut. Dibandingkan si lelaki, si perempuan lebih berani. Dia segera menyeret tangan kekasihnya dan berlalu dengan cepat dari hadapan Syean.
"Perempuan aneh! Kalau tidak laku, ya nasib situ! Pakai acara menggangu orang lagi indehoy saja!"
"Woy, KTP, woyyy! Ktppppp!" Namun, teriakan Syean hanya dijawab oleh deru ombak memecah karang. Berdebur-debur meremukkan jantung. Kedua muda mudi tersebut berlari tunggang langgang.
Syean menyandarkan punggungnya ke batu besar. Mereguk minuman dingin dan matanya menerawang menatap angkasa.
"Langit, gue kesepian! Rasanya hampa saja gitu hidup gue! Kalo lu punya malaikat ganteng, turunin gih satu buat gue! Masa' gue harus merana terus kaya' gini! Malam minggu hanya bertemankan air mineral! Nasib... Nasib!" Syean melepas pandangannya ke arah laut lepas. Kapal-kapal nelayan terlihat sangat cantik dengan lampu-lampu yang terpasang di body kapal.
"Akh, gue kadang juga pengen ngerasain nyari ikan malam-malam di tengah laut sana! Wahai laut, adakah seorang kekasih hati yang bisa membawa gue ke sana?"
Syean menceracau seperti orang mabuk. Dia terus berteriak ke langit. Berteriak ke laut. Tanpa dia sadari, tidak berapa jauh si depannya seorang lelaki merasa terganggu dengan racauannya. Si lelaki yang akhirnya membangunkan tubuhnya dan membuat Syean terpekik.
"Hantu!" Syean langsung gagap ketika melihat wajah yang sekarang menatapnya kesal.
"Berisik!" Desis lelaki tersebut, "Lu mengganggu kesenangan gue! Kalo mau meratapi nasib jangan disini!"
"Ya Tuhan, makhluk apakah ini? Jantung hamba bergetar!" Syean tidak bisa menyembunyikan ketakjubannya.
"Udah biasa dipuji! Jadi Mbak yang mulutnya cerewet, tolong tinggalkan tempat ini! Mbak mengganggu kesenangan gue mengintip orang bercinta! Please, ini tempat spesial gue! Udah gue tandain sebagai daerah kekuasaan gue! Jadi sebelum nada suara gue meloncat ke sol, tolong angkat pantat dari sini!" Pemuda tersebut berdiri. Syean semakin ternganga.
"Tinggi dan atletis! Ya Tuhan, inikah cinta pada pandangan pertama? Bahkan suaranya terdengar begitu indah!"
Syean tidak bisa berkata apa-apa. Dia terlalu takjub dengan kehadiran pemuda tersebut. Bahkan sampai lelaki tersebut jongkok di depannya Syean masih seperti terhipnotis.
"Woy! Biasa aja tuh mata! Gue bukan dewa, malaikat atau hantu!" Dia menggoyang-goyangkan tangannya di depan Syean. Membuat kesadaran Syean pulih seketika.
"Hmm" Syean berdehem. Berusaha menetralisir rasa debaran di dadanya. "Siapa lu? Kenapa tiba-tiba ada disini? Jangan-jangan lu sebangsa jin laut penjaga? Ngaku lu?" Syean meledak.
"Lu tuh ya! Jangan asal ngebacot! Mana ada hantu sekeren gue! Pasang telinga baik-baik! Gue DEAN! D E A N! Dan gue adalah preman di kawasan ini! Jadi lu ga' bisa macam-macam sama gue!" Dean membusungkan dadannya dan melipat tangannya. Menunjukkan otot-otot bisep yang muncul di lengannya.
"Duh, keren! Gue pengen bergayut manja di lengan lu, bolehkah?" Air liur Syean meleler.
"Dasar cewek syarap! Lu kehabisan obat ya?" Dean menjauhi Syean yang sekarang berdiri mendekatinya. Memandangi Dean dengan tanpa berkedip.
"Apa lu?" Hardik Dean membuat Syean tergagap!
"Gue... Masih ragu kalo elu ini manusia!" Jawab Syean asal.
Dean menolehkan kepalanya menatap hamparan laut lepas.
"Maksud lu?"
"Lu tidak menginjak tanah!" Bisik Syean pelan dengan ekspresi berjengit takut.
"Ya iyalah! Apa lu ga' liat kalo kita berdiri di atas batu?" Dean memutar matanya. Dan Syean terkikik melihat apa yang dilakukan Dean barusan. Cute!
"Gue Syean!" Ujar Syean datar. Sambil sudut matanya menatap Dean yang masih memandangi langit.
"Ga' nanya!" Balas Dean ketus.
"Ya ampun ini cowok belagu banget! Apa lu ga' tertarik kenalan sama cewek secantik gue?" Syean menggembor marah.
"Cantik? Elu?" Dean memencongkan mulutnya. "Please deh! Ngaca!"
Jawaban Dean barusan sukses menusuk jantung hati Syean.
"U know,..."
"I don't know and I don't want to know all about u! Can't you just go away?"
Syean terbelalak ngeri. Sumpah, ini pertama kalinya ada seorang cowok yang memandangnya sebelah mata. Dan itu rasanya nyakitin banget. | Cerpen Cinta To Make You Love Me Part 2
"Fine! Good bye, asshole! Fuck you!"
"Whatever!" - Bersambung -