Party, "Hei, Syean! Sepulang kerja karokean, yuk? Suntuk nih!" Raka melemparkan kertas yang telah diremasnya ke arah gadis yang masih asyik mempelototi layar monitor. Si gadis yang dilempari kertas menoleh dengan wajah tanpa ekspresi.
"Kerjaan gue masih banyak, Raka! Lu ajak yang lain aja, deh! Besok gue udah harus nyerahin draft laporan ke Bu Anita. Gue kaga' bisa bersenang-senang sementara kerjaan gue masih terkatung-katung!" Syean kembali fokus menatapi layar komputer. Sekali-kali dahinya berkerut menganalisa setiap angka-angka yang bermunculan di spreadsheet excel. | Cerpen Cinta Romantis To Make You Love Me
"Parah lu, Syean! Ini malam minggu juga! Besok masih bisa dikerjakan! Ayolah, acara tidak seru kalo lu kaga' ada!" Raka mendekati gadis tersebut dan memegang pundaknya.
"Aduh, lu bawel banget, sih!" Syean mengindahkan tangan Raka dari bahunya, "Ya udah! Kita party sehabis gue selesaikan ini report, oke?"
Raka tersenyum lebar. Lalu sambil bersiul kecil dia kembali ke mejanya.
"Raka, yang lain mana?" Syean melihat pemuda itu sedang berdiri di gerbang masuk Teebox Community Center. Salah satu tempat mangkal para kawula muda di kota Padang. Mungkin ini satu-satunya tempat hiburan yang paling exist di kota yang pernah hancur karena gempa.
"Udah di dalam dari tadi. Lu-nya lama amat, sih! Gue jadi bete nungguin!" Raka ngomel-ngomel sambil mengambil kunci motor Syean.
"Yeee, gue-kan udah bilang kudu nganterin report dulu ke rumah Boss! Ya udah, sono parkirin motor gue! Gue langsung ke dalam aja ya, haus nih!" Syean mengacak rambut mohawk Raka yang tertata rapi. Pemuda tersebut menggembungkan pipinya kesal.
"Dasar cewek aneh! Untung lu cantik, kalau jelek gue biarin aja dah!" Raka menelan air ludahnya dikarenakan tiba-tiba saja tenggorokannya terasa kering. Dia selalu merasakan perasaan yang tidak menentu kepada gadis satu itu. Bukan saja karena kecantikan dan kepintarannya tapi Syean juga memiliki suatu sikap misterius. Dan Raka terkadang merasa kalau ada sesuatu yang disembunyikan gadis itu.
Tepat jam tujuh malam ketika Syean membuka pintu room 103. Dentuman musik yang sangat keras langsung menghampiri telinganya. Untungnya dia sudah menyiapkan diri dari luar sehingga tidak membuat jantungnya copot.
Di dalam terlihat beberapa tubuh jingkrak-jingkrak menikmati musik yang menghentak cepat. She Wolf-nya Sia yang berkolaborasi dengan David Gueta tersebut benar-benar membuat adrenalin terpacu. Syean mengangkat tangannya dan mulai menggeolkan pinggangnya sambil berjalan menuju lemari pendingin yang menyajikan aneka minuman di dalamnya.
Syean mengambil sekaleng Greensand dan mulai meminumnya dengan rakus. Dia benar-benar sangat ingin membuang rasa suntuk di jiwanya.
Amara, Lucy dan Lynda rekan kerjanya yang lain, asyik ngedance heboh. Rok mini yang mereka kenakan seakan-akan mau robek besar ketika pantat mereka meliuk seiring dengan dentuman musik. Sementara itu di samping mereka tiga orang cowok yang diyakini Syean adalah pacar ketiga rekannya itu sibuk meraba-raba bahkan memeluk-meluk tubuh pasangannya.
Ruangan karaoke tersebut tidak ubahnya seperti diskotik. Sampai akhirnya pintu kembali terbuka. Raka muncul dan langsung menyeret tangan Syean. Mereka seperti lupa diri. Menyerahkan nasib kepada dentuman suara musik yang membahana di malam yang belum terlalu tua tersebut.
Kilatan mata iblis berkilauan di mata ke empat lelaki tersebut. Senyuman penuh kemesuman tersungging di mulut Raka.
"Gue sudah booking kamar hotel! Jadi lu ga' perlu balik ke kosan! Kita bakalan sex party di sana!" Raka membisikkan kata-kata tersebut di telinga Syean. Syean terkejut. Dia seketika menghentikan gerakannya. Matanya yang indah menatap tajam ke arah Raka.
Dengan cepat Syean mengambil remote control di atas meja. Dan seketika musik yang tadi hingar bingar berhenti berputar. Tiga pasangan lainnya sontak terkejut.
"Syean? Kenapa dimatiin? Lagi seru, nih! " Amara memandang Syean dengan tatapan tidak suka.
Syean mengabaikan pertanyaan Amara. Dia menatap marah ke Raka!
"Lu ngomong apa tadi, Ka? Sex party? Apa lu sudah gila???" Syean membentak Raka dengan suara menggelegar. "Apa gue terlihat seperti gadis murahan? Gue ga' nyangka lu ngomong itu ke gue! Brengsek!"
Syean mendorong tubuh Raka. Membuat lelaki tersebut terjatuh ke sofa. Syean merebut kunci motor yang tergantung di saku celana Raka.
"Lu ngerusak malam gue! Seharusnya gue tidak mengiyakan ajakan lu ke sini! Gue pulang!"
"Syean!" Raka berusaha menarik tangan Syean. Namun Syean menyentakkannya dengan kasar.
"Mulai hari ini dan seterusnya anggap saja kita tidak pernah kenal. Lu jauhi gue dan gue juga ga' bakalan mengusik hidup lu!" | Cerpen Cinta Romantis To Make You Love Me
"Gue hanya bercanda, Syean! Please, dengerin gue dulu!" Raka masih berusaha melarang kepergian Syean. Namun perempuan tersebut sudah terlanjur sakit hati.
"Lu, gue, bye!" - Bersambung -