Menikah Sampai 7 kali

"Tak semua laki-laki macam suamimu, aku akan menjagamu, menyayangimu, mencintaimu, mudah-mudahan kita bisa sampai nini-nini dan kakek-kakek hidup bersama, kalau kamu mau menerimaku sebagai pengganti suami ke-tigamu yang tak bertanggung jawab itu! Kok ada laki-laki macam tu, ga tau malu!! Membiarkan istrinya secantik kamu, sendiri di gubuk macam itu, tidak dinafkahi lagi! sudah, terimalah pinanganku dik Sulis."

Panjang lebar pak tua Indra merayu Sulis. Janda nikah tiga kali yang baru saja memberontak tidak betah ditinggal merantau suaminya tanpa dikasih kiriman uang setahun yang terakhir. Kesalahpahaman dan fitnahan telah berhasil memporakporandakan rumah tangga dan pribadi Sulis untuk jadi istri yang baiknya Suwito. Laki-laki yang juga pernah nikah 2 kali semasa menikahi Sulis. | Cerpen Kehidupan Menikah Sampai 7 kali

Kehidupan rumah tangga mereka sebetulnya sangat harmonis.

Sulis juga sangat gembira bersuamikan Suwito yang sabar dan murah senyum. Walaupun tinggal di gubuk kecil, tampak Sulis sangat menikmati pernikahannya dengan Suwito kurang lebih 5 tahun.

Dibanding dengan suami keduanya, Sujarwo, tiap hari Sulis dicemburui, dan pertengkaran demi pertengkaran tak berujung pangkal tiap hari, gara-gara Sujarwo cemburu dengan suami pertama Sulis.

"Aneeeehhhh."

Kata Sulis manakala membuat berita acara masa dia menuntut cerai dengan suami ke-dua, karena tidak tahan tiap hari bertengkar. Satu tahun bertahan dalam bara..........

Sulis ditinggal merantau Suwito selama 2 tahun, satu tahun pertama lancar hubungan juga keuangan, tapi 1 tahun terakhir, Suwito tidak mengirimi uang nafkah, juga tidak memberi kabar. Suwito hanya berhubungan kabar dengan keluarganya sendiri, yaitu bapak ibu dia, sementara dia tinggal sendiri di gubuk bersama anak dia dan anaknya Suwito.

Puncaknya, dia tinggalkan juga gubuk kedamaiannya dengan rasa kecewa, apa hendak dikata, dia hanya bisa meratapi nasibnya dan bersumpah tidak akan mau kenal laki-laki lagi. Dia sudah sangat malu.

Tapi karena dia cuma berpenghasilan kecil, cuma sebagai pembimbing belajar anak-anak yang hanya ala kadar biaya belajarnya. Walaupun ada puluhan anak yang diajarinya tiap hari, hanya membuat otak dia merasa tidak kuat apalagi ditambah masalah rumah tangganya yang sangat menyita hatinya.

Juga rayuan dari berbagai pihak untuk menerima lamaran pak tua Indra yang mereka kata Indra kaya raya, dengan tanah disana sini.

Akhirnya Sulis menerima lamaran duda tua tapi kaya tersebut.

Hehehehe.

Sulis dibelikan motor juga beberapa hutang dia dilunasi oleh si pak tua.

Pak tua sudah bak malaikat penolong. padahal ada hal yang lebih diinginkan si pak tua. Dia ingin Sulis yang cantik jadi seperti istrinya yang meninggal dulu. Pandai berjualan keliling dengan naik sepeda motor. Sampai mereka bisa membeli tanah sana sini. hmmmmm.....

Setelah istri Indra meninggal, Indra tua bingung tak ada pemasukan lagi selain dari hasil tanah sawahnya. Maka dia berinisiatif Sulis yang rajin dan kreatif cocok jika jadi istri dia.

Sulis yang memang tidak cinta sama Indra tua, dan keyakinannya pada yang namanya suami, juga pernikahan yang bisa untuk cari pahala memudar.

Dia sudah kecewa. Kecewa yang teramat dalam.

Baru beberapa hari dia menemani suami ke-4 nya, dan ucapan demi ucapan dari suami tuanya itu, sudah bukan macam ucapan malaikat lagi melainkan ungkitan-ungkitan pemberian dia pada Sulis.

Juga tidak ada dikasih modal untuk berjualan selain motor tanpa uang bensin. Tanpa uang nafkah. Sulis merasa gila sendiri.

Bagaimana dia bisa jadi istri baik, kalau hatinya sudah dibuat macam berbalut bara.

Tekad dia untuk meninggalkan suami tua tersebut sudah tidak bisa ditolerir lagi.

Dia betul-betul kecewa dengan yang namanya SUAMI.

"Tak usah nikah KUA, asal halal sudah! KUA juga tak bisa buat apa manakala banyak laki-laki tak bertanggung jawab, KDRT, selingkuh, dan penyelewengan-penyelewengan lain yang berujung perceraian suatu rumah tangga. Badan itu cuma sebagai legalitas seseorang saja, jadi buat apa nikah KUA???!!!"

Sulis berteriak histeris manakala laki-laki pujaannya menolak menikah sirri. Laki-laki itu mau nikah KUA. Tapi nikah tanpa halal dia serobot saja.

Sulis yang dulu dalam hatinya hanya percaya dengan menikah pahala akan banyak didapat. Setiap saat yang diingat agar suami senang, dan pahala akan dia dapatkan.

Ternyata tak semudah itu Tuhan kasih ujian demi ujian buat dia.

Hingga akhirnya pikirannya sudah tak bisa diajak kompromi dengan yang namanya pernikahan KUA. Sensitif sekali dia dengan kata KUA.

Ya bisa dikata dia sudah gila atau depresi yang berkepanjangan.

Kini ada laki-laki lagi yang inginkan tubuh dia, tapi tanpa halal.

Ya laki-laki yang dijumpai Sulis saat dia minggat ke tempat baru yang jauh dari kampungnya.

Dia sudah malu yang teramat sangat dengan statusnya.

Dia tinggalkan anaknya bersama ibunya di kampung.

Dia pergi ke kota untuk bersembunyi serta melupakan semua kenangan pahitnya.

Akhirnya laki-laki itu mau nikah sirri dengan Sulis.

Dan nasib lagi-lagi semacam tidak berpihak pada Sulis lagi.

Baru satu bulan sejak nikah sirri terjadi.

Laki dia dijumpai bersama perempuan lain.

"Astaga nagaaaaaa......."

Berhari-hari Sulis sakit hati dan gigi gara-gara lakinya.

Tapi dia sudah tidak ambil peduli. Pelajaran hidup dia banyak kearah ditinggalkan laki-laki. Sulis enjoy lagi. Pasang perangkap lagi.

hahahahaha...

Kena lagi deh laki-laki yang langsung mau diajak nikah sirri oleh Sulis.

Lagi-lagi Sulis harus merasakan kesendiriannya walaupun dia statusnya punya suami.

Suaminya hanya inginkan tubuhnya.

Tidak dengan memberiksn hak dan kewajibannya.

Lagi-lagi Sulis cuma berusaha tetap telan pil kehidupan super pahitnya.

"KARMA apaaaaaaaaaa????"

Tak tertahan lagi tangis dia pecah di malam itu. Malam dia tekad tidak mau mengingat dan jumpai suami barunyaaaaaaaa.....

Selesai.

Dia enjoy lagi dengan rasa yang berusaha ditutupinya dengan senyum dia. Demi anaknya. Ya demi anaknya dia bisa setegar dan serasa tak punya hati lagi. Tidak peduli dengan gunjingan sana sini. Dia lepas semua. Satu tujuannya, Tuhan terus bagi dia kasih sayang. Itu saja.

"Pooooohhh, mbok dhe Rumisyah sik pingin rabi meneh ndak?? ping pitu e wisan!!"

"Hahahahahaha......"

Spontan yang mendengar tertawa. Ucapan si Sapri tidak ada rasa menghina atau mengejek terdengar. Dia memang lucu. Kalau ngomong selalu mengundang gelak tawa dengan caranya.

Semua yang mendengarpun merasa tidak ada yang merasa menghina kakak perempuan ibunya si Sapri. Demikian juga istrinya si Sapri, Sulis juga cuma tertawa mendengarnya.

Semua tidak menyadari gurauan itu ternyata akan sangat menyakitkan hati kalau didengar oleh budhe nya si Sapri, bu Rumisyah. Bagaimanapun, bu Rumisyah sudah berusaha yang terbaik untuk hidupnya. Dia yang pasti juga tidak ingin menikah sampai berkali-kali. | Cerpen Kehidupan Menikah Sampai 7 kali

Minimal malaikat mencatat bahwa gurauan si Sapri seharusnya tidak diungkapkan. Karena itu jelas bukan gurauan, tapi pergunjingan yang dilaknat Allaah juga.

Sapri, suami pertama Sulis. Yang sangat Sulis cintai. Yang sangat Sulis bisa rasakan kedamaian berada dalam peluknya. Ya Sapri, suami Sulis meninggal saat anak mereka masih balita.