"Aku lagi marahan sama istri."
Ucap seorang teman saat kami di perjalanan menuju luar kota untuk menghadiri pernikahan salah satu sahabat. Kami berlima berada dalam satu mobil saat itu. | Cerpen Lucu Keluar Dan Perbaiki Komunikasi
"Memang kenapa?" aku bertanya.
"Ndak tahu. Kalau istri ngomong itu loh, suka nyakitin hati. Pedes banget."
"Mungkin waktu istri ngomong ke kamu, dia abis makan sambel, Bro," sahut yang lain.
Kami tertawa, kecuali yang lagi curhat.
"Aku serius. Kemarin bahkan dia minta pulangin ke rumah orang tuanya," teman yang lagi curhat itu mengusap dahi.
Kami semua tercengang. Bagi yang sudah menikah, pasti paham betul apa arti kata "minta dipulangkan ke orang tua".
Ini masalah serius.
"Kamu gak lagi bergurau kan, Bro?" aku memastikan.
Yang kutanya, menggeleng.
Teman yang lain penasaran, "Terus kamu bilang apa waktu dia minta dipulangin ke rumah orang tua?"
Dia menjawab polos, "Ya gak aku jawab. Lah, mau dipulangin ke mana? Orang semenjak nikah aku tinggal di rumah mertua."
Kami tertawa. Kecuali dia tentu saja.
"Aku sakit hati, Bro," ucap teman itu kemudian. "Di rumah, dia lebih mendengarkan orang tuanya daripada aku. Padahal kan aku suaminya. Apa-apa yang diomongin orang tuanya, pasti diiyakan. Gak mau diskusi dulu sama aku."
Kami mendengarkan.
"Beberapa bulan lalu, istri minta bekerja. Ya aku carikan. Kebetulan aku punya kenalan, punya perusahaan baju dan butuh admin. Aku coba tawarkan istri, alhamdulillah keterima. Tapi baru dua bulan, aku ditelepon kenalan itu, bilang kalau istriku sudah resign. Aku kaget, karena istri emang gak pernah bilang. Waktu kutanya, istri cuma bilang gak betah. Toh, sudah bicara sama Bapak dan Ibu, katanya. Bukannya apa, aku kan malu sama kenalan itu, sudah kupromosiin istri kalau dulu dia admin maskapai penerbangan, dan lain-lain terus main resign saja. Minimal diajak diskusilah suaminya ini. Kayak gak dianggap aku ini sebagai kepala keluarga."
Aku mengangguk.
"Yang parah itu kemarin. Begini, Bro. Jujur, sekarang aku banyak hutang. Aku gagal bisnis. Kemarin sampai dicari-cari sama pihak bank. Mobil aku jual buat cicil hutang. Lah, waktu pulang, aku lihat istri lagi ngobrol sama mertua. Setelah masuk kamar, ya itu. Dia minta pisah. Aku curiga dia sudah dapat restu dari mertua buat bilang kayak gitu. Aku mau marah, tapi lagi di rumah mertua. Akhirnya aku diemin saja."
Memang benar kata Ustadz Khalid Basalamah, jika sudah menikah 'wajib' hukumnya pisah tinggal dengan orang tua. Demi menghindari fitnah semacam ini.
Sebab, mertua tidak selamanya paham dengan karakter menantu, bagaimana kebiasaannya, dan lain-lain. Menantu pun sama. Bisa jadi satu kebiasaan yang dianggap wajar oleh menantu di rumah, malah dianggap buruk oleh mertua. Ya itu, karena memang mereka baru tinggal sebentar. Tak mengenal karakter secara utuh. Jangankan ke menantu, pada anak sendiri saja orang tua kadang masih sering tak cocok.
Maka, kata Ustadz Khalid, setelah nikah, segera keluar dari rumah orang tua. Silakan cari kosan, atau kontrakan. Kecil pun tak masalah. Karena dengan begitu, kita tak perlu lagi malu ketika mau makan tiga piring sekaligus, tak perlu sungkan mau mengecat kamar dengan warna kesukaan, tak perlu was-was didengar orang tua ketika bermesraan berdua dengan istri. Dan yang terpenting, keburukan atau masalah keluarga kita akan tetap terjaga dari pandangan orang tua, serta terlindungi dari ikut campur orang tua bahkan untuk hal remeh sekalipun. Dengan begitu, kalau ketemu orang tua, yang tersisa hanya kangen-kangenan
Sebab, tak sedikit rumah tangga hancur karena turut campur dari kerabat terdekat.
"Komunikasikan baik-baik bareng istrimu, Bro," ucap temanku yang lain, menasihati, "Jangan buru-buru emosi."
Yang dinasehati mengangguk.
Ah, iya. Yang selanjutnya komunikasi. Ini adalah seni yang harus dikuasai oleh tiap pasangan. Karena tanpa komunikasi yang bagus, mustahil rumah tangga bakal tenteram.
Semisal ada kasus istri merajuk.
Suami yang tak paham cara berkomunikasi, meresponnya dengan marah-marah.
"Aku ini sudah capek kerja. Kamu enak saja di rumah nonton tivi. Sekarang pakai acara ngambek segala. Dasar gak tahu diri."
Istri gak terima. Banting gelas. Tapi gelasnya gak pecah.
Suami langsung mengambil gelas itu, kemudian ikut membanting jauh lebih keras. Tapi sayang gelas itu juga gak pecah. Karena itu gelas aqua plastik. | Cerpen Lucu Keluar Dan Perbaiki Komunikasi
Mereka pun dongkol karena gak ada yang bisa mecahin gelas.
Beda dengan suami yang cakap berkomunikasi. Ia akan merespon dengan memeluk istrinya terlebih dahulu.
"Sayang kenapa?"
"Aku sebel," jawab istri.
"Sebel kenapa?"
"Ndak tau sebel aja."
"Ya sudah, abis ini ikut Abi ke mall yuk. Mau beliin gamis baru buat Umi. Nanti pulangnya kita makan kebab jumbo sama es coklat cincau. Ikut?"
Istri mengangguk. "Ikut banget."
"Masih sebel?"
"Enggak, Bi. Tadi cuma bercanda kok sebelnya." Istri tersenyum.
Suami ikut tersenyum, "Abi tadi juga bercanda kok mau beliin gamis sama kebabnya."
"#@$%^%**$#%"
Setelah itu Istri nekat tenggelamin diri ke bak mandi bayi.