Ramadhan kali ini benar-benar bulan Ramadhan terberat. Angga, musuh bebuyutanku masih mengingat kekalahanku dalam duel basket dulu. | Cerpen Islami Sebuah Cinta Sejati Yang Tak Terbandingkan
Dia tiba-tiba memberiku hukuman yang sangat menantang. Aku harus mendekati pria ternakal di sekolahku yang dari penampilannya saja sudah membuatku ngeri..
Seseorang tiba-tiba menutup buku diary milikku dengan kasar, hal itu benar-benar membuatku terkejut setengah mati. Siapa yang ingin cari gara-gara tepat disaat aku sedang merasa sangat kesal ini? Waduh, Angga. Aku langsung tahu apa maksudnya untuk mendatangiku, sudah terlihat dari smirk evil di wajah putih bersih miliknya itu.
“Bukan waktunya buat curhat sama diary, huh, dasar cewek. Cepat dekati Ilham” ucap Angga mendorongku menuju Ilham. Aduh, bagaimana ini? Untuk menyapanya saja aku gemetar, apalagi untuk melakukan proses pendekatan dengannya.
“A..assalamualaikum, I..Il..Ilham” ucapku terbata-bata. Ilham menatapku dengan sangat intens sehingga membuat nyaliku menjadi ciut. Satu persatu teman-teman pria berperawakan imut namun sangar itu mulai pergi dan membiarkan kami berbicara empat mata. Aku berusaha memikirkan topik yang tepat untuk berbicara dengannya. Jika ada salah kata saja, aku bisa babak belur dibuatnya. “Ilham, kau mau buka puasa bareng anak-anak panti asuhan nanti?” ucapku lagi.
“Buka bareng? Haha, untuk apa aku mengikuti kegiatan membosankan itu, hah?” ucapnya. Ia tampak remeh sekali dengan kegiatan itu. Padahal walaupun terlihat kecil tapi hal itu dapat membuahkan banyak manfaat.
“I..ini ‘kan di bulan Ramadhan, jadi kita harus memperbanyak pahala dengan mempererat tali silaturahmi dengan anak-anak panti. Mereka enggak bakal nakal atau gigit, kok, hehe..” Aduh, apa yang telah kukatakan? Ilham bisa saja merasa tersinggung dengan candaanku dan membuat nyawaku melayang pada saat itu juga. Dilihat dari wajahnya dia mulai merasa kesal denganku. Tanpa aba-aba dia langsung menggandengku, membawaku pergi dari kelas. Oh, tidak, dia akan membawaku ke belakang sekolah dan membuatku babak belur disana. “Jangan, bukan muhrim” teriakku melepaskan tanganku dari gandengannya. Tanpa sengaja, saat aku melepaskan tanganku dari genggamannya, tanganku mengenai wajahnya, hentakan itu pasti sakit. Ilham mengambil stik baseballnya. Saat itu wajahku memucat. Ilham kembali mendekatiku, jangan-jangan ia akan menyiksaku di kelas ini juga.
“Pegang stiknya” Aku pun menuruti perintahnya. Tak terduga dia membawaku pergi ke belakang sekolah. Ya Allah, selamatkanlah diriku, aku masih ingin memperbanyak amal dalam kehidupanku. Jangan sampai kehidupanku berakhir dengan skenario yang begitu tragis. Sesampainya di belakang sekolah, dia mendorongku dengan stiknya hingga ke sudut pagar tembok sekolah.
Saat itu aku hanya bisa memasrahkan diri pada Allah. Apa pun kehendak-Nya, akan kuterima dengan lapang dada. Aku menundukkan kepalaku, aku tak berani melihat matanya yang mungkin saja sudah semerah kobaran api yang melalap ribuan perumahan. Ilham memindahkan stiknya ke daguku. Ia benar-benar tak mengizinku memalingkan wajahku darinya. Pelan-pelan aku membuka mataku yang terpejam.
“Kau tahu, tepisanmu itu benar-benar sakit sekali, hah?” bentaknya. “Dan kau bilang apa tadi ? Di gigit, kau kira aku ini apa?” ucapnya lagi.
“Maafkan aku. Kau jangan marah, kau puasa, ‘kan?” ucapku.
“Cih, kau ini. Kau harus diberi hukuman atas perbuatanmu itu” ucapnya. Robin memalingkan wajahnya, terlihat semburat merah terpajang dipipinya. Apa yang dia pikirkan? Aku mulai panik.
Dia mulai mendekat padaku dan membisikkan sesuatu. “Ajari aku Islam” Aku benar-benar terkejut dengan penuturannya. | Cerpen Islami Sebuah Cinta Sejati Yang Tak Terbandingkan
Ilham yang terkenal sangat sangar seantero sekolah, berhijrah ingin memperdalam agama Islam. Bravo, Ilham, bravo. Aku merebut stik itu dari tangannya dan memukul keningnya dengan lembut. Semburat merah di wajahnya benar-benar membuatku gemas. Wajahnya yang biasanya sangar kini terlihat sangat menggemaskan dimataku. Wajahnya yang mulai kesal membuatku tersadar dan lari terbirit-birit.Saat aku menoleh ke belakang, sekilas aku melihat senyuman di wajahnya, walaupun itu hanya senyuman tipis.
Dear diary
Kali ini aku setuju dengan tantangan Angga. Angga mengirimku pada Ilham walaupun aku sedikit khawatir akan tantangannya tersebut. Namun dia memiliki niat yang begitu baik. Walaupun Robin tak memperlihatkan sisi hangatnya padaku, aku tahu kalau Robin itu adalah anak yang baik. Hanya saja dia tak tahu bagaimana cara mengungkapkannya.
🐾Rahma
Disaat ngabuburit di panti asuhan, Robin terlihat kewalahan dengan para anak panti. Mengapa tidak? Mereka ingin sekali belajar bermain baseball pada sang atlet baseball tersangar dan terhebat di sekolahku. Tahap demi tahap, Robin akan menjadi sosok pria yang baik.
Aku yakin, karena aku melihat tekadnya yang begitu kuat dengan Islam. Aku akan senantiasa membantunya meraih cinta yang sebenar-benarnya. Sebuah cinta sejati yang tak terbandingkan. Cinta Allah pada hamba-Nya. Ya, aku akan membantu Robin menggapai indahnya cinta Allah bersama butiran-butirandoa yang akan memenuhi Arsy sang maha cinta. | Cerpen Islami Sebuah Cinta Sejati Yang Tak Terbandingkan