Mengenang. Sosok yang tiada di bulan ini....
16 April 2018 | Cerpen Sedih Saksi Berdukanya Langit Kesekian Kali
16 April 2018 | Cerpen Sedih Saksi Berdukanya Langit Kesekian Kali
Hari ini terbaring jasad wanita muda. Mulia, insya allah. Ruhnya terbang bersama malaikat, di tempat mulia. Pondok pesantren, ia pergi dalam keadaan orang yang menuntut ilmu. Jasadnya kaku, pucat, tak bergerak.
Tak ada lagi gelak tawa dan sedikit kata canda darinya. Ia pergi untuk selamanya. Datang dengan tujuan mulia. Pergi dengan iringan-iringan luar biasa mulia. Seluruh santri, mengantarkan kepergiaanya.
Namanya Ummu Zakiya binti Sumarno. Begitulah nama yang tertulis di nisannya kini. Datang dari tanah rantau. Kelangitan niat tuk belajar di masa umurnya yang masih terhitung belia. Umur sepuluh tahun ia datang, di umur sebelas ia pergi dari Pondok Pesantren Langitan Setiap orang tak menyangka kepergiaannya begitu cepat.
Tak banyak kisahnya yang terukir dihati kami. Yang kami rasakan hanya kesan baik kami setelah selesai dari prosesi sholat jenazah. Sambutan kiai kami membuat kami paham siapa ia dan bagaimana peringainya.
Pun dengan perjuangannya yang katanya bertarung selama seminggu melawan penyakitnya dan sempat mengalami koma. RS Lamongan menjadi saksi bisu perjuangah Zakiya sebelum akhirnya menyerah pada ajal yang mendatanginya.
Berawal dari seorang santri putri biasa, Zakiya menutup akhir hanyatnya dengan kemuliaan yang luar biasa. Bak seorang yang Mulia ia di sholati beberapa gelombang.
Berawal dari seorang santri putri biasa, Zakiya menutup akhir hanyatnya dengan kemuliaan yang luar biasa. Bak seorang yang Mulia ia di sholati beberapa gelombang.
Prosesinya pun di hadiri seluruh santri yang berjumlah ribuan. Kematiannya mengundang beribu decak kagum dan rasa iri. Syahid akhirat menjadi gelar yang di sandang olehnya.
16 April 2018, menjadi saksi berdukanya Langitan untuk kesekian kali. Mutiara berharga Allah ambil dan dijadikan sebagai pelajarn bagi orang-orang yang berfikir.
16 April 2018, menjadi saksi berdukanya Langitan untuk kesekian kali. Mutiara berharga Allah ambil dan dijadikan sebagai pelajarn bagi orang-orang yang berfikir.
Sekali lagi Allah menegur kami akan waktu yang singkat serta ajal yang bisa tiba-tiba mencekat. Hari ini setidaknya menjadi saksi tentang perginya wanita belia yang mulia di mata tuhannya serta di cintai oleh kiainya.
Ummu Zakiya selamat tinggal tuk selamanya. Semoga Kuburanmu terang benderang dan tempatmu berada di surga. Amin!!. | Cerpen Sedih Saksi Berdukanya Langit Kesekian Kali